Statistik Deskriptif Hasil Pengujian SPSS 1. Analisis Data Statistik

50 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan Bank Indonesia sesuai dengan surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 679KEP.GBI2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang Perubahan Nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia menjadi PT Bank Capital Indonesia,Tbk.

4.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuannya adalah untuk memudahkan orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Berikut ini merupakan output SPSS, yang merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil olahan data SPSS dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel N, rata-rata sampel mean, minimum dan maksimum serta standar deviasi σ untuk masing-masing variabel. Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 6 enam variabel, yaitu Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Non Performing Loan NPL, Capital Adequecy Ratio CAR, Loan to Deposit Ratio LDR dan Net Interest Margin NIM dan Return on Asset ROA yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut: Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.1 Deskriptif Variabel Penelitian Bank Umum Swasta Nasional Devisa di BEI Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BOPO 68 60.90 94.13 81.8157 7.77961 NPL 68 .20 4.36 1.4412 .92418 CAR 68 10.93 30.48 16.0094 3.64594 LDR 68 44.24 100.70 80.0438 12.96648 NIM 68 3.55 11.30 5.4013 1.47567 ROA 68 .66 3.80 1.9804 .81083 Valid N listwise 68 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 sampel data yang diambil dari laporan keuangan publikasi tahunan Bank Umum Swasta Nasional Devisa periode 2010 hingga 2013. a. Variabel BOPO memiliki nilai minimum 60.90 diperoleh Bank Central Asia, nilai maksimum 94.13 diperoleh Bank Ekonomi Raharja, rata-rata BOPO 81.8157 dan standar deviasi sebesar 7.7761 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. b. Variabel NPL memiliki nilai minimum 0,20 diperoleh Bank Central Asia, nilai maksimum 4,36 diperoleh Bank PAN Indonesia , rata-rata NPL 1,4412 dan standar deviasi sebesar 0.92418 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. c. Variabel CAR memiliki nilai minimum 10,93 diperoleh Bank Mayapada Internasional, nilai maksimum 30,48 diperoleh Bank Capital Indonesia, rata- rata CAR 16,0094 dan standar deviasi sebesar 3,64594 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. Universitas Sumatera Utara 52 d. Variabel LDR memiliki nilai minimum 44,24 diperoleh Bank Capital Indonesia, nilai maksimum 100,70 diperoleh Bank Danamon Indonesia, rata-rata LDR 80,0438 dan standar deviasi sebesar 12,96648 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. e. Variabel NIM memiliki nilai minimum 3.55 diperoleh Bank Artha Graha Internasional, nilai maksimum 11,30 diperoleh Bank Danamon, rata-rata NIM 5,4013 dan standar deviasi sebesar 1,47567 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. f. Variabel ROA memiliki nilai minimum 0.66 diperoleh Bank Artha Graha Internasional, nilai maksimum 3,80 diperoleh Bank Central Asia, rata-rata ROA 1,9804 dan standar deviasi sebesar 0,81083 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini, dimana nilai mean masing-masing variabel lebih kecil dari pada standar deviasinya, biasanya didalam data terdapat outlier data yang terlalu ekstrim. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim. Data-data outlier tersebut biasanya akan mengakibatkan tidak normalnya distribusi data. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terdapat diperoleh standar deviasi yang jauh lebih kecil dari nilai rata-rata variabel, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat data yang outlier. Universitas Sumatera Utara 53 4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratio yang Berimplikasi pada Profitabilitas Bank Mutiara

1 5 140

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2008-2014)

0 5 118

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, BIAYA OPERASIONAL/PENDAPATAN OPERASIONAL, NET INTEREST MARGIN, LOAN DEPOSIT RATIO TERHADAP PERUBAHAN LABA.

0 3 20

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA)

0 6 107

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Loan (Npl), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (Bopo), Return On Asset (Roa) Dan Net Interest Margin (Nim) Terhadap Loan To Deposit R

0 2 14

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL, NON PERFORMING LOAN, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Tahun 2012–2016

0 0 11