TAILING DAMPAK NEGATIF MERKURI

7 dapat diperoleh lagi air raksanya untuk dapat dipergunakan kembali. Sementara Au-Hg tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam. Metode yang digunakan oleh para pengolah bijih emas adalah metode langsung. Dalam metode ini semua material bijih emas, media giling, kapur tohor, air, air raksa dimasukkan secara bersama-sama pada awal proses, sehingga proses penghalusan bijih emas dan pengikatan emas oleh air raksa terjadi secara bersamaan. Metode amalgamasi cara langsung ini kurang efektif dengan beberapa alasan yaitu memerlukan jumlah air raksa relatif lebih banyak, air raksa yang digunakan cepat rusak menjadi butir-butir kecil flouring , sehingga daya ikat air raksa terhadap emas kurang, dan butir-butir air raksa yang kecil mudah terbuang bersama ampas sewaktu dilakukan pendulangan memisahkan ampas dengan amalgam. Akibatnya, metode ini menghadapi dua permasalahan utama yaitu perolehan emas yang rendah dan kehilangan air raksa yang cukup tinggi. Perolehan emas dalam metode amalgamasi jarang melebihi 85 [20]. Untuk tambang rakyat yang menggunakan metode amalgamasi cara langsung perolehan emasnya lebih rendah dari 85 . Ini mengakibatkan terjadinya pemborosan sumber daya mineral karena hanya bijih emas kadar tinggi saja yang diolah, sementara ampas tailing sebagai sisa pengolahan yang masih mengandung emas dibuang dan dalam jumlah yang cukup banyak.

2.3 TAILING

Tailing secara teknis didefinisikan sebagai material halus yang merupakan mineral yang tersisa setelah mineral berharganya diambil dalam suatu proses pengolahan bijih [13]. Dalam kamus istilah teknik pertambangan umum tailing diidentikkan dengan ampas. Tailing juga didefenisikan sebagai limbah proses pengolahan mineral yang butirannya berukuran relatif halus [20]. Sebagai limbah sisa pengolahan batuan, tailing masih mengandung logam berat seperti yang disajikan pada tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara 8 Tabel 2.1 Kandungan Logam Berat pada Tailing Dari Salah Satu Perusahaan Pengolahan Biji Emas [13] No Logam Berat Rumus kimia Kandungan mgkg 1 2 3 4 5 6 7 Merkuri Timbal Kadmium Zink Tembaga Aurum Arsen Hg Pb Cd Zn Cu Au As 30.65 0.28 2.36 0.42 0.31 0.01 6.68 Oleh karena itu limbah padat tailing yang masih mengandung logam- logam berat dan air raksa dengan kadar yang masih tinggi akan berpotensi mencemari lingkungan apabila dibuang secara tidak benar sembarangan. Fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa pencemaran lingkungan karena pembuangan limbah tailing bijih emas secara tidak benar sembarangan masih banyak terjadi di beberapa lokasi pengolahan bijih emas. Hal ini diindikasikan dengan tingginya kandungan Hg dan logam berat lainnya yang terdapat dalam air sungai di sekitar lokasi pengolahan bijih emas.

2.4 DAMPAK NEGATIF MERKURI

Tailing atau limbah penambangan dari proses amalgamasi yang banyak mengandung Merkuri langsung dibuang ke lingkungan sungai tanpa diproses terlebih dahulu, sehingga sangat memungkinkan menyebabkan pencemaran bagi lingkungan. Selain itu, lingkungan yang terkontaminasi oleh merkuri dapat membahayakan kehidupan manusia karena adanya rantai makanan. Merkuri merupakan satu - satunya logam yang mengalami biomagnifikasi melalui rantai makanan dan sangat mudah mengalami transformasi menjadi bentuk - bentuk organikyang lebih toksik metil - merkuri, dimetil - merkuri, etil - merkuri, dan lain - lain. Efek bahan pencemar merkuri terhadap lingkungan, antara lain pada kondisi fisik, ekonomi, vegetasi, kehidupan Universitas Sumatera Utara 9 binatang dan estetika. Efek lainnya, yaitu terhadap kesehatan manusia secara umum yang dapat berupa sakit akut dan kronis, terganggunya fungsi fisiologis syaraf, paru, kemampuan sensorik, iritasi sensorik serta penimbunan bahan bahaya pada tubuh. Gambar 2.1. Proses pencampuran merkuri [14] Orang-orang yang mempunyai potensial terkena kandungan Hg diantaranya pekerja pabrikpenambang emas yang menggunakan Hg, janin bayi dan anak-anak Metil merkuri dapat menembus placenta, sistem syaraf sensitif terhadap keracunan Hg. Efek toksisitas merkuri terutama pada susunan saraf pusat SSP dan ginjal, dimana merkuri terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat [16]. Berbagai penyakit pada manusia yang disebabkan oleh merkuri adalah : 1. Toksisitas yaitu penyakit gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf yang disebabkan kontak langsung dengan merkuri. Biasanya penderita akan terasa tidak nyaman, kesakitan, bahkan kematian. 2. Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian. Universitas Sumatera Utara 10 3. Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. 4. Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filterglomerulus. 5. Merkuri juga menyebabkan penyakit kulit seperti gatal-gatal bahkan kanker kulit. Berdasarkan uraian diatas bahwa penggunaan merkuri pada penambangan emas tidak hanya merugikan kepada pekerja tambang tersebut, namun juga berdampak kepada alam dan masyarakat sekitar penambangan [16].

2.5 SOLIDIFIKASISTABILISASI

Dokumen yang terkait

Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal

2 86 63

Pemanfaatan Kembali Zeolit Alam Setelah Mengalami Proses Regenerasi Sebagai Penyerap Logam Cu (Tembaga) Dan Zn (Seng) Di Dalam Air Limbah Industri Pertambangan Emas

3 87 67

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009

1 55 81

Solidifikasi/Stabilisasi Limbah Slag Yang Mengandung Chrom (Cr) dan Timbal (Pb) dari Industri Baja Sebagai Campuran Dalam Pembuatan Concrete (Beton)

5 55 76

Mineral Zeolit Sebagai Absorben Hg Pada Tanah Tercemar Merkuri Hasil Proses Amalgamasi Emas

1 1 6

Remediasi Merkuri (Hg) pada Air Limbah Tambang Emas Rakyat dengan Metode Lahan Basah Buatan Terpadu Remediation of Mercury (Hg) in Tailing of Artisanal Gold Mines using Integrated Constructed Wetland Method

0 0 9

View of Pemanfaatan Tailing Bauksit Sebagai Bahan Campuran Pengganti Pasir Pada Pembuatan Paving Block

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitosan - Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal

0 2 18

DAFTAR ISI - Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal

0 0 11

Pemanfaatan Kembali Zeolit Alam Setelah Mengalami Proses Regenerasi Sebagai Penyerap Logam Cu (Tembaga) Dan Zn (Seng) Di Dalam Air Limbah Industri Pertambangan Emas

0 0 12