Tingkatan sikap Perilaku Masyarakat dalam Menyimpan dan Menggunakan Obat

2. Tingkatan sikap

Dalam hal sikap, dapat dibagi dalam berbagai tingkatan, antara lain : a. Menerima receiving, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. b. Merespon responding, yaitu dapat berupa memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. c. Menghargai valuating, yaitu dapat berupa mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. d. Bertanggung jawab responsible atas segala sesuatu yang telah dipilihnya Notoatmodjo, 2003. 3. Sifat Sikap Menurut Sunaryo 2004, Sifat sikap terbagi dua yaitu : a. Sikap adalah kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap suatu objek atau situasi secara konsisten. Attitude diartikan dengan sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecendrungan untuk bertindak sesuai dengan objek tadi. Sikap masih merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak , bukan pelaksana motif tertentu. Dengan kata lain bahwa sikap itu belum merupakan tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan Universitas Sumatera Utara suatu kecenderungan predisposisi untuk bertindak terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. b. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggap tidak bernilai atau merugikan. Sikap ini kemudian akan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan .hal yang menjadi objek sikap bermacam-macam. Sekalipun demikian, orang hanya dapat mempunyai sikap terhadap hal-hal yang diketahuinya. harus ada sekedar informasi pada seseorang untuk dapat bersikap terhadap suatu objek. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif terhadap objek dan menimbulkan kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu, terjadilah sikap. 4. Pengukuran Sikap Likert 1932 dalam Notoatmodjo 2003 mengajukan metodenya sebagai alternatif yang lebih sederhana harus dibandingkan dengan skala Thurstone.Skala Thurstone yang terdiri dari 11 point disederhanakan menjadi dua kelompok, yaitu yang favorabel dan unfavorabel. Sedangkan aitem yang netral tersebut, likert mengggunakan teknik konstruksi test yang lain. Masing-masing responden diminta melakukan egreement atau disegmennya untuk masing-masing aitem dalam skala yang terdiri dari 4 point sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.Semua aitem yang favorabel kemudian diubah nilainya dalam angka, Universitas Sumatera Utara yaitu untuk sangat setuju nilainya 3 sedangkan untuk sangat tidak setuju nilainya 0.Sebaliknya untuk aitem yang unfavorabel nilai skala yang sangat setuju nilainya 0 sedangkan untuk yang sangat tidak setuju nilainya adalah 3. Seperti halnya skala Thurstone skala likert disusun dan diberikan skor sesuai dengan sikap interval sama equal-interval scale. Pernyataan positif pernyataan negative sangat setuju SS = 3 sangat setuju SS = 0 setuju S = 2 setuju S = 1 tidak setuju TS = 1 tidak setuju TS = 2 sangat tidak setuju STS = 0 sangat tidak setuju STS = 3

5. Tindakan Practice