Kalau sudah merasa sehat, tidak menghabiskan sisa Tetap meminum obat walaupun jadwalnya sudah Memeriksa dosis obat sebelum memberikannya Memperhatikankeadaankemasanbungk Menyimpan obat tabletkapletkapsulpil yang sudah Pengetahuanmasyarakat dalam menyimpan

obat sesuai dengan dosis yang diberikan dari klinikrumah sakit diperoleh 45 responden 58.4 menjawab benar.Kemudian 48 responden 62.3 menjawab tidak benar bahwa tetap meminum obat walaupun jadwalnya sudah lewat.Selanjutnya tindakan responden dalam menyimpan obat puyerserbuk dalam lemari es freezer 30 responden 39.0 menjawab benar.Dan selalu menyimpan obat ditempat yang sejuk dan kering bebas dari cahaya matahari diperoleh 41 responden 53.2 menjawab benar.Dari hasil penelitian diperoleh 58 responden 68.8 menjawab benar dalam memeriksa dosis obat sebelum memberikannya. Selanjutnya 45 responden 58.4 menjawab benarbahwamemperhatikan keadaan kemasanbungkuswadahbotol obat, apakah ada kerusakan atau tidak.Tindakan responden menyimpan obat yang sudah digunakan dalam tempat khusus obat yang kering, sejuk,dan terlindung dari sinar matahari sebanyak 48 responden 58.4 menjawab benar tentang hal tersebut. Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentasi jawaban responden tentang menyimpan dan menggunakan obat Pernyataan Ya idak 1. Apabila pada aturan jarak waktu meminum obat tert ulis 3 x sehari maka minum obat setiap 8 jam 2. Setelah minum obat sirup langsung menutupnya dengan kencang dan rapat

3. Kalau sudah merasa sehat, tidak menghabiskan sisa

obat yang diminum 4. Meminum obat sesuai dengan dosis yang diberikan dari klinikrumah sakit

5. Tetap meminum obat walaupun jadwalnya sudah

lewat 6. Menyimpan obat puyerserbuk dalam lemari es freezer 7. Selalu menyimpan obat ditempat yang sejuk dan kering bebas dari cahaya matahari

8. Memeriksa dosis obat sebelum memberikannya

9. Memperhatikankeadaankemasanbungk

Universitas Sumatera Utara uswadahbotol obat, apakah ada kerusakan atau tidak tersegelutuhrobektergores

10. Menyimpan obat tabletkapletkapsulpil yang sudah

digunakan dalam tempat khusus obat yang kering, sejuk,dan terlindung dari sinar matahari

5.7 Tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang melakukan tindakan yang baik dalam menyimpan dan menggunakan obat adalah sebanyak 48 orang 62.3 Tabel 5.7Distribusi frekuensi dan persentasi tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat Tindakan Frekuensi f Persentase Baik Tidak baik 48 29 62.3 37.7 Total 77 100

5.2 Pembahasan

Dalam pembahasan ini peneliti mendiskusikan pertanyaan yaitu gambaran perilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat. 5.2.1.GambaranPerilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat Perilaku terdiri dari tiga domain yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Disini peneliti akan membahas pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat yaitu sebagai berikut :

1. Pengetahuanmasyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan cukup dalam menyimpan dan menggunakan obat yaitu 47 orang 61 berpengetahuan baik.Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat cukup baik karena didukung oleh pengetahuan yang memadai.Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang.Perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan Maulana, 2009. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa sebagian besar responden yang pernah mendapatkan informasi tentang penyimpanan dan penggunaan obat sebanyak 43 orang 55.8 dengan demikian semakin banyak informasi yang didapat semakin banyak pula pengetahuan responden. Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh sebagian besar 47 responden 61.0 menjawab benar bahwa pada pertanyaan cara pemberian obat sirup yang tepat dan sesuai. Tingginya persentase ini dapat dilihat bahwa pengetahuan responden cukup baik, dikarenakan informasi yang didapatkan mengenai pemberian obat sirup. Hal ini sejalan dengan teori Notoatmodjo 2007 menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan lebih luas. Sebagai saran komunikasi berbagai bentuk Universitas Sumatera Utara media massa seperti radio, surat, televisi, majalah, internet dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Selain informasi, hal lain yang mendukung seseorang berpengetahuan baik dapat dilihat dari pendidikan, sebagaimana dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SMA yakni sebanyak 26 responden 33.8.Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Notoadmodjo 2007, menyatakan bahwa pengetahuan menyatakan bahwa pengetahuan sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu seperti mengikuti pendidikan kesehatan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.Akan tetapi perlu ditekankan pula bukan berarti seseorang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Kurangnya pengetahuan masyarakat disebabkan ketidakmengertian terhadap respon yang diberikan sehingga perlu adanya pelaksanaan langsung terhadap penyimpanan dan penggunaan obat yang dilakukan oleh penyuluh kesehatan yang dianggap bisa memberikan pendidikan yang benar tentang obat.Sebagaimana menurut Arikunto 2001 bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Seperti pada penelitian ini, terdapat 6 orang 7.8 yang berpengetahuan kurang. Dilihat pada pertanyaan apa yang dilakukan jika mengetahui obat rusak masih ada yang menjawab salah sebanyak 17 responden 22.1 dan tidak tahu sebanyak 18 responden 23.4 hal ini menunjukkan bahwa responden masih ada yang belum mengerti tentang penggunaan obat. Universitas Sumatera Utara Menurut Arikunto 2001 ketidak mengertian terhadap respon yang diberikan sehingga perlu adanya pelaksanaan langsung terhadap penyimpanan dan penggunaan obat yang dilakukan oleh penyuluh kesehatan yang dianggap bisa memberikan pendidikan yang benar tentang obat.Sebagaimana bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu.Sebaiknya pengetahuan responden mengenai penyimpanan dan penggunaan obat menjadi lebih baik lagi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria 2006, yang meneliti tentang Pengetahuan orangtua tentang penggunaan obat pada remaja di Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kec. Medan Selayang dan menemukan 55,8 berpengetahuan cukup. Hal lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu usia, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa usia responden berada pada rentang 26-35 tahun,sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan usia. Dengan bertambahnya usia maka dapat menggali lagi memori yang pernah didapatkan sebelumnya baik itu dari pengalaman ataupun kebiasaan yang dimilikinya mengenai penyimpanan dan penggunaan obat. Dari penjelasan diatas bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, usia, informasi. Pendidikan sangat mempengaruhi seseorang untuk memiliki pengetahuan yang baik. Semakin banyak pendidikan yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal maka semakin baik pula pengetahuannya. Universitas Sumatera Utara

3. Sikapmasyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat