Perilaku Masyarakat dalam Menyimpan dan Menggunakan Obat

(1)

FORMULIR PENJELASAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Perilaku Masyarakat Dalam Menyimpan Dan Menggunakan Obat

Oleh

Chindy Elina Siregar

Saya adalah Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui Perilaku Masyarakat Dalam Menyimpan Dan Menggunakan Obat. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah wawasan masyarakat dalam prilaku menyimpan dan menggunakan obat. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Identitas Bapak/Ibu dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan digunakan untuk penelitian ini. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, silahkan Bapak/Ibu menandatangani formulir persetujuan ini. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini.

Medan, Juni 2015 Peneliti Responden ( Chindy Elina Siregar) ( )


(2)

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Berdasarkan permintaan dan permohonan serta penjelasan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya, maka akan dilakukan penelitian tentang “Perilaku Masyarakat Dalam Menyimpan Dan Menggunakan Obat”.

Demi membantu dan partisipasi dalam penelitian tersebut, saya bersedia berperan sebagai responden dalam penelitian.

Medan, Juni 2015

Peneliti Responden

(Chindy Elina Siregar) ( ) NIM 141121132


(3)

KUESIONER PENELITIAN 1. Data Demografi

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi anda saat ini. Beri tanda check list (√) pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda.

Inisial nama responden : ( ) 1. Usia : tahun 2. Jenis kelamin

( ) Laki-laki ( ) Perempuan 3. Hubungan dengan keluarga

( ) Ayah ( ) Ibu ( ) Anak ( ) Kakek-nenek ( ) Paman-bibi

4. Agama

( ) Islam ( ) Budha ( ) Kristen ( ) Hindu 5. Suku

( ) Batak ( ) Jawa ( ) Padang ( ) Melayu 6. Pekerjaan


(4)

7. Pendidikan

( ) Tidak tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) Perguruan Tinggi ( ) SMP

8. Penghasilan

( ) Rp. 850.000 ( ) Rp. 850.000-Rp 1.000.000 ( ) Rp. 1.000.000-Rp 1.500.000 ( ) >Rp. 1.500.000

9. Jumlah anak

( ) Tidak ada ( ) 2 orang ( ) <2 orang ( ) >2 orang

10. Mendapat informasi tentang cara penyimpanan dan penggunaan obat ( ) Pernah

( ) Tidak pernah 2. Pengetahuan

Jawablah pernyataan dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda silang (X) pada tempat yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda.

1. Cara pemberian obat sirup yang tepat dan sesuai yaitu….

a. Menggunakan sendok yang memiliki ukuran saat meminum obat (sendok takar obat)

b. Pakai sendok teh ukuran 10 ml c. Pakai sendok makan rumah


(5)

d. Tidak tahu

2. Cara penyimpanan obat sirup yang tepat adalah…..

a. Simpan dalam tempat yang bersih, kering, terlindung dari cahaya matahari b. Ditempat yang gelap dan sejuk dan tertutup terlindung dari panas

c. Disimpan dalam freezer pada suhu antara 15°C hingga 30°C d. Tidak Tahu

3. Cara penyimpanan obat puyer yang tepat adalah…

a. Dalam kotak plastik berwarna gelap terhindar dari cahaya matahari b. Didalam botol dan disimpan dalam tempat yang terang

c. Didalam kulkas dengan suhu kamar 8°C hingga 30°C d. Tidak tahu

4. Jangka waktu penyimpanan obat tablet/kapsul yang benar adalah… a. 6 bulan c. 3 tahun

b. 12 bulan d. Tidak Tahu

5. Jangka waktu penyimpanan obat serbuk/puyer adalah… a. 6 bulan c. 2 tahun

b. 1 bulan d. Tidak Tahu

6. Pada saat kapankah aturan jarak minum obat sirup?

a. 1 x sehari setiap 4 jam c. 3 x sehari setiap 8 jam b. 3 x sehari setiap 6 jam d. Tidak tahu


(6)

7. Bagaimanakah pemberian obat yang benar kepada keluarga yang sakit? a. Diberikan sesuai dengan waktu pemberian obat

b. Diberikan setelah selesai makan c. Memberikan obat pada sakit saja d. Tidak tahu

8. Pernyataan dibawah ini benar tentang pemberian obat adalah…. a. Memberikan obat dengan dosis berlebih ketika lupa memberi obat b. Memberi obat yang benar dengan cara yang sesuai dianjurkan dokter c. Lupa memberi obat pada waktu pemberian obat

d. Tidak Tahu

9. Bagaimanakah cara mengetahui bila obat puyer yang dikonsumsi rusak? a. Terjadi perubahan warna, berbau dan timbul bintk-bintik noda, lembab dan

mencair

b. Obat menjadi berasa dan berbau tajam dan timbul jamur pada obat c. Obat menjadi lembek dan rusak, timbul endapan dan kekeruhan d. Tidak tahu

10. Apakah yang akan dilakukan jika mengetahui kemasan obat rusak? a. Memperbaiki kondisi penyimpanan obat yang dipakai


(7)

b. Membiarkan saja karena nanti obat tersebut diminum juga c. Memindahkan obat pada kemasan lain

d. Tidak tahu

3. Sikap

Jawablah pernyataan dengan memberikan tanda check list (√) pada tempat yang disediakan. Semua pernyataan diisi dengan satu jawaban.

No Pernyataan SS S TS STS

Pemberian Obat

1 Saya memeriksa label obat sebanyak 3 kali sebelum memberikan obat

2 Saya tetap memberikan obat tablet walaupun kemasannya sudah terbuka

3 Saya tidak akan memberikan obat bentuk cairan jika terjadi perubahan warna

4 Saya menggunakan obat sesuai aturan cara pakai (sebelum makan, setelah makan, dikocok dulu, dikunyah, dll)

5 Saya meminum obat melebihi waktu yang tertera pada aturan pakai obat (dalam kemasan)

Penyimpanan Obat

6 Saya mengecek tanggal


(8)

7 Saya tetap menyimpan obat tablet walaupun kemasan sudah terbuka 8 Saya menyimpan obat puyer

dalam kotak plastik berwarna gelap terhindar dari cahaya

9 Saya meyimpan obat sirup selama 3 bulan

10 Saya menyimpan obat cair/syrup yang sudah dibuka di lemari pendingin/kulkas atau sesuai aturan pada kemasan

4. Tindakan

Jawablah pernyataan dengan memberikan tanda check list (√) pada tempat yang disediakan. Semua pernyataan diisi dengan satu jawaban.

No Tindakan Ya Tidak

Cara memberikan obat

1 Apabila pada aturan jarak waktu meminum obat tertulis 3 x sehari maka saya minum obat setiap 8 jam

2 Setelah minum obat sirup langsung menutupnya dengan kencang dan rapat

3 Kalau sudah merasa sehat, saya tidak menghabiskan sisa obat yang diminum

4 Meminum obat sesuai dengan dosis yang diberikan dari klinik/rumah sakit

5 Tetap meminum obat walaupun jadwalnya sudah lewat Cara menyimpan obat

6 Menyimpan obat puyer/serbuk dalam lemari es (freezer)


(9)

bebas dari cahaya matahari

8 Memeriksa dosis obat sebelum memberikannya 9 Memperhatikan keadaan

kemasan/bungkus/wadah/botol obat, apakah ada kerusakan atau tidak (tersegel/utuh/robek/tergores) 10 Menyimpan obat tablet/kaplet/kapsul/pil yang sudah

digunakan dalam tempat khusus obat yang kering, sejuk,dan terlindung dari sinar matahari


(10)

(11)

(12)

3. 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64

4. 0 0 1 1 2 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11 121

5. 0 0 0 1 1 0 2 0 1 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25

6. 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 16 256

7. 0 0 1 1 2 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 81

8. 0 0 1 1 1 2 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11 121

9. 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25

10. 0 0 1 2 2 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 13 169

11. 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 16

12. 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25

13. 0 0 1 1 1 1 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11 121

14. 0 0 0 2 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25

15. 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64

16. 1 1 1 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 16 256

17. 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25

18. 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25

19. 0 0 1 2 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64

20. 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 10 100

21. 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 25

22. 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64

23. 0 0 1 2 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 49

24. 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 15 225

25. 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 49

26. 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 25

27. 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64

28. 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64

29. 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 81

30. 0 0 0 0 0 2 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 16


(13)

Keterangan:

r11= reliabilitas instrumen k= banyaknya butir pertanyaan M= skor rata-rata

Vt= varians total

M =

=

=

8,66

r

11

=

x

Vt = 2 = . (1-

N

=

=

(1,052) 1

- (

)

=

=

=

15,76 = (1,052) (0,688)

= 0,724  


(14)

3. 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3 9

4. 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 4 16

5. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

6. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

7. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

8. 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 4 16

9. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

10. 1 0 0 1 0 1 3 1 1 2 9 81

11. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

12. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

13. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

14. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 81

15. 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 25

16. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

17. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 81

18. 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 16

19. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

20. 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 25

21. 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 16

22. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

23. 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 16

24. 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 64

25. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

26. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4

27. 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 16

28. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

29. 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 49

30. 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 6 36


(15)

r11= x Keterangan:

r11= reliabilitas instrumen k= banyaknya butir pernyataan M= skor rata-rata

Vt= varians total

M =

=

=

4

r

11

=

x

Vt = 2 = . (1-

N

=

=

(1,111) 1

- (

)

=

=

=

6,66 = (1,111) (0,64)

= 0,711

   


(16)

PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENYIMPAN DAN MENGGUNAKAN OBAT    No  Res  PENGETAHUAN  JLH  KATEGO RI  SIKAP  JLH  KATEGO RI  TINDAKAN  JLH  KATEGORI  P 1  P 2  P 3  P 4  P 5  P 6  P 7  P 8  P 9  P  10  S 1  S 2  S 3  S 4  S 5  S 6  S 7  S 8  S 9  S 1 0  T 1  T 2  T 3  T 4  T 5  T 6  T 7  T 8  T 9  T 1 0 

1  2  2  2  2  0  2  2  2  1  1  14  Baik  3  3  2  0  1  3  2  1  3  2  20  Positif  1  1  0  0  1  1  1  0  1  1  7  Dilakukan  2  1  1  2  1  0  2  1  1  2  2  8  Cukup  2  3  2  2  0  3  2  0  3  2  19  Positif  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  9  Dilakukan  3  0  2  0  2  2  0  2  2  1  1  10  Cukup  2  3  2  3  0  3  2  0  3  2  20  Positif  1  1  0  1  1  1  1  1  0  1  8  Dilakukan  4  1  2  2  2  2  2  2  2  1  2  16  Baik  1  2  3  2  0  2  3  0  2  3  18  Positif  1  1  1  1  1  0  0  1  0  1  7  Dilakukan  5  1  2  2  2  1  1  0  2  2  1  10  Cukup  2  1  3  3  3  1  3  3  1  3  23  Positif  1  1  1  0  1  0  0  1  0  1  6  Dilakukan  6  2  1  2  2  2  2  0  2  1  1  12  Cukup  1  2  2  1  3  2  2  3  2  2  20  Positif  0  0  1  0  1  0  0  1  1  1  5  Tdk dilakukan  7  2  1  2  2  0  1  2  2  2  2  14  Baik  2  1  1  2  0  1  1  0  1  1  10  Negatif  0  0  1  0  1  0  0  1  1  0  4  Tdk dilakukan  8  1  2  1  2  2  2  2  0  2  2  14  Baik  1  2  2  3  0  2  2  0  2  2  16  Positif  1  0  1  1  1  1  1  1  1  0  8  Dilakukan  9  2  2  0  0  2  0  2  1  2  0  10  Cukup  2  3  0  2  3  3  0  3  3  0  19  Positif  0  1  1  1  1  1  1  0  1  0  7  Dilakukan  10  1  1  0  1  1  0  1  2  2  0  4  Kurang  0  3  0  1  1  3  0  1  3  0  12  Negatif  1  1  1  1  0  1  1  0  1  0  7  Dilakukan  11  2  2  0  2  2  0  2  1  1  0  10  Cukup  0  3  2  1  3  3  2  3  3  2  22  Positif  0  1  0  1  0  1  1  0  0  1  5  Tdk dilakukan  12  0  2  2  2  2  2  2  2  2  0  16  Baik  0  2  3  1  2  2  3  2  2  3  20  Positif  1  1  0  1  0  0  1  1  0  1  6  Dilakukan  13  1  2  2  2  2  2  1  1  2  2  14  Baik  2  3  2  2  2  3  2  2  3  2  23  Positif  1  0  0  0  0  1  0  1  0  1  4  Tdk dilakukan  14  1  1  2  1  0  2  0  1  1  2  6  Kurang  1  2  1  3  3  2  1  3  2  1  19  Positif  1  0  1  0  1  1  0  1  1  1  7  Dilakukan  15  2  1  2  2  0  1  2  2  0  1  10  Cukup  3  0  2  2  3  0  2  3  0  2  17  Positif  0  1  1  0  1  1  0  1  1  0  6  Dilakukan  16  2  2  2  1  0  2  1  2  2  2  14  Baik  3  0  0  2  2  0  0  2  0  0  9  Negatif  0  1  1  1  1  1  1  0  1  1  8  Dilakukan  17  1  2  2  0  2  2  2  2  0  2  14  Baik  1  0  3  0  2  0  3  2  0  3  14  Negatif  0  1  1  1  1  1  0  0  1  1  7  Dilakukan 


(17)

24  2  2  1  2  2  1  2  1  2  0  12  Cukup  1  1  0  2  2  0  2  2  0  2  12  Negatif  0  0  1  1  1  1  1  1  1  0  7  Dilakukan  25  1  2  2  2  1  2  2  0  1  2  12  Cukup  2  3  0  3  1  0  3  1  0  3  16  Positif  0  0  1  0  0  1  0  0  0  1  3  Tdk dilakukan  26  0  2  2  2  2  2  1  2  2  2  16  Baik  3  2  3  2  0  2  0  0  2  0  14  Negatif  0  1  1  1  1  1  0  0  1  1  7  Dilakukan  27  0  1  2  2  2  2  2  1  2  2  14  Baik  2  1  2  1  3  3  0  3  3  0  18  Positif  1  1  0  0  0  1  0  1  0  1  5  Tdk dilakukan  28  2  2  1  2  1  1  2  2  0  2  12  Cukup  1  0  1  2  2  1  3  2  1  3  16  Positif  0  1  0  1  1  0  1  1  0  1  6  Dilakukan  29  2  2  0  1  2  0  1  1  2  2  10  Cukup  2  0  2  0  1  0  2  1  0  2  10  Negatif  1  1  1  0  1  0  1  1  1  0  7  Dilakukan  30  1  2  2  2  2  0  2  2  1  0  12  Cukup  3  3  1  3  0  0  3  0  0  3  16  Positif  0  0  1  0  1  0  1  0  1  1  5  Tdk dilakukan  31  2  1  2  2  1  0  1  1  2  0  8  Cukup  3  3  3  2  3  2  2  3  2  2  25  Positif  1  0  1  1  1  1  1  1  1  0  8  Dilakukan  32  2  0  2  1  1  1  2  1  1  2  8  Cukup  3  2  3  1  2  3  1  2  3  1  21  Positif  0  1  0  1  0  1  1  1  1  1  7  Dilakukan  33  2  0  2  2  0  2  0  2  1  2  12  Cukup  0  1  2  3  1  2  0  1  2  0  12  Negatif  1  1  1  1  1  1  0  1  1  0  8  Dilakukan  34  2  2  2  0  2  1  1  2  2  2  14  Baik  0  2  2  2  0  1  3  0  1  3  14  Negatif  1  0  1  1  0  1  0  0  1  1  6  Dilakukan  35  0  2  2  2  1  2  2  2  2  2  16  Baik  2  3  0  0  3  2  2  3  2  2  19  Positif  1  0  1  1  1  0  0  0  1  0  5  Tdk dilakukan  36  2  0  2  1  1  2  1  1  2  2  10  Cukup  1  2  0  0  2  0  1  2  0  1  9  Negatif  0  1  0  1  0  0  0  0  0  1  3  Tdk dilakukan  37  1  1  2  0  2  2  2  2  0  2  12  Cukup  2  1  2  3  0  3  0  0  3  0  14  Negatif  0  1  0  1  1  0  0  1  0  0  4  Tdk dilakukan  38  2  2  2  2  2  1  2  0  2  1  14  Baik  3  0  3  2  3  2  3  3  2  3  24  Positif  0  1  0  0  0  1  0  1  1  1  5  Tdk dilakukan  39  2  2  0  1  2  0  2  0  1  0  8  Cukup  2  3  3  1  2  1  2  2  1  2  19  Positif  1  0  1  0  1  1  0  1  1  0  6  Dilakukan  40  2  2  0  2  0  2  1  2  1  0  10  Cukup  2  2  3  2  2  3  1  2  3  1  21  Positif  1  1  1  1  0  1  0  1  0  1  7  Dilakukan  41  2  0  1  0  2  1  0  1  2  1  6  Kurang  3  2  2  0  3  2  0  3  2  0  17  Positif  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  9  Dilakukan  42  2  0  2  2  1  2  2  2  1  2  14  Baik  3  1  1  3  2  0  3  2  0  3  18  Positif  1  0  1  0  0  0  1  0  1  1  5  Tdk dilakukan  43  2  1  2  1  0  2  2  1  2  2  12  Cukup  2  2  2  2  0  0  2  0  0  2  12  Negatif  1  1  1  1  1  1  0  0  0  1  7  Dilakukan  44  1  1  2  0  2  2  1  2  1  2  10  Cukup  2  3  1  1  3  3  0  3  3  0  19  Positif  0  1  0  1  1  1  0  1  1  0  6  Dilakukan  45  2  2  1  2  2  1  2  1  2  2  14  Baik  2  3  2  2  2  2  3  2  2  3  23  Positif  0  1  0  0  1  0  1  1  0  0  4  Tdk dilakukan  46  2  2  1  1  1  1  0  2  2  1  8  Cukup  3  2  3  3  1  1  2  1  1  2  19  Positif  0  0  1  1  1  1  1  1  1  0  7  Dilakukan  47  2  2  1  2  0  1  2  2  2  2  14  Baik  3  2  2  2  0  2  2  0  2  2  17  Positif  0  1  1  0  0  0  0  1  0  1  4  Tdk dilakukan  48  0  1  0  2  2  2  2  2  1  0  10  Cukup  1  1  2  3  3  0  3  3  0  3  19  Positif  0  1  1  1  0  1  1  1  1  0  7  Dilakukan 


(18)

56  2  0  2  2  0  2  1  2  2  2  14  Baik  3  2  0  3  3  2  2  2  2  0  19  Positif  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  9  Dilakukan  57  2  1  1  1  2  1  2  2  1  2  10  Cukup  1  3  3  3  2  3  0  1  3  3  22  Positif  1  0  0  0  1  0  1  1  0  0  4  Tdk dilakukan  58  2  2  0  0  1  2  2  2  0  0  10  Cukup  2  2  2  2  0  3  0  2  2  2  17  Positif  0  0  1  0  0  1  1  0  1  1  5  Tdk dilakukan  59  2  1  0  2  2  0  2  1  1  0  8  Cukup  3  0  1  1  3  2  3  3  0  1  17  Positif  1  1  1  0  1  1  1  1  1  0  8  Dilakukan  60  2  2  2  1  0  2  1  2  2  2  14  Baik  3  0  2  2  1  2  2  2  0  2  16  Positif  1  1  0  1  0  1  1  1  1  1  8  Dilakukan  61  0  1  2  2  2  1  0  1  2  2  10  Cukup  2  3  3  0  3  1  1  2  3  3  21  Positif  0  1  1  1  1  0  0  0  0  1  5  Tdk dilakukan  62  1  2  2  2  1  2  2  0  2  0  12  Cukup  2  2  2  3  3  0  2  1  2  2  19  Positif  1  1  1  1  0  0  0  1  1  1  7  Dilakukan  63  2  1  0  2  1  1  1  2  1  2  8  Cukup  1  1  2  2  2  0  0  2  1  2  13  Negatif  0  1  0  0  1  0  1  1  1  0  5  Tdk dilakukan  64  1  2  2  2  2  1  0  1  2  1  10  Cukup  0  2  1  3  0  3  3  0  2  1  15  Negatif  1  0  1  1  1  1  1  1  0  0  7  Dilakukan  65  0  1  2  2  1  2  2  2  2  2  14  Baik  0  0  2  0  3  2  2  0  0  2  11  Negatif  0  1  1  1  1  1  0  0  1  1  7  Dilakukan  66  2  2  0  1  1  1  1  2  2  0  8  Cukup  3  3  0  3  2  2  1  2  3  0  19  Positif  0  1  1  0  0  0  1  0  0  0  3  Tdk dilakukan  67  1  1  1  2  2  1  2  2  2  1  10  Cukup  2  2  0  1  0  2  2  3  2  0  14  Negatif  1  1  0  1  0  1  1  1  1  1  8  Dilakukan  68  2  2  2  1  1  2  1  1  2  2  12  Cukup  2  1  2  3  2  1  0  1  1  2  15  Negatif  1  0  0  0  1  0  0  1  1  0  4  Tdk dilakukan  69  1  2  0  0  2  0  2  1  1  0  6  Kurang  2  2  3  2  1  1  3  2  2  3  21  Positif  1  0  1  1  0  1  1  1  0  1  7  Dilakukan  70  2  2  0  2  1  0  0  2  2  0  10  Cukup  1  0  1  3  2  3  2  3  0  1  16  Positif  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  9  Dilakukan  71  0  2  2  2  2  2  1  2  2  2  16  Baik  1  3  2  3  0  3  3  2  3  2  22  Positif  1  1  1  0  0  0  0  1  0  1  5  Tdk dilakukan  72  2  2  1  1  2  1  2  2  2  2  14  Baik  1  3  3  2  3  2  3  0  3  3  23  Positif  0  1  0  1  1  1  1  1  1  0  7  Dilakukan  73  2  1  2  2  0  2  2  1  1  2  12  Cukup  2  2  3  0  2  2  2  3  2  3  21  Positif  0  0  1  0  1  1  0  1  0  0  4  Tdk dilakukan  74  2  2  1  2  0  1  1  2  2  1  10  Cukup  2  2  2  3  1  3  1  2  2  2  20  Positif  1  0  1  1  1  0  1  1  1  1  8  Dilakukan  75  2  1  2  2  2  2  1  1  1  2  12  Cukup  0  3  1  2  0  2  0  1  3  1  13  Negatif  1  1  1  0  0  1  0  1  0  1  6  Dilakukan  76  1  2  2  1  1  2  1  2  1  2  10  Cukup  0  2  0  1  3  1  0  2  2  0  11  Negatif  0  1  1  1  0  1  1  0  1  1  7  Dilakukan  77  2  1  1  2  1 2 2 1  2  1  10 Cukup 3 1 0 2 3 0 1 3 1 0  14 Negatif 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 Dilakukan 


(19)

FREQUENCIES VARIABLES=KATS /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] D:\cindy kti\SPSS KU\HASIL PASTI HAH.sav

HASILPENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 6 7.8 7.8 7.8

CUKUP 47 61.0 61.0 68.8

BAIK 24 31.2 31.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

HASILSIKAP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NEGATIF 23 29.9 29.9 29.9

POSITIF 54 70.1 70.1 100.0

Total 77 100.0 100.0

HASILTINDAKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TIDAK BAIK 29 37.7 37.7 37.7

BAIK 48 62.3 62.3 100.0


(20)

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 17-25 16 20.8 20.8 20.8

26-34 29 37.7 37.7 58.4

36-45 22 28.6 28.6 87.0

46-55 10 13.0 13.0 100.0

Total 77 100.0 100.0

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18-40 62 80.5 80.5 80.5

41-60 15 19.5 19.5 100.0

Total 77 100.0 100.0

HUBUNGANDENGANKELUARGA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid AYAH 29 37.7 37.7 37.7

IBU 19 24.7 24.7 62.3

ANAK 17 22.1 22.1 84.4

KAKEK-NENEK 5 6.5 6.5 90.9

PAMAN-BIBI 7 9.1 9.1 100.0


(21)

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid LAKI-LAKI 36 46.8 46.8 46.8

PEREMPUAN 41 53.2 53.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

AGAMA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ISLAM 44 57.1 57.1 57.1

KRISTEN 33 42.9 42.9 100.0

Total 77 100.0 100.0

SUKU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BATAK 35 45.5 45.5 45.5

JAWA 31 40.3 40.3 85.7

PADANG 5 6.5 6.5 92.2

MELAYU 6 7.8 7.8 100.0

Total 77 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IRT 18 23.4 23.4 23.4

PEGAWAI SWASTA 14 18.2 18.2 41.6

WIRASWASTA 29 37.7 37.7 79.2

PNS 16 20.8 20.8 100.0


(22)

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAMAT SD 7 9.1 9.1 9.1

SD 16 20.8 20.8 29.9

SMP 17 22.1 22.1 51.9

SMA 26 33.8 33.8 85.7

PERGURUAN TINGGI 11 14.3 14.3 100.0

Total 77 100.0 100.0

JLHANAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK ADA 12 15.6 15.6 15.6

<2 ORANG 24 31.2 31.2 46.8

2 ORANG 17 22.1 22.1 68.8

>2 ORANG 24 31.2 31.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

PENGHASILAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid RP.850.000 15 19.5 19.5 19.5

RP.850.000-1.000.000 27 35.1 35.1 54.5

RP1.000.000-1.500.000 24 31.2 31.2 85.7

>RP.1.500.000 11 14.3 14.3 100.0


(23)

MENDAPATINFORMASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PERNAH 43 55.8 55.8 55.8

TIDAK PERNAH 34 44.2 44.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

Frequency Table

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK TAHU

SALAH 12 18 15.6 23.4 15.6 23.4 15.6 23.4

BENAR 47 61.0 61.0 100.0

Total 77 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 9 11.7 11.7 11.7

SALAH 25 32.5 32.5 44.2

BENAR 43 55.8 55.8 100.0


(24)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 14 18.2 18.2 18.2

SALAH 17 22.1 22.1 40.3

BENAR 46 59.7 59.7 100.0

Total 77 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 10 13.0 13.0 13.0

SALAH 21 27.3 27.3 40.3

BENAR 46 59.7 59.7 100.0

Total 77 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 16 20.8 20.8 20.8

SALAH 23 29.9 29.9 50.6

BENAR 38 49.4 49.4 100.0

Total 77 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 14 18.2 18.2 18.2

SALAH 25 32.5 32.5 50.6

BENAR 38 49.4 49.4 100.0


(25)

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 13 16.9 16.9 16.9

SALAH 24 31.2 31.2 48.1

BENAR 40 51.9 51.9 100.0

Total 77 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 6 7.8 7.8 7.8

SALAH 29 37.7 37.7 45.5

BENAR 42 54.5 54.5 100.0

Total 77 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 6 7.8 7.8 7.8

SALAH 25 32.5 32.5 40.3

BENAR 46 59.7 59.7 100.0

Total 77 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK TAHU 18 23.4 23.4 23.4

SALAH 17 22.1 22.1 45.5

BENAR 42 54.5 54.5 100.0


(26)

S1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 14 18.2 18.2 18.2

1 18 23.4 23.4 41.6

2 28 36.4 36.4 77.9

3 17 22.1 22.1 100.0

Total 77 100.0 100.0

S2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


(27)

S3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 13 16.9 16.9 16.9

1 14 18.2 18.2 35.1

2 31 40.3 40.3 75.3

3 19 24.7 24.7 100.0

Total 77 100.0 100.0

S4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 14 18.2 18.2 18.2

1 12 15.6 15.6 33.8

2 27 35.1 35.1 68.8

3 24 31.2 31.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

S5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 19 24.7 24.7 24.7

1 11 14.3 14.3 39.0

2 21 27.3 27.3 66.2

3 26 33.8 33.8 100.0

Total 77 100.0 100.0

1 13 16.9 16.9 32.5

2 28 36.4 36.4 68.8

3 24 31.2 31.2 100.0


(28)

S6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 15 19.5 19.5 19.5

1 13 16.9 16.9 36.4

2 28 36.4 36.4 72.7

3 21 27.3 27.3 100.0

Total 77 100.0 100.0

S7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 16 20.8 20.8 20.8

1 11 14.3 14.3 35.1

2 29 37.7 37.7 72.7

3 21 27.3 27.3 100.0

Total 77 100.0 100.0

S8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 18 23.4 23.4 23.4

1 11 14.3 14.3 37.7

2 24 31.2 31.2 68.8

3 24 31.2 31.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

S9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 16 20.8 20.8 20.8

1 11 14.3 14.3 35.1

2 28 36.4 36.4 71.4


(29)

S9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 16 20.8 20.8 20.8

1 11 14.3 14.3 35.1

2 28 36.4 36.4 71.4

3 22 28.6 28.6 100.0

Total 77 100.0 100.0

S10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 16 20.8 20.8 20.8

1 12 15.6 15.6 36.4

2 29 37.7 37.7 74.0

3 20 26.0 26.0 100.0

Total 77 100.0 100.0

T1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 35 45.5 45.5 45.5

1 42 54.5 54.5 100.0

Total 77 100.0 100.0

T2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 26 33.8 33.8 33.8

1 51 66.2 66.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

 

T3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


(30)

Total 77 100.0 100.0

T4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 32 41.6 41.6 41.6

1 45 58.4 58.4 100.0

Total 77 100.0 100.0

T5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 29 37.7 37.7 37.7

1 48 62.3 62.3 100.0

Total 77 100.0 100.0

T6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 30 39.0 39.0 39.0

1 47 61.0 61.0 100.0

Total 77 100.0 100.0

T7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 36 46.8 46.8 46.8

1 41 53.2 53.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

T8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 24 31.2 31.2 31.2


(31)

T8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 24 31.2 31.2 31.2

1 53 68.8 68.8 100.0

Total 77 100.0 100.0

T9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 32 41.6 41.6 41.6

1 45 58.4 58.4 100.0

Total 77 100.0 100.0

T10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 29 37.7 37.7 37.7

1 48 62.3 62.3 100.0

Total 77 100.0 100.0

   


(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

Lampiran 2 TAKSASI DANA

1. Proposal

a. Biaya print

literatur : Rp.200.000,-

b. Biaya print

perbaikan proposal : Rp.150.000,-

c. Foto copy

sumber-sumber tinjauan pustaka : Rp.150.000,-

d. Penggandaan dan

penjilidan proposal : Rp.100.000,-

e. Biaya internet

: Rp.200.000,-

2. Skripsi

a. Biaya administrasi

izin penelitian : Rp.50.000,-

b. Biaya transportasi

: Rp.360.000,-

c. Biaya internet


(38)

penjilidan skripsi : Rp.150.000,-

e. Biaya

penggandaan kuesioner : Rp.100.000,-

f. Biaya print

perbaikan skripsi : Rp.50.000,-

g. Biaya tak terduga

: Rp.300.000,-


(39)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Chindy Elina Siregar

Tempat/ Tanggal lahir : Aek Haruaya, 22 Maret 1993 Jenis kelamin : Perempuan

Anak ke : 2 dari 5 bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Binanga, Kec. Barumun Tengan, Kab. PALAS Nama Orang Tua

Ayah : S. Siregar

Ibu : M. Nasution

Riwayat Pendidikan

Tahun 1999 – 2005 : SD Negeri 102030 Binanga, Kab. PALAS Tahun 2005 – 2008 : SMP Negeri 1 Binanga, Kab. PALAS Tahun 2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Binanga, Kab. PALAS

Tahun 2011 – 2014 : Kementerian Kesehatan Poltekkes Medan Jurusan Keperawatan Prodi D-III


(40)

Adhelia, R. 2011. Tips Menyimpan Obat yang Benar dan Aman. Yogyakarta Anief, M. 2002. Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Kegunaannya.

Yogyakarta : UGM Press

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Rineka Cipta. Jakarta

Aritonang, 2006. Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Jakarta Demsey, 2002. Riset keperawatan. Buku ajar dan latihan. Edisi 4. Jakarta : EGC Depkes RI. 2005. Pedoman Hari Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.

Jakarta: Bakti Husada

Depkes RI. 2006.Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas Terbatas. Jakarta Depdiknas. 2005. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional. Materi Pelatihan

Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta

Hadi.2000. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia.Rineka Cipta. Jakarta

Hidayat. A.A. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika

Maria. 2006. Pengetahuan Orangtua Tentang Pendidikan Seks pada Remaja di

Kelurahan Padang Bulan Selayang 1 Kec. Medan Selayang. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara : Fakultas keperawatan.

Niven. N. 2002. Pendekatan praktis untuk meningkatkan perilaku dan kepatuhan. Edisi II. Jakarta

Notoatmodjo S. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta ____________ 2010. Ilmu dan perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

____________ 2005. Promosi Kesehatan,Teori dan Aplikasi: Rineka Cipta. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam, 2003. Konsep penerapan dan metodologi penelitan ilmu keperawatan.

Edisi pertama. Jakarta : salemba medika

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metode dan Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Sagung Sero


(41)

Oktaviana, Sry. (2012). Pengetahuan dan sikap keluarga tentang pencegahan

kejadian jatuh pada lansia di kelurahan Pahlawan Binjai. Skripsi,

Universitas Sumatera Utara : Fakultas keperawatan.

Slevin dkk, 2005. Metode Statistik. Bandung : Remaja Rosdakarya Sudjana, 2002. Metode Statistik. Edisi Revisi. Bandung: Tarsito

Sugiono, 2004. Metode Penelitian. Cetakan Pertama. Bandung : Penerbit Alfabeta Sunaryo, (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Supardi S, dkk. 2002.Penggunaan Obat yang Rasional dalam Pengobatan Sendiri

(Hasil Analisis Lanjut Data SKRT2001), Penelitian Badan LiTBC Cangkes,

Jakarta.

Wawan, A. dan Dewi, M.,2012. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Jakarta : Nuha Medika.

Widodo, R. 2004. Panduan keluarga memilih dan memberikan obat. Kreasi Wacana. Yogyakarta

Widjajanti, N. 2009. Obat-obatan. Edisi I. Jakarta : Kanisius

Tan HT & Rahardja K. 2007.Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan,dan Efek Sampingnya. Edisi IV. Jakarta: Elex Media Komputindo


(42)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konsep

Kerangka ini disusun berdasarkan perilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat. Masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat adalah upaya untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat supaya lebih mengetahui bagaimana pengobatan yang benar. Perilaku masyarakat pada saat menyimpan dan menggunakan obat meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka konsep tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

Sikap

- Positif

- Negatif

Tindakan

- Baik

- Tidak baik

Perilaku Masyarakat dalam

Menyimpan dan Menggunakan

obat 

Pengetahuan

- Baik

- Cukup


(43)

2. Defenisi Operasional

Table 2.1 Tabel Defenisi Operasional

l operasional ur ur

adalah tanggapan/reaksi

individu terhadap rangsangan atau lingkunganyang

dilakukan KKdi Kecamatan Medan Denai

dalam menyimpan dan menggunakan obat meliputi

1. Pe

ngetahuan:

a yang diketahui oleh KK di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai tentang menyimpan dan menggunakan obat

er sebanyak 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban berbentuk multiple choice

1. Baik jika

menjawab pertanyaan skor 14-20

2. Cukup jika

menjawab pertanyaan skor 7-13


(44)

1. Sikap :

an atau pandanganKK di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai tentang menyimpan dan menggunakan obat

2. Tindakan :

yang dilakukan KK di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai dalam menyimpan dan menggunakan obat Kuesioner sebanyak 10 pernyataan dengan pilihan jawaban: - SS (3) - S (2) -TS (1) -STS (0)

er sebanyak 10 pernyataan dengan pilihan jawaban: ) jika menjawab pertanyaan skor 0-6 1. Sikap Positif jika menjawab (skor 16-30) 2. Sikap Negatif jika menjawab (skor 0-15) 1. Tindak

an baik jika (skor 6-10)

2. Tindak

an tidak baik jika


(45)

BAB IV

METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.Penelitian deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah perilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2004).Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai sebanyak 339 KK.

2.1 Sampel Penelitian

Berdasarkan populasi diatas penentuan besar sampel menurut Nursalam (2008) yaitu untuk pengambilan sampel, bila populasi lebih dari 1000 orang maka sampel biasanya diambil dengan menggunakan rumus 10%-20% dari total populasi. Tetapi jika total populasi kurang dari 1000 orang maka dapat digunakan rumus :


(46)

Keterangan : n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi d : Tingkat signifikan (0.1)

maka sesuai dengan total populasi diatas, didapatkan nilai n adalah : n : 339

1 + 339 (0,1²)

: 339

3

: 77 KK

Maka dengan menggunakan rumus tersebut, didapatkan sampel sebanyak 77 orang yang menyimpan dan menggunakan obat di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai.

Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai terdiri dari 9 Lingkungan. Jadi

teknik perhitungan sampel perkelas/lingkungan dilakukan secara stratified

random sampling dengan rumus menurut Notoatmodjo (2002) yaitu :

Keterangan :

SPI : Jumlah sampel pada tiap-tiap populasi

n : Jumlah responden dalam subpopulasi


(47)

JS : Jumlah sampel yang dibutuhkan

Tabel 4.1

Tabel Distribusi Sampel Perkelas

Kelas/lingkungan Jumlah responden Jumlahh sampel yang dibutuhkan

dalam subpopulasi

1 37 KK 8 KK

2 35 KK 8 KK

3 37 KK 8 KK

4 38 KK 9 KK

5 39 KK 9 KK

6 37 KK 8 KK

7 39 KK 9 KK

8 39 KK 9 KK

9 38 KK 9 KK


(48)

perkelas/lingkungan dengan cara accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia, sebanyak 77 responden yang mewakili dari setiap lingkungan. Dari 77 responden ini, akan diwakili oleh satu anggota keluarga. Kriteria inklusi yaitu semua keluarga yang pernah menyimpan dan menggunakan obat dan semua anggota keluarga yang terlibat dalam penelitian ini seperti ayah,ibu, kakek-nenek, paman-bibi dan anakusia dewasa (17 tahun). Selain itu mampu membaca dan menulis, mampu berbahasa Indonesia.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai pada bulan Desember-Januari 2016.Peneliti memilih lokasi tersebut karena lebih mudah mendapatkan informasi baik dari masyarakatnya maupun data dari lurahnya dan belum pernah dilakukan peneliti sebelumnya.

4. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini, pertimbangan etik penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas responden dan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden.

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada kepling di Kelurahan Menteng bahwa peneliti akan melakukan penelitian, yaitu dengan membagikan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel dari penelitian ini. Selanjutnya peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu serta menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada resonden. Responden membaca


(49)

serta memahami isi dan surat persetujuan yang telah dibuat oleh peneliti, lalu

diminta untuk menandatangani surat persetujuan (informed consent) sebagai bukti

kesediaan menjadi responden. Responden berhak menolak ataupun mengundurkan diri selama proses penelitian. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner).

5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden peneliti menggunakan alat pengumpulan data dalam bentuk kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka.Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner perilaku.Kuesioner perilaku berisikan pernyataan yang terdiri dari tiga bagian yaitu kuesioner pengetahuan, kuesioner sikap, dan kuesioner tindakan masyarakat dalam menyimpan dan memberikan obat.

5.1Kuesioner Data Demografi

Pada bagian awal instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi inisial nama, jenis kelamin, usia, agama, suku, penghasilan, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, hubungan dengan keluarga.

5.2Kuesioner Pengetahuan

Instrumen penelitian tentang pengetahuan menyimpan dan menggunakan obat, terdiri dari 10 pertanyaan penilaian menggunakan skala Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item. Maka dibuat ketentuan bahwa setiap pertanyaan bernilai 2 untuk jawaban benar, jawaban salah bernilai1 dan jawaban tidak tahu bernilai 0. Dengan jenis pertanyaan multiple choice dengan


(50)

cara menyimpan obat, cara menggunakan obat. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2002), adalah :

Dengan P merupakan panjang kelas dengan rentang 0 dan 3 kategori kelas untuk menilai pengetahuan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat yaitu pengetahuan baik, pengetahuan cukup, dan pengetahuan kurang, maka didapatkan panjang kelas 3, menggunakan P = 3 dengan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas. Maka dibagi atas 3 kategori yaitu:

a. Pengetahuan “baik” apabila responden dapat menjawab benar total skor 14-

20.

b. Pengetahuan “cukup” apabila responden dapat menjawab benar total skor 7 -

13.

c. Pengetahuan “kurang” apabila responden dapat menjawab benar total skor 0 -

6.

5.3Kuesioner Sikap

Instrument penelitian tentang sikap masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat terdiri dari 10 pernyataan. Penilaian menggunakan Skala Likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item yaitu skor pernyataan positif yaitu sangat setuju (skor 3), setuju (skor 2), skor tidak setuju (skor 1), sangat tidak setuju (skor 0). Skor pernyataan negatif yaitu sangat setuju (skor 0), setuju (skor 1), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 3). Total skor diperoleh terendah 0 dan tertinggi 30.


(51)

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2002) adalah :

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 30 dan 3 kategori kelas untuk menilai sikap masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat, yaitu sikap positif dan sikap negatif. Maka didapatkan panjang kelas P=2, maka sikap dikategorikan ordinal sebagai berikut : 16-30 adalah sikap positif, dan sikap negatif : 0-15

5.4 Kuesioner Tindakan

Instrument penelitian tentang tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat terdiri dari 10 pernyataan penilaian menggunakan skala Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item yaitu skor pernyataan positif dengan jawaban ya (skor 1) tidak (skor 0) dan untuk pernyataan negatif dengan jawaban ya (skor 0) tidak (skor 1). Total skor terendah 0 dan tertinggi 10. Semakin tinggi nilai maka semakin baik tindakan yang dilakukan masyarakat.

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2002) adalah :

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 10 dan 2 kategori kelas untuk menilai tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat yaitu dilakukan dan tidak dilakukan maka didapatkan panjang kelas 2. Menggunakan P = 2 dengan nilai terndah 0 sebagai batas bawah kelas, maka


(52)

baik.

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas dapat diuraikan sebagai tindakan ukuran penelitian yang sebenarnya, yang memang didesain untuk mengukur.Validitas berkaitan dengan nilai sesungguhnya dari hasil dan merupakan karateristik yang penting dari penelitian yang baik (Slevin dkk, 2005).Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas.Uji validitas penelitian ini dilakukan oleh dosen Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.Instrumen dikatakan valid jika nilainya adalah >0.5-1. Hasil penjumlahan uji validitas yang telah dikoreksi oleh dosen ahli mendapatkan nilai 0,9. Dengan demikian instrumen tersebut telah valid

Uji Reliabilitas Instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama. Dalam penelitian ini digunakan reliabilitas konsistensi internal karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya pemberian instrument hanya satu kali dengan bentuk instrument kepada satu subjek studi (Demsey, 2002).Uji Reliabilitas dilakukan kepada 30 orang subjek yang sesuai dengan kriteria dan diluar sampel yang ditentukan sebagai subjek


(53)

studi. Teknik analisa data dilakukan dengan rumus Kuder Richardson 21 (KR) pada instrumen pengetahuan dengan hasil 0,724 dan tindakan 0.724, sedangkan

instrument sikap dilakukan rumus Cronbach Alpha dengan hasil 0,7.

7. Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang dilaksanakan dalam pengumpulan data yaitu data penelitian dikumpulkan di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai. Prosedur pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat surat dari institusi pendidikan ( FKep USU) dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu dari Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai.Selanjutnya peneliti dibantu oleh asisten yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah dasar kemudian peneliti menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat, cara dan pengisian kuesioner, responden yang bersedia diminta untuk menandatangani

lembar persetujuan (informed consent) responden diminta untuk mengisi

kuesioner yang diberikan oleh peneliti selama 30 menit.

Setelah itu peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner pada responden dan mengingatkan pada responden untuk mengisi kuesioner secara teliti dan cermat sesuai yang diketahui dan dilakukan oleh responden. Seluruh pertanyaan harus dijawab responden seperti pertanyaan pengetahuan, sikap dan tindakan, selanjutnya kuesoner dikumpul kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya dan peneliti mengumpulkan dan menganalisa data.

8. Analisa Data

Data yang telah terkumpul diolah dan ditabulasi dengan langkah- langkah yaitu memeriksa kembali semua kuesioner yang telah diisi oleh responden dengan


(54)

petunjuk (editing).Memberikan kode tertentu pada kuesioner yang telah diajukan untuk mempermudah sewaktu mengadakan tabulasi dan analisa data (coding).Dan mempermudah analisa data, pengolahan dan pengambilan kesimpulan melakukan tabulasi (tabulating).Setelah data terkumpul, maka analisa data dilakukan melalui pengolahan dan secara komputerisasi.

Dari pengolahan data statistik deskriptif, data demografi, pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obatakan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentasi.


(55)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian serta pembahasan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data terhadap 77 responden di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai. Penyajian hasil penelitian ini meliputi deskriptifpengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai.

5.1 Hasil Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian ini akan diuraikan gambaran demografi responden dan perilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat.

5.1.1 Gambaran Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 77 responden yang bertempat tinggal di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik usia responden terbanyak adalah 26-35 tahunsebanyak 29 orang (37.7%), jenis kelamin perempuan 41 orang (64.9%), beragama Islam 44 orang (57.1%), pekerjaan wiraswasta 29 orang (37.7%), pendidikan SMA 26 orang (33.8%), penghasilan Rp.850.000-1.000.000 27 orang (35.1%), dan responden pernah mendapat informasi tentang menyimpan dan menggunakan obat 43 orang (55.8%).


(56)

Tabel 5.1Distribusi frekuensi karakteristik responden di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)

1. Usia

17-25 26-35 36-45 46-55

2. Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

3. Agama

Islam Kristen Budha Hindu

4. Pekerjaan

IRT

Pegawai swasta Wiraswasta PNS

5. Pendidikan

Tidak tamat SD SD

SMP SMA

Perguruan Tinggi

6. Penghasilan

Rp.850.000

Rp.850.000-1.000.000 Rp.1000.000-1.500.000 >Rp.1.500.000

Mendapat informasi tentang penyimpanan dan penggunaan obat 16 29 22 10 36 41 44 33 - - 18 14 29 16 7 16 17 26 11 15 27 24 11 20.8 37.7 28.6 13.0 46.8 53.2 57.1 42.9 - - 23.4 18.2 37.7 20.8 9.1 20.8 22.1 33.8 14.3 19.5 35.1 31.2 14.3


(57)

Pernah Tidak pernah

43 34

55.8 44.2

5.1.2 Gambaran Pengetahuan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Dari hasil penelitian diketahui mengenai pengetahuan responden tentang menyimpan dan menggunakan obat. Diperoleh bahwa ternyata responden mengetahui tentang cara pemberian obat sirup yang tepat dan sesuaisebanyak 47 responden (61%). Kemudian 43 responden (55.8%) mengetahuicara penyimpanan obat sirup yang tepat. Cara penyimpanan obat puyer yang tepat sebanyak 46 responden (59.7%). Selain itu diperoleh 46 responden (59.7%) juga mengetahui tentang jangka waktu penyimpanan obat tablet/kapsul. Dan 40 responden (51.9%) mengetahui bagaimanakah pemberian obat yang benar kepada keluarga yang sakit. Kemudian tentang pemberian obat diperoleh 43 responden (55.8%) menjawab benar. Dan responden juga mengetahui bagaimanakah cara mengetahui bila obat puyer yang dikonsumsi rusak diperoleh sebanyak 46 responden (59.7%).

Selanjutnya pengetahuan responden tentang jangka waktu penyimpanan obat serbuk/puyer diperoleh bahwa 21 responden (27.3%) menjawab salahdan 16 responden (20.8%) menjawab tidak tahu. Kemudian pada pertanyaan pada saat kapankah aturan jarak minum obat sirup diperoleh 25 responden (32.5%) menjawab salah dan 14 responden (18.2%) menjawab tidak tahu. Kemudian 17 responden (22.1%) menjawab salahdan 18 responden (23.4%) menjawab tidak tahu pada pertanyaan apakah yang akan dilakukan jika mengetahui kemasan obat rusak.


(58)

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentasi jawaban respondententangmenyimpan dan menggunakan obat

5.3 Pengetahuan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Berdasarkan hasil penelitian diperolehsebagian besar responden yang berpengetahuan cukup dalam menyimpan dan menggunakan obat adalah sebanyak 47 orang (61.0%).

Tabel 5.3Distribusi frekuensi dan persentasi pengetahuan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)

Pertanyaan

hu

1. Cara pemberian obat sirup

yang tepat dan sesuai

6

2. Cara penyimpanan obat sirup

yang tepat

3. Cara penyimpanan obat puyer

yang tepat

4. Jangka waktu penyimpanan obat

tablet/kapsul yang benar

5. Jangka waktu penyimpanan obat

serbuk/puyer

6. Waktu aturan jarak minum obat

sirup

7. Pemberian obat yang benar

kepada keluarga yang sakit

8. Bagaimana benar tentang

pemberian obat

9. Cara mengetahui bila obat puyer

yang dikonsumsi rusak

10. Yang akan dilakukan jika


(59)

Baik Cukup

24 47

31.2 61.0

Kurang 6 7.8

Total 77 100

5.4 Gambaran Sikap masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 28 responden (36.4%) memiliki sikap setuju bahwa memeriksa label obat sebanyak 3 kali sebelum memberikan obat. Dan 28 responden (36.4%) memiliki sikap sangat tidak setuju bahwa tetap memberikan obat tablet walaupun kemasannya sudah terbuka. Selanjutnya 31 responden (40.3%) setuju bahwa tidak akan memberikan obat bentuk cairan jika terjadi perubahan warna. Sikap responden dalam menggunakan obat sesuai aturan cara pakai (sebelum makan, setelah makan, dikocok dulu, dikunyah, dll) diperoleh 27 responden (35.1%) merasa setuju dengan pernyataan ini. Kemudian dari hasil penelitian 26 responden (33.8%) menjawab sangat tidak setuju bahwa meminum obat melebihi waktu yang tertera pada aturan pakai obat (dalam kemasan).Demikian halnya 28 responden (36.4%) menjawab setuju pada pernyataan mengecek tanggal kadaluarsa bukanlah hal yang penting. Sikap responden tidak setuju bahwa tetap menyimpan obat tablet walaupun kemasan sudah terbuka diperoleh bahwa 29 responden (37.7%). Selain itu pada pernyataan menyimpan obat puyer dalam kotak plastik berwarna gelap terhindar dari cahaya diperoleh 24 responden (31.2%) menjawab setuju. Selanjutnya dari hasil penelitian diperoleh 28 responden (36.4%) memiliki sikap setuju pada pernyataan meyimpan obat sirup selama 3 bulan. Selanjutnya sikap responden tentang


(60)

sesuai aturan pada kemasan diperoleh bahwa 29 responden (37.7%) merasa setuju.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentasi jawaban responden tentang sikap dalam menyimpan dan menggunakan obat

Pernyataan

SS S TS STS

1. Memeriksa label obat sebanyak

3 kali sebelum memberikan obat

2. Tetap memberikan obat tablet

walaupun kemasannya sudah terbuka

3. Tidak akan memberikan obat

bentuk cairan jika terjadi perubahan warna

4. Menggunakan obat sesuai

aturan cara pakai (sebelum makan, setelah makan, dikocok dulu, dikunyah, dll)

5. Meminum obat melebihi waktu

yang tertera pada aturan pakai obat (dalam kemasan)

6. Mengecek tanggal kadaluarsa

bukanlah hal yang penting

7. Tetap menyimpan obat tablet

walaupun kemasan sudah terbuka

8. Menyimpan obat puyer dalam

kotak plastik berwarna gelap terhindar dari cahaya

9. Meyimpan obat sirup selama 3

bulan

10. Menyimpan obat cair/syrup

yang sudah dibuka di lemari pendingin/kulkas atau sesuai aturan pada kemasan


(61)

5.5 Sikap masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang memiliki sikap positif dalam menyimpan dan menggunakan obat adalah sebanyak 54 orang (70.1%).

Tabel 5.5Distribusi frekuensi dan persentasi sikap masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Sikap Frekuensi (f) Persentase (%)

Positif Negatif

54 23

70.1 29.9

Total 77 100

5.6 Gambaran Tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Dari hasil penelitian diketahui gambaran tindakan responden dalam menyimpan dan menggunakan obat, dimana sebanyak 42 responden (54.5%) menyatakan benar bahwa apabila pada aturan jarak waktu meminum obat tertulis 3 x sehari maka meminum obat setiap 8 jam.Responden yang setelah minum obat sirup langsung menutupnya dengan kencang dan rapat diperoleh 26 responden (33.8%) menjawab tidak benar.Kemudian dari hasil penelitian 52 responden (67.5%) menjawab tidak benar bahwa kalau sudah merasa sehat, tidak menghabiskan sisa obat yang diminum. Tindakan responden dalam meminum


(62)

responden (58.4%) menjawab benar.Kemudian 48 responden (62.3%) menjawab tidak benar bahwa tetap meminum obat walaupun jadwalnya sudah lewat.Selanjutnya tindakan responden dalam menyimpan obat puyer/serbuk dalam lemari es (freezer) 30 responden (39.0%) menjawab benar.Dan selalu menyimpan obat ditempat yang sejuk dan kering bebas dari cahaya matahari diperoleh 41 responden (53.2%) menjawab benar.Dari hasil penelitian diperoleh 58 responden (68.8%) menjawab benar dalam memeriksa dosis obat sebelum memberikannya. Selanjutnya 45 responden (58.4%) menjawab benarbahwamemperhatikan keadaan kemasan/bungkus/wadah/botol obat, apakah ada kerusakan atau tidak.Tindakan responden menyimpan obat yang sudah digunakan dalam tempat khusus obat yang kering, sejuk,dan terlindung dari sinar matahari sebanyak 48 responden (58.4%) menjawab benar tentang hal tersebut.

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentasi jawaban responden tentang menyimpan dan menggunakan obat

Pernyataan

Ya idak

1. Apabila pada aturan jarak waktu meminum obat tert

ulis 3 x sehari maka minum obat setiap 8 jam

2. Setelah minum obat sirup langsung menutupnya

dengan kencang dan rapat

3. Kalau sudah merasa sehat, tidak menghabiskan sisa

obat yang diminum

4. Meminum obat sesuai dengan dosis yang diberikan

dari klinik/rumah sakit

5. Tetap meminum obat walaupun jadwalnya sudah

lewat

6. Menyimpan obat puyer/serbuk dalam lemari es

(freezer)

7. Selalu menyimpan obat ditempat yang sejuk dan

kering bebas dari cahaya matahari

8. Memeriksa dosis obat sebelum memberikannya


(63)

us/wadah/botol obat, apakah ada kerusakan atau tidak (tersegel/utuh/robek/tergores)

10. Menyimpan obat tablet/kaplet/kapsul/pil yang sudah

digunakan dalam tempat khusus obat yang kering, sejuk,dan terlindung dari sinar matahari

5.7 Tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang melakukan tindakan yang baik dalam menyimpan dan menggunakan obat adalah sebanyak 48 orang (62.3%)

Tabel 5.7Distribusi frekuensi dan persentasi tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Tindakan Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik Tidak baik

48 29

62.3 37.7

Total 77 100

5.2 Pembahasan

Dalam pembahasan ini peneliti mendiskusikan pertanyaan yaitu gambaran perilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat.

5.2.1.GambaranPerilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Perilaku terdiri dari tiga domain yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Disini peneliti akan membahas pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat yaitu sebagai berikut :


(64)

besar responden yang memiliki pengetahuan cukup dalam menyimpan dan menggunakan obat yaitu 47 orang (61%) berpengetahuan baik.Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat cukup baik karena didukung oleh pengetahuan yang memadai.Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang.Perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Maulana, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa sebagian besar responden yang pernah mendapatkan informasi tentang penyimpanan dan penggunaan obat sebanyak 43 orang (55.8%) dengan demikian semakin banyak informasi yang didapat semakin banyak pula pengetahuan responden. Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh sebagian besar 47 responden (61.0%) menjawab benar bahwa pada pertanyaan cara pemberian obat sirup yang tepat dan sesuai. Tingginya persentase ini dapat dilihat bahwa pengetahuan responden cukup baik, dikarenakan informasi yang didapatkan mengenai pemberian obat sirup.

Hal ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan lebih luas. Sebagai saran komunikasi berbagai bentuk


(65)

media massa seperti radio, surat, televisi, majalah, internet dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

Selain informasi, hal lain yang mendukung seseorang berpengetahuan baik dapat dilihat dari pendidikan, sebagaimana dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SMA yakni sebanyak 26 responden (33.8%).Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Notoadmodjo (2007), menyatakan bahwa pengetahuan menyatakan bahwa pengetahuan sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu seperti mengikuti pendidikan kesehatan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.Akan tetapi perlu ditekankan pula bukan berarti seseorang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.

Kurangnya pengetahuan masyarakat disebabkan ketidakmengertian terhadap respon yang diberikan sehingga perlu adanya pelaksanaan langsung terhadap penyimpanan dan penggunaan obat yang dilakukan oleh penyuluh kesehatan yang dianggap bisa memberikan pendidikan yang benar tentang obat.Sebagaimana menurut Arikunto (2001) bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu.

Seperti pada penelitian ini, terdapat 6 orang (7.8%) yang berpengetahuan kurang. Dilihat pada pertanyaan apa yang dilakukan jika mengetahui obat rusak masih ada yang menjawab salah sebanyak 17 responden (22.1%) dan tidak tahu sebanyak 18 responden (23.4%) hal ini menunjukkan bahwa responden masih ada yang belum mengerti tentang penggunaan obat.


(66)

diberikan sehingga perlu adanya pelaksanaan langsung terhadap penyimpanan dan penggunaan obat yang dilakukan oleh penyuluh kesehatan yang dianggap bisa memberikan pendidikan yang benar tentang obat.Sebagaimana bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu.Sebaiknya pengetahuan responden mengenai penyimpanan dan penggunaan obat menjadi lebih baik lagi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria (2006), yang meneliti tentang Pengetahuan orangtua tentang penggunaan obat pada remaja di Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kec. Medan Selayang dan menemukan 55,8% berpengetahuan cukup.

Hal lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu usia, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa usia responden berada pada rentang 26-35 tahun,sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan usia. Dengan bertambahnya usia maka dapat menggali lagi memori yang pernah didapatkan sebelumnya baik itu dari pengalaman ataupun kebiasaan yang dimilikinya mengenai penyimpanan dan penggunaan obat.

Dari penjelasan diatas bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, usia, informasi. Pendidikan sangat mempengaruhi seseorang untuk memiliki pengetahuan yang baik. Semakin banyak pendidikan yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal maka semakin baik pula pengetahuannya.


(67)

3. Sikapmasyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Sikap adalah penilaian atau bisa berupa pendapatseseorang terhadap stimulus atau objek dan merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial dan kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap

suatu objek atau situasi secara konsisten.Berdasarkan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara umum sikap responden tentang menyimpan dan menggunakan obat adalah positif sebanyak 54 responden (70.1%).Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi sikap seseorang. Jika pengetahuan seseorang baik maka akan memiliki sikap yang baik. Sikap yang baik terhadap suatu objek baru akan muncul ketika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang objek tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian sikap responden terhadap penggunaan obat sebanyak 28 responden (36.4%) setuju dan 17 responden (22.1%) sangat setuju tentang memeriksa label obat sebanyak 3 kali sebelum memberikan obat. Hal ini menggunakan obat harus sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur, memeriksa label obat sebanyak 3 kali sebelum memberikan obat karena dapat menghindari penggunaan obat orang lain walaupun gejala penyakitnya sama dan menghentikan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu sebanyak 28 responden (36.4%) sangat tidak setuju bahwa saya tetap memberikan obat tablet walaupun kemasannya sudah terbuka. hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa penyimpanan obat atau penggunaan wadah yang tidak sesuai dapat menurunkan mutu obat atau merusak obat (Aritonang, 2006). Apabila obat sudah mencapai masa kadaluwarsa, biasanya terjadi perubahan fisik. Dari hasil


(68)

tidak akan memberikan obat berbentuk cairan jika terjadi perubahan warna. Disini jelas bahwa responden sudah memiliki sikap yang positif dalam pemberian obat yang baik.

Menurut Niven (2002) pengetahuan mengenai suatu objek akan menjadi sikap bila pengetahuan itu disertai dengan suatu kesiapan bertindak. Menurut Green (1980, dikutip dari Notoatmodjo, 2003) pengetahuan merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku yang terdiri dari 3 ranah yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan, sehingga sikap responden yang menjadi responden pada penelitian ini mayoritas positif terkait dengan pengetahuan yang cukup tentang penyimpanan dan penggunaan obat.Maka sikap seseorang dalam hal ini, masyarakat menyikapi penyimpanan dan penggunaan obat sudah sangat optimal, karena 54 orang (70.1%) memiliki sikap yang positif. Berarti banyak masyarakat yang memahami tentang penyimpanan dan penggunaan obat.Informasi yang diterima dapat menyebabkan perubahan sikap pada diri seseorang tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2012) terhadap 94 orang responden di Kelurahan Bendungan Kecamatan Mungkur menunjukkan bahwa sebanyak 71 orang (75.53%) yang memiliki sikap positif tentang penggunaan obat dan swamedikasi, sedangkan yang memliki sikap negatif sebanyak 23 orang (24.47%).

Hal yang mempengaruhi sikap salah satunya dari faktor internal yaitu penghasilan.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penghasilan responden mayoritas Rp.850rb-1juta sebanyak 27 responden (35.1%).Dengan demikian


(69)

financial sangat berperan penting dalam membentuk pola hidup seseorang, karena diyakini dengan penghasilan yang dimiliki dapat mendukung untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan kesehatan.

Dalam penelitian ini diperoleh 23 responden (29.9%) yang memiliki sikap negatif.Dari hasil pengumpulan data diperoleh 28 responden (36.4%) menjawab setuju pada pernyataan mengecek tanggal kadaluwarsa bukanlah hal penting, jelas bahwa sikap responden masih negatif karena apabila obat sudah mencapai kadaluwarsa maka akan terjadi perubahan fisik, sebaiknya obat-obat yang disimpan dibiarkan pada kemasan aslinya dan tidak menyimpan obat dilemari es kecuali petunjuknya memang demikian, tidak mencampur beberapa obat dalam satu wadah atau mencampur obat dengan bahan lain (seperti makanan, kosmetik).

Responden memiliki sikap negatif disebabkan karena responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang menyimpan obatsehingga dapat menghasilkan sikap yang negatif.Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi sikap seseorang.

3. Tindakanmasyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat sebagian besar responden yang melakukan tindakan baik dalam menyimpan dan menggunakan obat adalah sebanyak 48 responden (62.3%). Dari hasil ini penelitian ini bahwa tindakan yang baik pada masyarakat didasari karena adanya pengetahuan yang cukup dan sikap yang positif.

Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo(2003) bahwasannya tindakan atau perilaku kesehatan terjadi setelah seseorang mengetahui stimulus kesehatan,


(70)

respon batin dalam bentuk sikap. Proses selanjutnya diharapkan subjek akan melaksanakan apa yang diketahui atau disikapinya.

Tindakan responden dalam menggunakan obat diperoleh 42 responden (54.5%) menjawab benar apabila pada aturan jarak minum obat tertulis 3 kali sehari maka meminum obat setiap 8 jam dan pada pernyataan tetap meminum obat walaupun jadwalnya sudah lewat diperoleh 48 responden (62.3%) menjawab tidak. Lebih dari 50% responden menjawab benar ini membuktikan tindakan ibu dilakukan baik.

Selain itu dari hasil pengumpulan data diketahui 45 responden (58.4%) menjawab benar pada tindakan memperhatikan wadah obat apakah ada kerusakan atau tidak pada obat tersebut, penyimpanan obat atau penggunaan wadah yang tidak sesuai dapat menurunkan mutu obat atau merusak obat. Wadah bukan sekedar pembungkus saja melainkan pelengkap yang mampu menjaga dan menjamin mutu bahan sediaan.Berarti responden sudah melakukan tindakan yang baik karena sebelumnya responden sudah pernah mendapatkan sumber informasi mengenai obat-obatan.Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa lebih dari 50% responden sudah mengetahui.

Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa setelah seseorang mengetahui stimulasi atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapatan terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahuinya.


(71)

Untuk tindakan yang tidak baik terdapat sebanyak 29 responden (37.7), ini disebabkan sebagian responden belum pernah mendapatkan informasi tentang menyimpan dan menggunakan obat baik dari media massa maupun tenaga kesehatan dan masih ada juga yang sudah mengetahui penggunaan obat tapi tidak mau melakukan tindakan yang benar karena sudah menjadi kebiasaannya. Hal ini dapat dilihat pada pengumpulan data tentang pernyataan kalau sudah merasa sehat, maka tidak menghabiskan sisa obat yang diminum yaitu didapatkan sebanyak 25 responden (32.5%) melakukan tindakan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan responden tidak baik, karena responden masih kurang mengetahui dan memiliki sikap negatif dalam menggunakan obat yang seharusnya penggunaan obat harus sesuai dengan pedoman mengenai obat.

Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa tindakan memiliki tingkatan salah satunya adopsi yaitu dimana subjek telah berperilaku baik sesuai dengan pengetahuan kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.Pada tahapan ini perilaku responden dalam menyimpan dan menggunakan obat sudah menjadi bagian dari perilaku responden yang memiliki pengetahuan yang cukup baik dan sikap yang positif.


(72)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan sikap dan tindakan, dimana pegetahuan dalam penelitian ini didapatkan responden berpengetahuan cukup, sikap responden positif dan memiliki tindakan yang baik.

Selain itu hal yang dapat mempengaruhi perilaku responden dengan baik dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, tidak hanya pendidikan banyak faktor lain dari data demografi yang dapat dikaitkan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menyimpan dan menggunakan obat yakni usia, penghasilan, sumber informasiyang didapatkan masyarakat.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Pendidikan Keperawatan

Disarankan agar mahasiswa/i keperawatan dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penyimpanan dan penggunaan obat serta melakukan peranannya sebagai seorang perawat yang mempunyai tugas sebagai edukator salah satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan. 6.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dalam ruang lingkup yang sama seperti


(73)

hubungan pengetahuan dan sikap tentang penyimpanan dan penggunaan obat terhadap keracunan obat.

Kelemahan dari hasil penelitian ini terletak pada proses pengumpulan data terutama pada pernyataan tindakan yang dilakukan responden. Seharusnya dibuat lembar observasi untuk mengetahui bagaimana tindakan yang dilakukan responden supaya didapatkan data yang akurat, berhubung karena kurangnya waktu dalam penelitian sehingga peneliti hanya mengukur tindakan dengan menggunakan kuesioner dan peneliti tidak membedakan dimana responden yang sedang memakai obat dan yang tidak memakai obat dirumah.


(74)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku

1. Defenisi Perilaku

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2005).Dari pandangan biologis perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan.

Robert Kwick (1974), menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. (dikutip dari Notoatmodjo, 2003).

2. Domain Perilaku

Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku dalam tiga domain yaitu terdiri dari domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor.

Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk pengukuran hasil maka ketiga domain ini diukur dari pengetahuan, sikap dan tindakan (Notoatmodjo, 2003).

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Penginderaan


(75)

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kogntif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: a. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan diartikan sebagai mengingat suatu

materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk pengetahuan ini adalah bahan yang dipelajari/rangsang yang diterima.

b. Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untukmenggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (riil). Aplikasi disini dapat diartikan penggunaan hukum,rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks lain.

d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam kaitannya suatu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja.

e. Sintesis (Synthesis) Sintesis merujuk pada suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Bisa diartikan juga sebagai kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formasi-formasi yang ada.


(76)

melaksanakan penelitian terhadap suatu obyek. Penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua yakni:

1. Cara tradisional

Cara penemuan pengetahuan pada periode ini anatara lain meliputi: Cara coba-coba ini dilakukan dengan kemungkinan, Cara kekuasaan dari otoritas, Berdasarkan pengalaman pribadi, Melalui jalan pikiran.

2. Cara modern

Cara modern atau cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sitematis, logis dan ilmiah.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, antara lain :

a. Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

b. Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan lebih luas.


(77)

c. Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

d. Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

e. Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat pengetahuan.

2. Sikap ( attitude) 1. Pengertian

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa respon tertutup terhadap stimulus ataupun objek tertentu. Jadi, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo ,2010)

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.


(78)

2. Tingkatan sikap

Dalam hal sikap, dapat dibagi dalam berbagai tingkatan, antara lain :

a. Menerima (receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding), yaitu dapat berupa memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

c. Menghargai (valuating), yaitu dapat berupa mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

d. Bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilihnya (Notoatmodjo, 2003).

3. Sifat Sikap

Menurut Sunaryo 2004, Sifat sikap terbagi dua yaitu :

a. Sikap adalah kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap suatu objek atau situasi secara konsisten. Attitude diartikan dengan sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecendrungan untuk bertindak sesuai dengan objek tadi. Sikap masih merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak , bukan pelaksana motif tertentu. Dengan kata lain bahwa sikap itu belum merupakan tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan


(79)

suatu kecenderungan (predisposisi) untuk bertindak terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.

b. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggap tidak bernilai atau merugikan. Sikap ini kemudian akan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan .hal yang menjadi objek sikap bermacam-macam. Sekalipun demikian, orang hanya dapat mempunyai sikap terhadap hal-hal yang diketahuinya. harus ada sekedar informasi pada seseorang untuk dapat bersikap terhadap suatu objek. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif terhadap objek dan menimbulkan kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu, terjadilah sikap.

4. Pengukuran Sikap

Likert (1932) dalam Notoatmodjo (2003) mengajukan metodenya sebagai alternatif yang lebih sederhana harus dibandingkan dengan skala Thurstone.Skala Thurstone yang terdiri dari 11 point disederhanakan menjadi dua kelompok, yaitu yang favorabel dan unfavorabel. Sedangkan aitem yang netral tersebut, likert mengggunakan teknik konstruksi test yang lain. Masing-masing responden diminta melakukan egreement atau disegmennya untuk masing-masing aitem dalam skala yang terdiri dari 4 point (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).Semua aitem yang favorabel kemudian diubah nilainya dalam angka,


(1)

4. Seluruh dosen Pengajar S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan pendidikan kepada saya selama proses perkuliahan dan staf nonakademik yang membantu memfasilitasi saya secara administratif.

5. Orangtua saya, Sayaddin Siregar dan Masliana Nasution, pemberi semangat, dorongan dan doa yang tidak bisa terbalaskan pemberiannya dalam kehidupan saya.

6. Teristimewa kepada teman-temanku. Atas semua yang telah kalian berikan kepadaku dan selalu sabar menghadapiku. Buat teman seperjuanganku nur aisyah lubis, nur ismayani, yardani dan kak rika, enda sri wulan dan teman-teman Ekstensi Keperawatan Stambuk 2014 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang tak pernah henti menasehatiku dan memberi motivasi untuk belajar dan segera menyelesaikan kuliah dengan baik.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia dan rahmat dari-Nya kepada semua pihak yang telah membantu saya. Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat dalam memberikan informasi di bidang kesehatan terutama keperawatan.


(2)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan……… i

Halaman Pernyataan ... . ii

Prakata ... . iii

Daftar Isi ... . iv

Abstrak……… v

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah………. 3

3. Tujuan Penelitian ... 4

4. Manfaat Penelitian……… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku ... 5

1.1 Defenisi Prilaku ... 5

1.2 Domain Prilaku ... 5

1. Pengetahuan ... 6

2.1 Pengertian Pengetahuan ... 6

2.2 Cara Memperoleh Pengetahuan ... 7

2.3 Tingkat Pengetahuan ... 7

2. Sikap ... 8

3.1 Pengertian Sikap ... 8

3.2 Tingkatan Sikap ... 9

3.3 Pengukuran Sikap ... 9

3. Tindakan ………. .. 10

B. Obat……… .. 11

1. Pengertian Obat………... 11

2. Penggolongan Obat………. . 12

3. Penyimpanan Obat……….. . 13

4. Penggunaan Obat……….` 15

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 1. Kerangka Konsep ... 23

2. Defenisi Operasional ... 24

BAB 4 METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian ... 27

2. Populasi dan Sampel ... 28


(3)

3. Lokasi Penelitian ... 29

4. Pertimbangan Etik ... 29

5. Instrument Penelitian ... 29

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 31

7. Pengumpulan Data ... 32

8. Analisa Data……….. 34

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ... 35

2. Pembahasan ... 44

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 54

2. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran-lampiran

1. Informed Concent 2. Instrument Penelitian 3. Lembar Konsul 4. Instrument Uji Valid 5. Surat Uji Reliabilitas 6. Tabel Uji Reliabilitas 7. Hasil Uji Reliabilitas

8. Surat Keterangan Pengambilan Data Penelitian 9. Master Tabel

10. Surat Uji Etik 11. Riwayat Hidup


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Defenisi Operasional……… 24


(5)

DAFTAR GAMBAR


(6)

LAMPIRAN

1. Informed Concent 2. Instrument Penelitian 3. Lembar konsul 4. Instrument Uji Valid 5. Surat Uji Reliabilitas 6. Tabel Uji Reliabilitas 7. Hasil Uji Reliabilitas

8. Surat Keterangan Pengambilan Data Penelitian 9. Master Tabel

10. Surat Uji Etik 11. Riwayat Hidup