Makanan Cepat Saji Fast Food

Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Makanan Cepat Saji Fast Food

Istilah fast food pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat sekitar tahun 1950-an dan pelajar merupakan konsumen terbanyak yang memilih menu fast food. Fast food dipilih karena keterbatasan waktu maupun fasilitas untuk menyiapkan makanannya sendiri Fitri, 2011. Menurut Hayati 2000 yang dikutip dalam Fitri 2011, secara umum produk fast food dapat dibedakan menjadi dua, yaitu produk fast food yang berasal dari Barat dan lokal. Fast food yang berasal dari Barat sering juga disebut fast food modern, seperti fried chicken, hamburger, french fries, pizza, dan sebagainya. Sedangkan fast food lokal sering disebut dengan istilah fast food tradisional seperti warung tegal, restoran padang, warung sunda, dan lain-lain. Makanan cepat saji modern fast food adalah jenis makanan yang mudah disajikan, praktis dan umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut Sihaloho, 2012. Menurut Khomsan 2002, fast food dikatakan negatif karena ketidakseimbangannya dari segi porsi serta komposisi sayuran sehingga miskin akan vitamin dan mineral, tinggi garam, dan rendah serat merupakan faktor pemicu munculnya penyakit hipertensi, serta sumber lemak dan kolesterol mengandalkan pangan hewani ternak sebagai menu utama. Ketidakseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terjadi jika fast food dijadikan sebagai pola makan harian. Kelebihan kalori, lemak, dan natrium akan terakumulasi dalam tubuh seseorang dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif, berupa tekanan darah tinggi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan diabetes melitus, serta obesitas Novitasari, 2005. Universitas Sumatera Utara Fast food cenderung lebih padat energi, kaya akan sumber asam lemak jenuh saturated fatty acids dan asam lemak trans trans fatty acids, garam, rendah mikronutrien dan dikonsumsi dalam porsi yang cukup besar dibandingkan makanan lain. Sebagai konsekuensi langsung, konsumsi berlebihan dari fast food dihubungkan dengan peningkatan risiko berat badan berlebih overweight dan obesitas. The Food Monitoring Group BMC Public Health, 2012. Berat badan berlebih pada anak meningkatkan risiko obesitas saat dewasa, hal ini terjadi karena terdapat peningkatan dari sel lemak fat cell pada jaringan adiposit terutama di jaringan adiposit viseral dan juga berisiko untuk berkembangnya penyakit kronik lainnya. Adanya akses terhadap makanan berenergi padat yang tinggi lemak energy-dense high-fat dan makanan-makanan asin salty foods disertai minuman ringan yang manis sweetened soft drinks di sekolah, kampus, rumah dan di gerai-gerai makanan cepat saji fast food, menandai peningkatan masukan energi anak dan remaja yang dapat mendorong terjadinya obesitas. Anak dan remaja ini tiga kali lebih sering makan makanan yang berasal dari restoran dan outlet fast food sekarang ini dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu. Ini mungkin dikarenakan makanan-makanan tersebut relatif murah, mudah diakses, banyaknya iklan makanan dan dengan orang tua yang sibuk berkerja sehingga tidak memiliki waktu untuk memasak bagi keluarga Patterson, dkk, 2011. Berikut ini adalah makanan cepat saji modern yang paling populer di seluruh dunia yang berasal dari beberapa negara, dikutip dari Sihaloho 2012, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Hamburger Hamburger atau seringkali disebut dengan burger adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya diambil dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat dan bawang bombay. Hamburger berasal dari negara Jerman. Saus burger diberi berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat dan sambal. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis. 2. Pizza Pizza adalah adonan roti yang umumnya berisi tomat, keju, saus dan bahan lain sesuai selera. Pizza pertama kali populer di negara Italia. 3. French fries kentang goreng French fries adalah hidangan yang dibuat dari potongan-potongan kentang yang digoreng dalam minyak goreng panas. French fries berasal dari negara Belgia. Kentang goreng bisa dimakan begitu saja sebagai makanan ringan, atau sebagai makanan pelengkap hidangan utama. Kentang goreng memiliki kandungan glukosa dan lemak yang cukup tinggi. 4. Fried Chicken ayam goreng Fried Chicken atau ayam goreng pada umumnya jenis makanan siap saji yang umum dijual di restoran makanan siap saji. Fried chicken umumnya memiliki protein, kolesterol dan lemak. 5. Spaghetti Spaghetti berasal dari Italia, namun sudah populer di Indonesia. Spaghetti adalah mie Italia yang berbentuk panjang seperti lidi, yang umumnya di masak 9-12 menit di dalam air mendidih dengan tambahan daging diatasnya. 6. Fish and Chips Fish and chips adalah sebuah nama makanan Barat yang terdiri dari kombinasi antara ikan dan kentang goreng. Rakyat Inggris dan Irlandia menyebutnya dengan istilah ‘chippies’ atau ‘chipper’, dan merupakan menu makan siang murah meriah di kalangan pekerja. 7. Sushi Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Sushi juga sudah populer di masyarakat Indonesia. 8. Hot Dog Hot dog merupakan makanan siap saji berupa sosis yang diselipkan dalam roti. Mustard, saus tomat, bawang dan mayonaise dapat melengkapi isiannya. Universitas Sumatera Utara Masih banyak yang termasuk jenis makanan cepat saji fast food modern diantaranya menurut Peter dalam Ade 2011, yaitu the torpedo roll, the pizza pie, chili con carne, tortillas, club sandwich, sourthen fried chicken, bacon, lettuce and tomato sanwiches, grilled cheese sandwich, dan open beef sandwich. Namun belum ditemukan referensi mengenai apa saja yang termasuk makanan cepat saji fast food lokal yang berada di Indonesia. Berikut ini gambaran kandungan nilai gizi dari beberapa jenis makanan cepat saji yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena pengaruh tren globalisasi dikutip dari Tarigan, 2012: 1. Komposisi gizi Pizza 100 g: Kalori 483 KKal, Lemak 48 g, Kolesterol 52 g, Karbohidrat 3 g, Gula 3 g, Protein 3 g. 2. Komposisi gizi Hamburger 100 g: Kalori 267 KKal, Lemak 10 g, Kolesterol 29 mg, Protein 11 g, Karbohidrat 33 g, Serat kasar 3 g, Gula 7 g. 3. Komposisi gizi Donat I bh = 70 g: Kalori 210 Kkal, Lemak 8 g, Karbohidrat 32 g, Serat kasar 1 g, Protein 3 g, Gula 11 g, Sodium 260 mg. 4. Komposisi gizi Fried Chicken 100 g: Kalori 298 KKal, Lemak 16,8 g, Protein 34,2 g, Karbohidrat 0,1 g. 5. Chicken nugget 6 potong: 250 kalori 6. Komposisi chicken nugget: protein 15,5, lemak 9,7, karbohidrat 66,7 7. Kentang goreng mengandung 220 kalori Muliany, 2005.

2.2. Aspek Sosio-Kultural Makanan

Dokumen yang terkait

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

8 93 83

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Remaja Di SMA Santo Thomas 1 Medan

4 62 87

Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 28 57

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 14

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 2

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 4

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 19

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 4

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 21

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 28