Gambaran Umum Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan linier berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dengan menggunakan Software SPSS Versi 22. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, didapat 19 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sampel dan dijadikan sampel dalam penelitian ini selama periode pengamatan 2012-2014 sehingga terdapat 57 sampel dalam penelitian ini. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kuortosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013:19. Analisis deskriptif dalam tabel 4.3 merupakan analisis deskriptif untuk variabel bebas fee audit dan variable terikat. Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Tahun 2012-2014 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation FEE 57 1.061 1.176 1.11100 .027221 DK 57 .00200 .00500 .0034958 .00069650 KA 57 .00500 .01000 .0066314 .00084117 UP 57 1.172 1.240 1.20121 .017195 LEV 57 .122 .800 .40054 .179717 ROA 57 .001 .261 .07551 .063393 KAP 57 .00 1.00 .2807 .45334 IA 57 .00 1.00 .5088 .50437 Valid N listwise 57 Sumber data : Hasil output SPSS diolah, 2016 Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Berdasarkan Tabel 4.1, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel independen DK menunjukkan nilai minimum 0,002 dan nilai maksimum 0,005. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 0.0034 dan standar deviasi standard deviation sebesar 0.0006. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Pada variabel independen KA menunjukkan nilai minimum 0.005 dan nilai maksimum 0.010. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 0.0066 dan standar deviasi standard deviation sebesar 0.0008. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Pada variabel independen UP menunjukkan nilai minimum 1.172 dan nilai maksimum 1.240. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 1.201 dan standar deviasi standard deviation sebesar 0.017. Nilai rata-rata mean yang lebih besar Universitas Sumatera Utara 65 dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Pada variabel independen LEV menunjukan nilai minimum 0.122 dan nilai maksimum 0.800. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 0.400 dan standar deviasi standard deviation sebesar 0.179. Nilai rata- rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Pada variabel independen ROA menunjukkan nilai minimum 0.001 dan nilai maksimum 0.261 . Sementara nilai rata-rata mean sebesar 0.075 dan standar deviasi standard deviation sebesar 0.063. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Pada variabel independen KAP menunjukkan nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 1.00. Sementara nilai rata- rata mean sebesar 0.280 dan standar deviasi standard deviation sebesar 0.453. Nilai rata-rata mean yang lebih kecil dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi dengan baik. Pada variabel independen IA menunjukkan nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 1.00. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 0.508 dan standar deviasi standard deviation sebesar 0.504. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel dependen FEE menunjukkan nilai minimum 1.061 dan nilai maksimum sebesar 1.176. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 1.111 dan standar deviasi Universitas Sumatera Utara 66 standard deviation sebesar 0.027. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari penelitian ini baik, karena nilai rata-rata mean lebih besar dari nilai standar deviasi yang mengidentifikasikan bahwa standar error dari setiap variabel kecil. 4.2.2. Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau variabel residual terdistribusi normal. Salah satu cara yang digunakan untuk melihat apakah data normal atau tidak adalah melakukan analisis grafik dengan melihat grafik histogram dan probability plot. Suatu data dikatakan baik apabila data tersebut terdistribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram Sumber Data: Hasil Output SPSS diolah, 2016 Universitas Sumatera Utara 67 Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukan pola distribusi normal karena grafik tidak melenceng kiri atau melenceng kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, grafik normal P Plot of Regression Statistic juga dapat digunakan untuk melihat normal tidaknya suatu data. Kondisi normalitas terjadi apabila titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. Dari grafik normal P-Plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dalam penelitian tidak terjadi gangguan normalitas, yang berarti data terdistribusi normal. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber Data: Hasil Output SPSS diolah, 2016 Universitas Sumatera Utara 68 Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot of regression standardized menunjukkan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Untuk memperkuat pengujian dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji One-Sample Klomograv Smirnov. Tabel 4.2 One-Sample Kolmograv Smirvon test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 57 Normal Parameters a,b Mean 1.11100 Std. Deviation .027221 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .107 Negative -.056 Test Statistic .107 Asymp. Sig. 2-tailed .163 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber Data: Hasil Output SPSS diolah, 2016 Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa besarnya nilai Klomograv Smirnov Z adalah 0,107 dan variabel memiliki nilai probabilitas 0.163. Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian One-Sample Klomograv Smirnov adalah apabila nilai probabilitas untuk nilai residual lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal, mendukung pengujian dengan grafik histogram dan grafik P-plot. Universitas Sumatera Utara 69

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Uji multikolinearitas menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10. Jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10, maka terjadi multikolinearitas tinggi antar variable bebas dengan variable bebas lainnya. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas menggunakan SPSS. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.222 .192 DK -3.074 2.847 -.079 .899 1.113 KA -4.885 2.329 -.151 .921 1.086 UP 1.128 .163 .712 .451 2.215 LEV .024 .014 .159 .583 1.716 ROA .116 .042 .271 .501 1.998 KAP .007 .006 .110 .453 2.205 IA .001 .004 .026 .852 1.174 a. Dependent Variable: FEE Sumber data : Hasil Output SPSS diolah, 2016 Dari Tabel 4.3 Coefficients, hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Hasil Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Universitas Sumatera Utara 70 Pada variabel DK memiliki nilai tolerance sebesar sebesar 0,899 0,10 dan VIF sebesar 1.113 10. Variabel KA memiliki nilai tolerance sebesar 0.921 0.10 dan VIF sebesar 1.086 10. Variabel UP memiliki nilai tolerance sebesar 0.451 0.10 dan VIF sebesar 2.215 10. Variabel LEV memiliki nilai tolerance sebesar 0.583 0.10 dan VIF sebesar 1.716 10. Variabel ROA memiliki nilai tolerance sebesar 0.501 0.10 dan VIF sebesar 1.998 10. Variabel KAP memiliki nilai tolerance sebesar 0.453 0.10 dan VIF sebesar 2.205 10. Variabel IA memiliki nilai tolerance sebesar 0.852 0.10 dan VIF sebesar 1.174 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 71 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber data: Hasil output SPSS diolah, 2016 Pada Gambar 4.3 dapat dilihat hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Hal ini dapat terlihat dimana titik-titik tersebar tanpa membentuk suatu pola tertentu dan tersebar naik di bawah atau di atas angka 0 pada sumbu Y.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Hasil Universitas Sumatera Utara 72 pengujian autokorelasi yang dilakukan dengan tabel Durbin Watson dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .875 a .766 .733 .014069 1.872 a. Predictors: Constant, IA, KAP, KA, DK, LEV, ROA, UP b. Dependent Variable: FEE Sumber data : Hasil Output SPSS diolah, 2016 Hasil pengujian Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai D-W Durbin Watson sebesar 1.872. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin- Watson, dimana nilai batas bawah Durbin-Watson dl sebesar 1.3111, nilai batas atas Durbin-Watson du sebesar 1.8562 dengan jumlah sampel n sebanyak 57 dan jumlah variabel independen k sebanyak 7 variabel. Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan Durbin-Watson du d 4-du = 1.8562 1.872 2.128, maka model regresi pada penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

0 8 22

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

1 27 113

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 11

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 2 10

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 28

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 5