Kantor Akuntan Publik METODE PENELITIAN

46 Return on assets ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapatmengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perusahaan dengan ROA tinggi akan membayar fee yang lebih rendah dengan tetap konsisten dengan auditorclient risk sharing Crasswell dan Francis dalam Halim, 2013:46. Selanjutnya variabel akan dilambangkan dengan ROA dalam persamaan. Asset Total Pajak Setelah Bersih Laba ROA = Pengertian : • Pendapatan merupakan laba usaha perusahaan yang diperoleh dari transaksi utama perusahaan. • Total aset merupakan total seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan, baik aset lancar, aset tetap, dan aset tidak berwujud.

f. Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik. Kantor akuntan yang memiliki nama besar Big 4 disebutkan memiliki akuntan yang berperilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil, dengan Universitas Sumatera Utara 47 demikian kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik Loeb dalam Hazmi 2013:59. Kantor akuntan publik yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Kantor Akuntan Publik atau Auditor yang berkualitas tinggi membuat sedikit kesalahan daripada auditor yang berkualitas rendah sehingga memiliki fee audit yang lebih tinggi dari auditor yang berkualitas rendah Diacon dalam Hazmi 2013:59. Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam The Big 4 adalah : 1. KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young E Y. 2. KAP Haryanto Sahari Co. yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers PwC. 3. KAP Osman Bing Satrio Co. yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Thomatsu DTT. 4. KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG. Variabel ini menggunakan skala nominal, yaitu angka 1 untuk mengindikasikan penggunaan Kantor Akuntan Publik Big 4 serta angka 0 untuk mengindikasikan penggunaan Kantor Akuntan Publik selain Big 4. Selanjutnya variabel ini akan dilambangkan dengan KAP dalam persamaan. g. Internal Audit Pengendalian internal dapat dilakukan tidak hanya oleh anggota perusahaan dan tim komite audit, tetapi dapat dilakukan oleh divisi audit internal. Universitas Sumatera Utara 48 Menurut Restuningdiah 2010:359, keberadaan internal audit diharapkan dapat memfasilitasi keefektifan fungsi komite audit, sesuai dengan tujuan fungsi audit adalah pemantauan terhadap pelaporan keuangan yang merupakan tanggung jawab dari komite audit. Variabel internal audit menggunakan variabel dummy, yaitu angka 1 untuk mengindikasikan adanya keberadaan fungsi internal audit yang tercantum dalam laporan tahunan serta angka 0 untuk mengindikasikan tidak adanya fungsi internal audit Hay et, al., 2008. Variabel disimbolkan dengan lambang IA dalam persamaan.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

0 8 22

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

1 27 113

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 11

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 2 10

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 28

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 5