17 Harga total = Harga etanol penggantian + harga penambahan etanol baru
= Rp. 4.320.000 + Rp 15.552.000 = Rp. 19.872.000 Harga 3 bulan = Rp. 19.872.000
Harga 1 tahun = Rp 79.488.000
Total biaya bahan baku selama 1 tahun = Rp 328.320.000 + Rp 79.488.000 = Rp. 407.808.000
B. Biaya Variabel Tambahan
Diperkirakan sebesar 20 dari biaya variabel bahan baku = 0,2 x Rp. 407.808.000 = Rp 81.561.600
Total Biaya Variabel = Rp. 407.808.000 + Rp 81.561.600 = Rp 489.369.600
2.5.3 Total Biaya Produksi
Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 576.000.000 + Rp 489.369.600
= Rp 1.065.369.600tahun Produksi kurkumin = 2,4 gram ekstrak20 gram temulawak x 1000 gram1 kg x
10 kgjam = 1.200 gram ekstrakjam = 1,2 kgjam
Kapasitas Produksi = 1,2 kgjam x 6 jamhari x 288 hari = 2073,6 kgtahun Biaya Produksi per unit = Rp 1.065.369.600 2073,6 kg = Rp. 513.778
Harga produk pewarna kurkumin = Rp 800.000kg dibandingkan dengan harga produk pewarna sejenis lebih murah
Total penjualan kurkumin per tahun = Rp 800.000kg x 2073.6 kgtahun = Rp 1.658.880.000tahun
2.5.4 Perhitungan Rugi Laba Usaha
A. Laba Sebelum Pajak
Total Penjualan tahun = 1.658.880.000tahun
18 Total Biaya Produksi tahun = 1.065.369.600tahun
Laba atas penjualan = Total Penjualan – Total Biaya Produksi
Laba Sebelum Paj = Rp 1.658.880.000 -
1.065.369.600 = Rp 593.510.400
B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan Kep. Menkeu RI tahun 2000, pasal 17 tarif pajak penghasilan per bulan adalah :
Penghasilan 0 – 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10
Penghasilan 50.000.000 – 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 15
Penghasilan diatas 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 30 Laba per tahun = Rp 593.510.400
Laba per bulan = Rp 593.510.40012 = Rp 49.459.200 Maka perincian pajak penghasilan PPh :
= 0,1 x Rp 49.459.200 = Rp 4.945.920
Maka, Laba setelah pajakbulan = Laba Sebelum Pajak - PPh
= Rp 49.459.200 – Rp 4.945.920
= Rp 44.513.280 Laba setelah pajaktahun
= Rp 534.159.360
2.5.5 Analisa Aspek Ekonomi Break Even Point BEP
Biaya Tetap = Total Penjualan = 1.658.880.000
Biaya Variabel = Rp 489.369.600 BEP
–
x 100
=
49,25 = 0,4925 BEP unit = 0,4925 x 2.073,6 kg = 1.021,27 kg
19 Artinya perlu menjual 1.021,27 kg agar terjadi break even point. Hal ini
dapat dilihat pada grafik BEP dimana perpotongan titik terjadi antara biaya produksi dan total penjualan pada kapasitas produksi 1.021,27 kg. Grafik BEP
dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6 Grafik Break Even Point
- 500.000.000
1.000.000.000 1.500.000.000
2.000.000.000 2.500.000.000
500 1.000
1.500 2.000
2.500
H ar
ga k
g
Produksi kg
Biaya Tetap Biaya Produksi
Total Penjualan BEP
Biaya Biaya
Laba
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2.2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian, Laboratorium Kimia Organik Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara,
Medan. Penelitian ini dilakukan selama lebih kurang 6 bulan.
2.3 BAHAN
Pada penelitian ini bahan yang digunakan antara lain: 1. Rimpang Temulawak
2. Etanol 96 C
2
H
5
OH 3. Aquadest H
2
O 4. Kurkumin Standar Sigma Aldrich
3.3 PERALATAN
Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain: 1. Penangas Air
2. Labu Leher Tiga 3. Hot Plate
4. Termometer 5. Refluks Kondensor
6. Statif dan Klem 7. Selang
8. Corong gelas 9. Erlenmeyer
10. Gelas ukur 11. Kertas Saring
12. Oven Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Proses Ekstraksi
[1]