Persiapan Bahan Baku Temulawak Prosedur Ekstraksi Kurkumin Prosedur Distilasi Prosedur Pembuatan Kurva Standar Kurkumin

22 Gambar 3.2 Skema Ekstraksi Multi Tahap dengan Aliran Silang Padatan temulawak F diekstraksi dengan menggunakan pelarut S pada tahap pertama, kemudian disaring menghasilkan ekstrak E1 dan rafinat R1 dimana rafinat R1 yang diperoleh dari tahap pertama dikontakkan dengan pelarut baru S pada ekstraksi tahap kedua dan begitu seterusnya.

3.4 PELAKSANAAN PENELITIAN

3.4.1 Persiapan Bahan Baku Temulawak

Prosedur persiapan bahan baku temulawak diadopsi dari Hardjono 2004 [1] dengan prosedur sebagai berikut : 1. Temulawak segar dipilih dan dicuci dengan air bersih, lalu dikupas kulitnya. 2. Temulawak kemudian ditiriskan, dipotong kecil-kecil lalu dikeringkan 3. Selanjutnya temulawak diblender hingga halus.

3.5.2 Prosedur Ekstraksi Kurkumin

Prosedur ekstraksi kurkumin diadopsi dari Hardjono 2004 [1] dan Prasetyo 2009 [30] dengan prosedur sebagai berikut : 1. Peralatan ekstraksi dirangkai 2. Temulawak sebanyak 20 gram dimasukkan ke labu leher tiga kemudian ditambahkan etanol 50 sebanyak 40 ml, lalu dilakukan ekstraksi tahap pertama dengan waktu ekstraksi 30 menit. 3. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kertas saring sehingga diperoleh filtrat dan residu 4. Proses ekstraksi tahap kedua dilakukan pada residu yang diperoleh sesuai dengan etanol 50 sebanyak 40 ml dan waktu ekstraksi 30 menit 23 5. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kertas saring sehingga diperoleh filtrat dan residu 6. Filtrat dari ekstraksi pertama dan lanjutan kemudian didistilasi, sedangkan residunya dibuang 7. Ulangi langkah 1-6 untuk perlakuan selanjutnya

3.5.3 Prosedur Distilasi

Prosedur distilasi diadopsi dari Hardjono 2004 [1] dengan prosedur sebagai berikut : 1. Filtrat dari ekstraksi pertama dan lanjutan dimasukkan ke dalam labu distilasi untuk memisahkan kurkumin dari pelarut 2. Pemanas dihidupkan pada suhu 80 o C dan diperoleh hasilnya berupa pelarut dan residu 3. Residu dikeringkan di dalam oven dengan suhu 100 o C untuk menghilangkan sisa etanol dan air yang masih terdapat dalam kurkumin 4. Penimbangan dilakukan sampai diperoleh berat konstan

3.5.4 Prosedur Pembuatan Kurva Standar Kurkumin

Prosedur pembuatan kurva standar kurkumin diadopsi dari Hardjono, 2004 [1] dengan prosedur sebagai berikut: 1. Kurkumin standar diencerkan dengan etanol pada konsentrasi yang berbeda beda yaitu 0,225, 0,450, 0,675, 0,900, 1,125, 1,350, 1,575, 1,800, 2,025, 2,250 dan 2,475 ppm 2. Pada masing-masing konsentrasi tersebut diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible. 3. Kurva absorbansi vs konsentrasi standar kurkumin dibuat dengan menghubungkan sebuah garis pada titik-titik tersebut dan dibuat persamaan korelasinya

3.5.5 Prosedur Analisa