Jenis Kelamin Responden Frekuensi Beraktivitas Fisik Olahraga Responden

Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini berupa jenis kelamin dan umur responden.

a. Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin responden berdasarkan tiap kelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Kelas Jenis Kelamin n Laki-laki Perempuan n N 1. X 14 21,2 18 27,3 32 48,5 2. XI 20 30,3 14 21,2 34 51,5 Jumlah 34 51,5 32 48,5 66 100 Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis kelamin, responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 34 orang 51,5 sedangkan responden perempuan sebanyak 32 orang 48,5. Lalu, responden terbanyak berdasarkan kelas adalah kelas XI yaitu sebanyak 34 responden 51,5 , sedangkan responden yang berasal dari kelas X sebanyak 32 orang 48,5.

b. Umur Responden

Dalam penelitian ini umur responden mulai dari umur 15 tahun hingga 17 tahun seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur No. Umur Responden N 1. 15 Tahun 16 24,2 2. 16 Tahun 23 34,9 3. 17 Tahun 27 40,9 Jumlah 66 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.2. respoden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden berusia 17 tahun sebanyak 27 orang 40,9, lalu responden berusia 16 tahun sebanyak 23 orang 34,9. Sedangkan responden yang paling sedikit adalah berusia 15 tahun sebanyak 16 orang 24,2.

5.1.3. Gambaran Uang Saku Responden Penelitian

Gambaran uang saku responden per hari dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5.3. Gambaran Uang Saku Responden Penelitian Uang Saku Jumlah n Persentase Rp30.000,00 38 57,6 Rp30.000,00-Rp50.000,00 26 39,4 Rp50.000,00 2 3,0 Total 66 100 Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa, responden yang mendapatkan uang saku kurang dari Rp30.000,00 per hari sebanyak 38 orang 57,6, lalu responden yang mendapatkan uang saku antara Rp30.000,00 sampai Rp50.000,00 adalah sebanyak 26 orang 39,4. Sedangkan responden yang mendapatkan uang saku lebih dari Rp50.000,00 hanya terdapat 2 orang 3.

5.1.4. Gambaran Frekuensi Konsumsi Fast Food Pola Barat

Gambaran frekuensi responden dalam mengonsumsi fast food pola barat dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Gambaran Frekuensi Konsumsi Fast Food Pola Barat Frekuensi Jumlah n Persentase 2-3 kali per minggu 34 51,5 3-4 kali per bulan 22 33,3 1-2 kali per bulan 10 15,2 Tidak pernah Total 66 100 Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa frekuensi mengonsumsi fast food terbanyak pada responden penelitian ini adalah sebanyak 2-3 kali per minggu, yaitu sebesar 34 orang 51,5. Lalu responden yang mengonsumsi fast food sebanyak 3-4 kali per bulan adalah sebesar 22 orang 33,3 dan 10 orang responden mengonsumsi fast food sebanyak 1-2 kali per bulan. Sedangkan dapat pula dilihat pada tabel 5.4. bahwa tidak terdapat responden yang tidak pernah mengonsumsi fast food dalam penelitian ini. Tabel 5.5. Gambaran Frekuensi Konsumsi Fast Food Berdasarkan Uang Saku Responden Frekuensi Uang Saku Responden Total Rp30.000,00 Rp30.000,00- Rp50.000,00 Rp50.000,00 2-3 kali per minggu n 21 13 34 61,8 38,2 51,5 3-4 kali per bulan n 8 13 1 22 36,4 59,1 4,5 33,3 1-2 kali per bulan n 9 1 10 90 10 15,2 TOTAL 38 26 2 66 Dapat dilihat dari tabel 5.5. bahwa responden yang mengonsumsi fast food sebanyak 2-3 kali per minggu, terdapat 21 orang 61,8 diantaranya memiliki Universitas Sumatera Utara uang saku di bawah Rp30.000,00 per hari dan 13 orang 38,2 sisanya memiliki uang saku antara Rp30.000,00 sampai Rp50.000,00 per hari. Kemudian, dari 22 orang yang mengonsumsi fast food sebanyak 3-4 kali per bulan, terdapat 13 responden 59,1 yang memiliki uang saku antara Rp30.000,00 sampai Rp50.000,00 per hari, 8 orang 36,4 memiliki uang saku kurang dari Rp30.000,00 per hari, dan hanya 1 orang 4,5 yang memiliki uang saku lebih dari Rp50.000,00 per hari. Terakhir, dari 10 orang yang mengonsumsi fast food 1-2 kali per bulan, 9 orang 90 responden diantaranya memiliki uang saku kurang dari Rp30.000,00 per hari serta hanya 1 orang 10 yang memiliki uang saku lebih dari Rp50.000,00 per hari. 5.1.5. Gambaran Indeks Massa Tubuh IMT Responden Penelitian Gambaran indeks massa tubuh IMT responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5.6. Gambaran Indeks Massa Tubuh IMT Responden diperoleh berdasarkan Grafik Persentil IMT CDC 2000 Berdasarkan tabel 5.6. dapat diperoleh keterangan bahwa kategori IMT terbanyak pada responden penelitian ini adalah dalam kisaran normal, yaitu sebanyak 47 orang 71,2. Kemudian responden dengan kategori berat badan berlebih overweight adalah sebanyak 13 orang 19,7 dan responden dengan kategori obesitas adalah sebanyak 5 orang 7,6. Sedangkan responden dengan kategori berat badan kurang underweight adalah sebanyak 1 orang 1,5. Kategori IMT Jumlah n Persentase Berat Badan Kurang 1 1,5 Kisaran Normal 47 71,2 Berat Badan Berlebih 13 19,7 Obesitas 5 7,6 Total 66 100 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Gambaran Indeks Massa Tubuh IMT Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. IMT Jenis Kelamin n Laki-laki Perempuan N n 1. Berat Badan Kurang 1 2,9 1 1,5 2. Kisaran Normal 22 64,7 25 78,1 47 71,2 3. Berat Badan Berlebih 7 20,6 6 18,8 13 19,7 4. Obesitas 4 11,8 1 3,1 5 7,6 TOTAL 34 51,5 32 48,5 66 100 Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa kategori IMT terbanyak pada responden laki-laki adalah dalam kisaran normal yaitu sebanyak 22 orang 64,7, selanjutnya terdapat 7 orang 20,6 responden laki-laki dengan berat badan berlebih overweight, 4 orang 11,8 dengan kategori obesitas, dan 1 orang 2,9 dengan kategori berat badan kurang underweight. Sedangkan untuk responden perempuan, kategori IMT terbanyak juga dalam kisaran normal, yaitu sebanyak 25 orang 78,1, lalu terdapat 6 orang 18,8 responden perempuan dengan berat badan berlebih dan 1 orang 3,1 responden dengan kategori obesitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Gambaran Indeks Massa Tubuh IMT Responden Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Fast Food Kategori IMT Frekuensi Konsumsi Fast Food Total 2-3 kaliminggu 3-4 kalibulan 1-2 kalibulan Berat Badan Kurang n 1 1 100 1.5 Normal n 26 15 6 47 55,3 31,9 12,8 71.2 Berat Badan Berlebih n 5 5 3 13 38,5 38,5 23,1 19.7 Obesitas n 3 1 1 5 60 20 20 7.6 TOTAL 34 22 10 66 Pada tabel 5.8. memperlihatkan bahwa dari 47 orang responden dengan IMT normal, 26 orang 55,3 diantaranya mengonsumsi fast food kira-kira sebanyak 2-3 kali per minggu, 15 orang 31,9 sebanyak 3-4 kali per bulan, dan 6 orang 12,8 sebanyak 1-2 kali per bulan. Kemudian, dari 13 orang responden dengan berat badan berlebih overweight, terdapat masing-masing 5 orang 38,5 diantaranya mengonsumsi fast food kira-kira sebanyak 2-3 kali per minggu dan 3-4 kali per bulan, serta terdapat pula 3 orang 23,1 yang mengonsumsi fast food 1-2 kali per bulan. Selanjutnya, dari 5 orang dengan kategori obesitas, terdapat 3 orang 60 responden yang mengonsumsi fast food 2-3 kali per minggu, dan masing-masing 1 orang 20 responden yang megonsumsi fast food 3-4 kali per bulan dan 1-2 kali per bulan. Dan terdapat 1 responden dengan berat badan kurang underweight yang mengonsumsi fast food 3-4 kali per bulan.

5.1.6. Gambaran Kebiasaan Mengonsumsi Fast Food Pola Barat

Kebiasaan responden dalam mengonsumsi fast food dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Distribusi Fast Food Pola Barat yang Paling Sering Dikonsumsi No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak N Jenis Makanan Cepat Saji Fast Food Pola Barat yang Sering Dikonsumsi n n 1. Ayam goreng fried chicken 46 69,7 20 30,3 66 100 2. Hamburger 30 45,4 36 54,6 66 100 3. Pizza 17 25,8 49 74,2 66 100 4. Spaghetti 14 21,2 52 78,8 66 100 5. Chicken nugget 38 57,6 28 42,4 66 100 6. Sosis 24 36,4 42 63,6 66 100 7. Lainnya 3 4,5 63 95,5 66 100 Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa ayam goreng fried chicken menjadi makanan cepat saji yang paling sering dikonsumsi, yakni dipilih oleh 46 orang responden 69,7. Kemudian responden yang memilih chicken nugget ada sebanyak 38 orang 57,6, memilih hamburger ada 30 orang 45,4, memilih sosis ada 24 orang 36,4, memilih pizza ada 17 orang 25,8, memilih spaghetti ada 14 orang 21,2, serta memilih makanan cepat saji lainnya ada sebanyak 3 orang 4,5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Distribusi Saat Paling Sering Mengonsumsi Fast Food Pola Barat No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak N Saat Paling Sering Responden Mengonsumsi Fast Food Pola Barat n n 1. Saat makan siang sesudah pulang sekolah 18 27,3 48 72,7 66 100 2. Saat pulang les bimbingan 5 7,6 61 92,4 66 100 3. Saat ngumpul dengan teman-teman 45 68,2 21 31,8 66 100 4. Saat ada traktiran teman yang berulang tahun 26 39,4 40 60,6 66 100 5. Lainnya 11 16,7 55 83,3 66 100 Berdasarkan tabel 5.10. dapat diperoleh keterangan bahwa responden memilih saat yang paling sering mengonsumsi makanan cepat saji pola barat adalah saat berkumpul bersama teman-teman, yaitu sebesar 45 orang 68,2. Lalu ada 26 orang 39,4 responden yang memilih saat ada traktiran teman yang berulang tahun, 18 orang 27,3 responden memilih saat makan siang sesudah pulang sekolah, 5 orang 7,6 memilih saat pulang les bimbingan, dan ada yang memilih saat lainnya seperti saat sarapan pagi, saat bepergian ke mal, saat ada waktu luang dan libur sebanyak 11 orang 16,7 responden. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Distribusi Pertimbangan Responden Untuk Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Fast Food Pola Barat No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak N Pertimbangan Responden Untuk Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Fast Food Pola Barat n n 1. Harganya terjangkau 14 21,2 52 78,8 66 100 2. Praktis 50 75,8 16 24,2 66 100 3. Tampilan menarik 6 9,1 60 90,9 66 100 4. Rasanya enak 47 71,2 19 28,8 66 100 5. Lainnya 5 7,6 61 92,4 66 100 Dapat dilihat pada tabel 5.11. bahwa yang menjadi pertimbangan responden dalam mengonsumsi makanan cepat saji fast food pola barat paling banyak memilih karena praktis yakni sebesar 50 orang 75,8. Kemudian yang menjawab karena rasanya enak ada sebanyak 47 orang 71,2, menjawab karena harganya terjangkau ada 14 orang 21,2, serta 6 orang 9,1 menjawab karena tampilan dari makanannya yang menarik. Sedangkan ada 5 orang 7,6 yang memiliki pertimbangan lain seperti alasan karena tidak adanya makanan lain untuk dikonsumsi dan mudahnya akses ke tempat makanan cepat saji. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Distribusi Alasan Responden Mengonsumsi Makanan Cepat Saji No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak N Alasan Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Fast Food Pola Barat n n 1. Agar terlihat gaul dan tidak ketinggalan zaman 3 4,5 63 95,5 66 100 2. Untuk menjaga agar tetap dipandang teman masih mampu untuk membelinya 3 4,5 63 95,5 66 100 3. Ajakan dari orang lain teman, keluarga, dll 20 30,3 46 69,7 66 100 4. Makanan cepat saji lebih cepat dan praktis sehingga tidak lama menunggu untuk dikonsumsi 48 72,7 18 27,3 66 100 5. Makanan cepat saji pengganti makanan yang tidak sempat dibawa dari rumah 32 48,5 34 51,5 66 100 Dapat diperoleh keterangan dari tabel 5.12. bahwa alasan terbanyak responden untuk mengonsumsi makanan cepat saji fast food pola barat adalah karena makanan cepat saji lebih cepat dan praktis sehingga tidak lama menunggu untuk dikonsumsi, yakni dipilih oleh 48 orang responden 72,7. Kemudian alasan selanjutnya yang dipilih oleh 32 orang responden 48,5 adalah makanan cepat saji dijadikan pengganti makanan yang tidak sempat dibawa dari rumah, lalu alasan selanjutnya adalah karena diajak oleh orang lain teman, keluarga, dll dipilih oleh 20 orang 30,3. Sedangkan alasan lain seperti agar terlihat gaul dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tidak ketinggalan zaman dan untuk menjaga agar tetap dipandang teman masih mampu untuk membelinya masing-masing dipilih oleh 3 orang responden 4,5. Tabel 5.13. Distribusi Sumber Informasi Mengenai Makanan Cepat Saji Fast Food No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak N Sumber Informasi Mengenai Makanan Cepat Saji Fast Food N n 1. Buku 14 21,2 52 78,8 66 100 2. Koran 20 30,3 46 69,7 66 100 3. Poster 21 31,8 45 68,2 66 100 4. Majalah 23 34,8 43 65,2 66 100 5. Televisi 53 80,3 13 19,7 66 100 6. Radio 12 18,2 54 81,8 66 100 7. Internet 38 57,6 28 42,4 66 100 8. Lainnya 3 4,5 63 95,5 66 100 Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat bahwa sumber informasi terbanyak yang didapat responden mengenai makanan cepat saji fast food berasal dari televisi, yaitu dipilih oleh 53 orang responden 80,3, kemudian internet dipilih oleh 38 orang 57,6, majalah oleh 23 orang 34,8, poster oleh 21 orang 31,8, koran oleh 20 orang 30,3, buku oleh 14 orang 21,2, dan radio dipilih oleh 12 orang 18,2. Sedangkan ada 3 orang 4,5 responden yang memperoleh informasi tersebut dari orang lain seperti teman, keluarga dan lain- lain.

5.1.7. Gambaran Aktivitas Fisik Responden

Gambaran aktivitas fisik dalam penelitian ini berupa frekuensi beraktivitas fisik olahraga responden dan jenis olahraga yang dilakukan responden. Universitas Sumatera Utara

a. Frekuensi Beraktivitas Fisik Olahraga Responden

Gambaran aktivitas fisik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Aktivitas FisikOlahraga Berdasarkan Jenis Kelamin Responden No. Frekuensi Jenis Kelamin n Laki-laki Perempuan n n 1. Setiap hari 5 14,7 1 3,1 6 9,1 2. 2-3 kali per minggu 20 58,8 16 50,0 36 54,6 3. 1-3 kali per bulan 9 26,5 13 40,6 22 33,3 4. Tidak pernah 2 6,3 2 3,0 TOTAL 34 51,5 32 48,5 66 100 Berdasarkan tabel 5.14. didapati bahwa responden laki-laki paling sering melakukan aktivitas fisik, yaitu terdapat 20 orang 58,8 responden yang berolahraga 2 sampai 3 kali per minggu, 9 orang 26,5 berolahraga 1 sampai 3 kali per bulan, dan 5 orang 14,7 berolahraga setiap hari, serta tidak ada responden laki-laki yang tidak pernah berolahraga. Sedangkan untuk responden perempuan didapati 16 orang 50 berolahraga 2 sampai 3 kali per minggu, 13 orang 40,6 berolahraga 1 sampai 3 kali per bulan, 1 orang 3,1 responden berolahraga setiap hari, dan terdapat pula 2 orang responden 6,3 yang tidak pernah berolahraga. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Gambaran Indeks Massa Tubuh Responden Berdasarkan Frekuensi Berolahraga Berdasarkan tabel 5.15. dapat diperoleh keterangan bahwa dari 5 orang yang obesitas, 3 orang 60 diantaranya berolahraga 1-3 kali per bulan dan 2 orang 40 sisanya berolahraga 2-3 kali per minggu. Lalu pada responden yang memiliki berat badan berlebih, 6 orang 46,2 diantaranya berolahraga setiap 2- 3 kali per minggu, 4 orang 30,8 1-3 kali per bulan, dan 3 orang 23,1 berolahraga setiap hari. Selanjutnya pada 27 orang 57,4 responden dengan IMT normal paling banyak berolahraga setiap 2-3 kali per minggu, 15 orang 31,9 berolahraga 1-3 kali per bulan, 3 orang 6,4 berolahraga setiap hari, sedangkan 2 orang 4,3 sisanya mengaku tidak pernah berolahraga. Dan terakhir, responden dengan berat badan kurang berolahraga setiap 2-3 kali per minggu.

b. Jenis Aktivitas Fisik Olahraga

Dokumen yang terkait

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

8 93 83

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Remaja Di SMA Santo Thomas 1 Medan

4 62 87

Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 28 57

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 14

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 2

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 4

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 19

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 4

Gambaran Indeks Massa Tubuh Remaja Usia 15-17 Tahun yang Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat di SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 21

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 28