Material Penyusun Beton BETON

13 Selain tahan terhadap serangan api, beton juga tahan terhadap serangan korosi [18]. Beton mempunyai beberapa kelebihan, antara lain yaitu [18] : 1. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi. 2. Mampu memikul beban yang berat. 3. Tahan terhadap temperatur yang tinggi. 4. Nilai kekuatan dan daya tahan durability beton adalah relatif tinggi. 5. Biaya pemeliharaan yang kecil. Selain kelebihan, beton juga mempunyai beberapa kekurangan antara lain yaitu [18] : 1. Bentuk yang telah dibuat sulit untuk dirubah. 2. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi. 3. Kekuatan tarik beton relatif rendah. 4. Daya pantul suara yang besar.

2.7.1. Material Penyusun Beton

1. Agregat Agregat ialah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini kira-kira menempati sebanyak 78 volume mortar atau beton. Walaupun hanya sebagai bahan pengisi akan tetapi agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat mortarbetonnya sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan mortarbeton. Seperti dengan alternatif pemanfaatan pecahan beton yang terbakar sebagai agregat kasar, karena kondisi pada saat ini agregat mulai berkurang dan harganya melambung tinggi. Sifat yang paling penting dari suatu agregat batu-batuan, kerikil, pasir dan lain- lain ialah kekuatan hancur dan ketahanan terhadap benturan, yang dapat mempengaruhi ikatannya dengan pasta semen, porositas dan karakteristik penyerapan air yang mempengaruhi daya tahan terhadap proses pembekuan waktu musim dingin dan agresi kimia, serta ketahanan terhadap penyusutan [13]. Universitas Sumatera Utara 14 2. Semen Portland Semen portland atau biasa disebut semen adalah bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker bahan ini tertuma terdiri dari silika-silika kalsium yang bersifat hidrolis, dengan batu gips sebagai bahan tambahan [18]. Semen portland yang digunakan di Indonesia harus memenuhi syarat SII.0013-8 1 atau Standar Uji Bahan Bangunan Indonesia 1986 dan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut PB. 1989:3.2- 8 . a. Sifat Sifat Semen Portland Menurut Samekto dan Candra, 2001 semen portland memiliki beberapa sifat yang diantaranya dijelaskan sebagai berikut: 1 Kehalusan Butir Pada umumnya semen memiliki kehalusan sedemikian rupa sehingga kurang lebih 80 dari butirannya dapat menembus ayakan 44 mikron. Makin halus butiran semen, makin cepat pula persenyawaannya. Makin halus butiran semen, maka luas permukaan butir untuk suatu jumlah berat semen akan semakin menjadi besar. Makin besar luas permukaan butir ini , makin banyak pula air yang dibutuhkan bagi persenyawaannya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan kehalusan butir semen. Cara yang paling sederhana dan mudah dilakukan ialah dengan mengayaknya. 2 Kekekalan Bentuk Yang dimaksud dengan kekekalan bentuk adalah sifat dari bubur semen yang telah mengeras, dimana bila adukan semen dibuat suatu bentuk tertentu bentuk itu tidak berubah. Buka benda dari adukan semen yang telah mengeras. Apabila benda menunjukkan adanya cacat retak, melengkung, membesar atau menyusut, berarti semen itu tidak baik atau tidak memiliki sifat tetap bentuk. 3 Kekuatan Semen Kekuatan mekanis dari semen yang mengeras merupakan sifat yang perlu diketahui di dalam pemakaian. Kekuatan semen ini Universitas Sumatera Utara 15 merupakan gambaran mengenai daya rekatnya sebagai bahan perekatpengikat. Pada umumnya, pengukuran kekuatan daya rekat ini dilakukan dengan menentukan kuat lentur, kuat tarik atau kuat tekan desak dari campuran semen dengan pasir. b. Bahan Penyusun Semen Portland Bahan utama pembentuk semen portland adalah Kapur CaO, Silica SiO 3 , Alumina Al 2 O 3 , sedikit Magnesia MgO, dan terkadang sedikit Alkali. Untuk mengontrol komposisinya, terkadang ditambahkan Oksida Besi, sedangkan Gipsum CaSO 4 .2H 2 O ditambahkan untuk mengatur waktu ikat semen. [18] Komposisi senyawa utama dan senyawa pembentuk dalam semen portland dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.3 Komposisi Senyawa Utama Semen Portland [18] Nama Kimia Rumus Kimia Persen Berat Trikalsium Silikat Dikalsium Silikat Trikalsium Aluminat Tetrakalsium Aluminoferit Gipsum 3CaO.SiO 2 2CaO.SiO 2 3CaO.Al 2 O 3 4CaO.Al 2 O 3 .Fe 2 O 3 CaSO 4 .2H 2 O 55 18 10 8 6 Universitas Sumatera Utara 16 Tabel 2.4 Komposisi Senyawa Pembentuk Semen Portland [18] Oksida Nama Senyawa Persen Berat CaO SiO 2 Al 2 O 3 Fe 2 O 3 MgO K 2 O 3 Na 2 O 3 SO 3 Kapur Silika Aluminium Oksida Besi Magnesia Alkali Alkali Sulfur Trioksida 64,67 21,03 6,16 2,58 2,62 0,61 1,34 2,03 3. Air Air diperlukan pada pembuatan beton beton untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Air yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai campuran beton. Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar garam, minyak, gula atau bahan kimia lainnya , bila dipakai dalam campuran beton akan menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat-sifat beton yang dihasilkan [18]. Karena pasta semen merupakan hasil reaksi kimia antara semen air, maka bukan perbandingan jumlah air terhadap total berat campuran yang penting, tetapi justru perbandingan air dengan semen atau yang biasa disebut sebagai Faktor Air Semen water cement ratio. Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak tercapai seluruhnya, sehingga akan mempengaruhi kekutan beton. Untuk air yang tidak memenuhi syarat mutu, kekuatan beton pada umur 7 hari atau 28 Universitas Sumatera Utara 17 hari tidak boleh kurang dari 90 jika dibandingkan dengan kekuatan beton yang menggunakan air standarsuling PB 1989:9. Menurut [18], dalam pemakaian air untuk beton itu sebaiknya air memenuhi syarat sebagai berikut: a. Tidak mengandung lumpur lebih dari 2 gramliter. b. Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton lebih dari 15 gram. c. Tidak mengandung khlorida Cl lebih dari 0,5 gramliter. d. Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gramliter Kandungan zat-zat tersebut apabila terlalu banyak dapat berpengaruh jelek terhadap beton, antara lain: a. Mempengaruhi proses reaksi kimia dari semennya. b. Mempengaruhi lekatan antara pasta semen dan butiran batuan. c. Mengurangi kekuatan atau keawetan beton. d. Dapat juga membuat beton mengembang, sehingga terjadi retak-retak Secara umum air yang dapat dipakai untuk bahan pencampur beton ialah air yang bila dipakai akan dapat menghasilkan beton dengan kekuatan lebih dari 90 kekuatan beton yang memakai air suling. Semakin banyak bahan batuan yang digunakan dalam beton, maka semakin hemat penggunaan semen Portland sehingga semakin murah harganya. Tentu saja dalam penggunaan agregat tersebut ada batasnya, sebab pasta semen diperlukan untuk pelekatan butir-butir dalam pengisian rongga- rongga halus dalam beton. Karena bahan batuan tidak susut, maka susut pengerasan hanya disebabkan oleh adanya pengerasan pasta semen. Semakin banyak agregat, semakin berkurang susut pengerasan betonnya. Gradasi yang baik pada agregat dapat menghasilkan beton yang padat sehingga volume rongga berkurang dan penggunaan semen Portland berkurang pula. Susunan beton yang padat dapat menghasilkan beton dengan kekuatan yang besar. Workability adukan beton plastis dapat diusahakan dengan menggunakan gradasi agregat yang baik. Tetapi gradasi untuk mobilitas yang baik memerlukan butir-butir berlapis pasta semen untuk dapat memudahkan gerak adukan betonnya, sehingga butir-butir tidak dapat saling bersinggungan. Universitas Sumatera Utara 18 4. Pengaruh agregat kasar terhadap kualitas beton Selain kekuatan pasta semen, hal ini yang perlu menjadi perhatian adalah agregat. Seperti yang telah dijelaskan, proporsi campuran agregat dalam beton 70-80 , sehingga pengaruh agregat akan menjadi besar, baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi tekniknya. Semakin baik mutu agregat yang digunakan, secara linier dan tidak langsung akan menyebabkan mutu beton menjadi baik, begitu juga sebaliknya. Agregat yang digunakan dalam beton berfungsi sebagai bahan pengisi, namun karena prosentase agregat yang besar dalam volume campuran, maka agregat memberikan kontribusi terhadap kekuatan beton [18]. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton terhadap agregat adalah sebagai berikut [18] : a. Perbandingan agregat dan semen campuran. b. Kekuatan agregat c. Bentuk dan ukuran d. Tekstur permukaan e. Gradasi f. Reaksi kimia g. Ketahanan terhadap panas Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dokumen yang terkait

Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal

2 86 63

Pemanfaatan Kembali Zeolit Alam Setelah Mengalami Proses Regenerasi Sebagai Penyerap Logam Cu (Tembaga) Dan Zn (Seng) Di Dalam Air Limbah Industri Pertambangan Emas

3 87 67

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009

1 55 81

Solidifikasi/Stabilisasi Limbah Slag Yang Mengandung Chrom (Cr) dan Timbal (Pb) dari Industri Baja Sebagai Campuran Dalam Pembuatan Concrete (Beton)

5 55 76

Mineral Zeolit Sebagai Absorben Hg Pada Tanah Tercemar Merkuri Hasil Proses Amalgamasi Emas

1 1 6

Remediasi Merkuri (Hg) pada Air Limbah Tambang Emas Rakyat dengan Metode Lahan Basah Buatan Terpadu Remediation of Mercury (Hg) in Tailing of Artisanal Gold Mines using Integrated Constructed Wetland Method

0 0 9

View of Pemanfaatan Tailing Bauksit Sebagai Bahan Campuran Pengganti Pasir Pada Pembuatan Paving Block

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitosan - Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal

0 2 18

DAFTAR ISI - Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal

0 0 11

Pemanfaatan Kembali Zeolit Alam Setelah Mengalami Proses Regenerasi Sebagai Penyerap Logam Cu (Tembaga) Dan Zn (Seng) Di Dalam Air Limbah Industri Pertambangan Emas

0 0 12