4.1.2. Logam Nikel Ni
Kondisi operasi alat Inductively Coupled Plasma – Optical Emission Spectrometer ICP-OES pada penentuan intensitas Ni dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Kondisi Operasi Alat Inductively Coupled Plasma – Optical Emission Spectroscopy ICP-OES merek Varian pada penentuan intensitas Ni
No Parameter
Logam Nikel Ni
1 Panjang Gelombang nm
231,604 2
Tipe Gas Plasma Argon
3 Power kW
1,20 4
Kecepatan Aliran Gas Plasma Lmin 1,50
5 Kecepatan Gas Pendukung Lmin
1,50 6
Ketinggian Tungku mm 8
7 Tekanan Nebulizer kPa
200 8
Kecepatan Pompa rpm 20
9 Penundaan Penyerapan Sampel s
30 10
Lama Pembilasan s 10
11 Waktu Pembacaan Replikasi s
1 12
Penundaan Stabilisasi Instrumen s 15
13 Replikasi
3 14
Tegangan PMT V 650
4.1.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi Untuk Larutan Standar Ni dengan Panjang Gelombang 231,604 nm
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran Intensitas larutan standar dari suatu seri larutan standar nikel diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva
kalibrasi berupa garis linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode Least Square dapat dilihat pada table 4.4 berikut :
Table 4.4. Data Hasil Penurunan Persamaan Regresi Untuk Larutan Standar Ni dengan Panjang Gelombang 231,604 nm
No X
Y X-X
̅ Y-Y
̅ X-X
̅Y-Y̅ X-X̅ Y-Y
̅
2 2
1 574.9000
-3.1667 -33638.6167 106522.2861 10.0278 11,31x10
8
2 0.5 5366.1000
-2.6667 -28847.4167 76926.4444 7.1111
8,32 x10
8
3 1
10677.4000 -2.1667 -23536.1167 50994.9194
4.6944 5,54 x10
8
4 2.5 26778.9000
-0.6667 -7434.6167 4956.4111
0.4444 0,55 x10
8
5 5
53711.6000 1.8333
19498.0833 35746.4861
3.3611 3,80 x10
8
6 10 108172.2000 6.8333
73958.6833 505384.3361 46.6944
54,69 x10
8
19 205281.1000 0.0000 0.0000
780530.8833 72.3333 84,23 x10
8
Keterangan : X = Data konsentrasi larutan standar
Y = Data intensitas cs yang ditentukan oleh alat inductively coupled plasma
Penurunan persamaan garis regresi :
Dimana a = slope ; b = intersept
Universitas Sumatera Utara
Maka persamaan yang diperoleh adalah :
4.1.2.2. Penentuan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Grafik kurva kalibrasi larutan standar Ni dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.2. Grafik kurva kalibrasi larutan standar Ni dengan panjang gelombang 231,604 nm
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.3. Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Dengan mensubstitusikan harga konsentrasi larutan standar Xi ke persamaan garis regresi
maka diperoleh harga Y yang baru Y
̅ seperti yang tercantum pada tabel berikut :
No Xi
Yi Xi
Y ̅
2
Yi-Y ̅
Yi-Y ̅
1
2
574.9000 574,9
2 0,5
5366.1000 0,25
5438,1848 72,0848
5196,2184 3
1,0 10677.4000
1,0 10833,5598
156,1598 24385,8831
4 2,5
26778.9000 6,25
27019,6848 240,7848
57977,3199 5
5,0 53711.6000
25,0 53996,5598
284,9598 81202,0876
6 10,0
108172.2000 100,0
107950,3098 221,8902
49235,2609 ∑
19 205281.1000
132,5 205813,1999
975,8794 217996,7699
Dimana r = 0,9999 ;
a = slope = 10790,7495 ;
n = 6 Simpangan Baku SB =
=
= 233,4506
Batas Deteksi =
=
= 0.0649 mgL
Universitas Sumatera Utara
Batas Kuantitasi =
=
= 0,2163 mgL
4.1.3. Logam Seng Zn