2 1.58. Kondisi ekstraksi terbaik terjadi pada suhu 35 °C, nisbah bahan baku
dengan pelarut 1:5, dan waktu ekstraksi 18 jam dengan nilai rata-rata kurkumin yang terekstrak sebesar 1,58.
Basalmah 2006 [9] melakukan ekstraksi kurkumin dari temulawak dengan metode refluks dengan variasi suhu 35
o
C, 45
o
C dan 55
o
C, nisbah bahan baku- pelarut 1:4, 1:6, 1:8 dan waktu 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Rendemen yang didapat
10,05 dengan kadar kurkumin yang didapat sebesar 20,3 dengan perlakuan suhu 35
o
C, nisbah bahan baku-pelarut 1:4 dan waktu ekstraksi 1 jam. Penelitian-penelitian mengenai berbagai aspek dari ekstraksi kurkumin dari
temulawak telah dilakukan, namun hingga saat ini penelitian mengenai pengaruh konsentrasi pelarut, waktu ekstraksi dan jumlah tahap ekstraksi pada ekstraksi
multi tahap kurkumin dari temulawak masih belum dilakukan. Menurut Bernasconi, dkk 1995 dalam Muhiedin 2008 [10] ekstraksi
multi tahap dengan pelarut yang lebih sedikit akan lebih efektif dibanding ekstraksi satu kali dengan semua pelarut sekaligus.
Atas dasar pemikiran yang telah dipaparkan, maka penulis ingin melakukan penelitian ekstraksi multi tahap kurkumin dari temulawak menggunakan metode
refluks untuk mendapatkan informasi penting terkait konsentrasi pelarut, waktu ekstraksi dan jumlah tahap ekstraksi sehingga metode ini nantinya dapat
dikembangkan untuk skala industri.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah selama ini kurkumin dari temulawak Curcuma xanthorriza Roxb. diekstraksi dengan
metode ekstraksi satu tahap, namun ada beberapa aspek yang masih bisa dikembangkan, misalnya kurang optimalnya penggunaan pelarut, dan juga
rendemen hasil yang masih bisa dioptimalkan. Metode ekstraksi multi tahap diharapkan dapat mengoptimalkan kekurangan-kekurangan ini.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengambil ekstrak kurkumin dari temulawak Curcuma xanthorriza Roxb.
3 2. Mengkaji pengaruh konsentrasi pelarut, waktu ekstraksi dan jumlah tahap
ekstraksi terhadap jumlah dan kualitas kurkumin yang dihasilkan
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Meningkatkan nilai ekonomis dari temulawak Curcuma xanthorriza Roxb.
2. Meningkatkan nilai pendapatan petani 3. Sebagai sumber informasi untuk pengembangan penelitian
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Bahan baku untuk ekstraksi adalah temulawak Curcuma xanthorriza Roxb.
3. Leaching kurkumin dilangsungkan dengan memvariasikan tiga variabel seperti berikut :
- Konsentrasi Pelarut : Etanol 50 , 70 dan 96 - Waktu ekstraksi : 60 menit, 120 menit, 180 menit
- Jumlah tahap ekstraksi : dua tahap dan tiga tahap Sedangkan variabel tetapnya adalah :
- Jenis Pelarut : etanol - Perbandingan bahan baku-pelarut : 1:4 [9]
- Suhu ekstraksi : 35
o
C [9]
Analisa yang dilakukan : - Analisa kualitatif meliputi identifikasi, penampilan, warna, bau, kelarutan
dalam air, kelarutan dalam alkohol. - Analisa kuantitatif analisa rendemen ekstrak dan analisa kadar kurkumin
dengan spektrofotometer UV-Visible.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA