56
3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu sumber data diperoleh tidak langsung dari objeknya, tetapi dari sumber lain melalui tulisan berupa
jurnal-jurnal penelitian terdahulu. Kemudian mengunduh laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur tersebut di situs Bursa Efek Indonesia BEI.
Peneliti menggunakan data sekunder karena data yang diperlukan lebih mudah untuk dicari serta menghemat waktu serta biaya.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Data ini dikumpulkan dengan mempelajari data-data yang diperoleh dari sumber data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan
penghitungan. Data-data diperoleh dari website masing-masing perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel, website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id
dan berbagai macam literatur yang ada.
3.9 Teknik Analisis
Teknikanalisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22. Analisis
ini menggunakan teknik statistik deksriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji statistik. Adapun metode yang digunakan peneliti yaitu:
3.9.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum dan range. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran
Universitas Sumatera Utara
57 keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat
untuk dijadikan sampel penelitian Ghozali, 2013:19.
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas dan uji normalitas.
3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai
distribusi normal atau tidak. Cara yang digunakan untuk melihat apakah data normal atau tidak adalah dengan melakukan analisis grafik dengan
melihat grafik histogram dan probability plot dan dengan melakukan analisis statistic Ghozali, 2013:160. Analisis grafik ini dapat dilakukan
dengan melihat grafik histogram dan probability plot.: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.9.2.2 Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
Universitas Sumatera Utara
58 independen Ghozali, 2013:105. Deteksi ada atau tidaknya problem
multikoloneritas, maka dapatdilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance InflationFactor VIF serta besaran korelasi antar variabel
independen. 1 Besarnya korelasi antar variabel independen. Pedoman suatu model
regresi bebas multikoloneritas , memiliki kriteria sebagai berikut: a
Koefisien korelasi antara variabel-variabel independen harus lemah, tidak lebih dari 90 persen atau dibawah 0,90
b Jika korelasi kuat antara variabel-variabel independen dengan variabel-
variabel independen umumnya diatas 0,90, maka hal ini menunjukkan terjadinya multikoloneritas yang serius Ghozali, 2011:92. Selain itu,
untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor.
Pedoman pengambilan keputusan: a
Jika VIF 10, maka variabel tersebut memiliki problem multikolinearitas,
bJika VIF 10, maka variabel tersebut tidak memiliki problem multikolineritas.
3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pangamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda
Universitas Sumatera Utara
59 disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik bersifat
homokedastisitas dan tidak heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada atau tidaknya pola
tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah
distudentized. Jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidakada pola yang jelas, serta titik titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9.2.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2013:110. Uji autokorelasi dilakukan dengan uji durbin-watson untuk
menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. a.
Jika 0 d dl ; Tidak ada autokorelasi positif. b.
Jika dl d du ; Tidak ada autokorelasi positif. c.
Jika 4 – dl d 4 ; Tidak ada korelasi negatif. d.
Jika 4 – du d 4 – dl ; Tidak ada korelasi negatif. e.
Jika du d 4 – du ; Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif.
Universitas Sumatera Utara
60
3.9.3 Uji Hipotesis
Karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian lebih dari satu maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi
Berganda Multiple Regression. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependendengan menggunakan data variabel
independen yang sudah diketahui besarnya. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara fee audit dengan variabel-variabel independen.
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Keterangan:
Y = logaritma natural dari professionalfee audit FEE
A = konstanta
X
1
= presentase total komisaris independen terhadap total dewan komisaris DK
X
2
= presentase total komite audit diluar komisaris independen terhadap total komite audit KA
X
3
= logaritma natural dari total asset perusahaan UP X
4
= rasio hutang atas asset perusahaan LEV X
5
= return on asset perusahaan ROA X
6
= ukuran kantor akuntan publik KAP
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + e
Universitas Sumatera Utara
61 X
7
= keberadaan fungsi internal audit IA e
= standard error of estimation
3.9.4 Uji Statistik 3.9.4.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
adjusted R
2
adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai adjusted R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasivariabel dependen Ghozali, 2013:97
3.9.4.2 Uji statistik F
Uji statistik F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama samaatau secara simultan variabel independen terhadap variabeldependen.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkatsignifikansi 0,05Ghozali, 2013:98. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukandengan kriteria
sebagai berikut:
1 Jika nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 makahipotesis diterima yang berarti secara bersama-sama variabelboardind, boardsize,
acind, acsize, acmeet, ia dan lnassetsberpengaruh terhadap fee audit.
2 Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara bersama-sama variabel boardind, boardsize, acind, acsize, acmeet,ia
dan lnassets berpengaruh terhadap fee audit.
Universitas Sumatera Utara
62
3.9.4.3 Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2013:101.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas
mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2 Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau
terikat
Universitas Sumatera Utara
63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan linier berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda
dengan menggunakan Software SPSS Versi 22. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan
menghasilkan output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, didapat 19
perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sampel dan dijadikan sampel dalam penelitian ini selama periode pengamatan 2012-2014 sehingga terdapat 57
sampel dalam penelitian ini.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kuortosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013:19. Analisis deskriptif dalam tabel 4.3 merupakan analisis deskriptif untuk variabel
bebas fee audit dan variable terikat.
Universitas Sumatera Utara