37
4.4 MOBILISASI LOGAM BERAT Hg PADA BATA BETON DENGAN ALAT AAS
Pada penelitian ini, pengujian mobilisasi diwakili oleh sampel yang memiliki komposisi kadar logam berat terbanyak yaitu Merkuri Hg. Logam
berat ini dapat dianggap mewakili logam berat lainnya. Pengujian logam berat untuk Hg ini dilakukan setelah perendaman selama 7, 14, 28 hari. Dengan
menggunakan air leding yang bersifat Netral.
Gambar 4.4 Konsentrasi Logam Berat Hg
Bata beton yang dianalisis mobilisasi logam berat Hg dengan lama perendaman selama 7, 14, 28 hari. Kemudian air hasil perendaman diuji
konsentrasi logam berat Hg dengan menggunakan alat AAS Atomic Adsorption Spectrofotometer. Uji mobilisasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
logam berat Hg yang masih terlepas atau terpapar ke lingkungan setelah limbah tailing
dimanfaatkan menjadi Bata Beton. Limbah tailing berperan sebagai agregat halus menggantikan mensubtitusi pasir.
Berdasarkan grafik di atas pada logam Hg konsentrasi yang dihasilkan semakin berkurang dengan bertambahnya hari perendaman. Pada variasi 6,25,
12,5, 18,75, 25, 31,25 konsentrasi Hg terbesar terjadi pada hari ke-7 dan semakin menurun dengan penambahan hari. Hal ini disebabkan karena semen
mempunyai formasi senyawa yang progres peningkatan kekuatan yang terjadi dari 14 sampai 28 hari [13] sehingga logam terkungkung dengan ikatan semen
– pasir
0.001 0.002
0.003 0.004
0.005
0.006 0.007
0.008
0.009 0.01
6.25 12.5
18.75 25
31.25
K ons
ent ra
si
Hg pp
m
Komposisi Limbah
hari ke-7 hari ke-14
hari ke-28
Universitas Sumatera Utara
38 dan terjebak di bagian dalam bata beton dan susah terhidrolisis oleh air. Logam
Hg juga memiliki sifat yang sangat reaktif dan mudah berikatan sehingga konsentrasi logam Hg keluar semakin kecil seiiring penambahan waktu.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : KEP-03BAPEDAL091995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun kadar maksimum Hg hasil stabilisasisolidifikasi sebesar 0,02 ppm. Dengan demikian hasil solidifikasi limbah tailing sebesar
0,008 ppm sudah sesuai dengan baku mutu yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sifat fisik concrete bata beton khususnya kuat tekan dan porositas
mengalami perbedaan pada setiap presentase limbah, dimana kuat tekan semakin besar pada setiap penambahan proporsi limbah yaitu yang terbaik
pada formula 6,25 limbah tailing, 25 semen, 25 pasir, 43,75 kerikil, serta air 50 dari berat beton sebesar 207,99 kgcm
2
dan porositas daya serap terkecil yaitu 4,08.
2. Kuat tekan serta porositas bata beton memenuhi kualifikasi mutu tingkat II
SNI 03-0691-1996 sehingga dapat digunakan untuk peralatan parkir. 3.
Mobilisasi logam berat Merkuri Hg pada limbah tailing yang telah disolidifikasi masih dibawah standart baku mutu nomor : KEP-
03BAPEDAL091995 yaitu dibawah 0,02 ppm.
B. Saran
Dengan dapat digunakannya limbah tailing dengan bahan baku tambahan pembuatan Bata Beton maka disarankan :
1. Pada saat pencampuran antara pasir, semen, kerikil, ddan limbah diperlukan
kehomogenan untuk mendapatkan daya serap air yang memenuhi syarat SNI. 2.
Pada uji mobilisasi logam berat disarankan penambahan waktu perendaman hingga 60 hari, karena jika hanya 28 hari ada kemungkinan logam berat dapat
keluar kembali pada jangka wakktu yang lama.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PERTAMBANGAN EMAS