Pemeriksaan tanin Pemeriksaan steroid triterpenoid

87 3.4.4 Pemeriksaan saponin 3.4.4.1 Uji Busa Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 menit. Jika terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2 N menunjukkan adanya saponin Depkes, 1995.

3.4.4.2 Uji dengan pereaksi Liebermann-Burchard

Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g, ditambahkan 10 ml metanol, direfluks selama 10 menit kemudian disaring panas-panas melalui kertas saring. Filtrat diencerkan dengan 10 ml air suling, dikocok dengan 10 ml n-heksan lalu diambil lapisan n-heksan dan diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard, apabila terbentuk warna biru, biru- hijau, merah, merah muda atau ungu menunjukkan adanya saponin Depkes RI, 1995.

3.4.5 Pemeriksaan tanin

Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 g, dididihkan selama 3 menit dalam air suling lalu didinginkan dan disaring. Pada filtrat ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1 bv. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1966.

3.4.6 Pemeriksaan steroid triterpenoid

Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 g, dimaserasi dengan 20 ml n- heksan selama 2 jam, disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap dan pada sisanya ditambahkan pereaksi asam sulfat pekat melalui dinding cawan. Apabila Universitas Sumatera Utara 88 terbentuk warna ungu atau merah yang berubah menjadi biru ungu ataubiru hijau menunjukkan adanya triterpenoidsteroid Harbone, 1984.

3.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Ranting ramulus Patah Tulang Euphorbia Tirucalli L. Metode Maserasi

Cara Kerja: Serbuk simplisia 486 gram dimasukkan kedalam bejana tertutup dimaserasi dengan 0,75 bagian etanol 96 3,64 liter dalam wadah kaca, ditutup. Selanjutnya dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk. Setelah 5 hari disaring, tampung maserat pada botol gelap, dan ampas di maserasi kembali dengan 0,25 bagian etanol 96 1,21 liter, dibiarkan selama 2 hari terlindung dari cahaya, disaring. Hal ini dilakukan sebanyak 2 kali Ditjen POM, 1979. Hasil maserat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan bantuan alat rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol.

3.6 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan mencit jantan usia 2-3 bulan dan berat badan 20-30 gram. Sebelum pengujian dilakukan, mencit diadaptasikan dengan lingkungan laboratorium selama satu minggu. Mencit diberi makan pellet dan minum. Kandang, tempat minum, dan lingkungan sekitarnya dijaga kebersihannya setiap hari. Selama pemeliharaan, setiap hari hewan diamati perilakunya. Untuk pengujian dipilih mencit yang sehat. Mencit dikatakan sehat dan dinilai dapat digunakan apabila berat badan mencit tetap atau bertambah dan perilakunya normal. Universitas Sumatera Utara