Batas Kuantitasi =
=
= 0,2163 mgL
4.1.3. Logam Seng Zn
Kondisi operasi alat Inductively Coupled Plasma – Optical Emission Spectrometer ICP-OES pada penentuan intensitas Zn dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5. Kondisi Operasi Alat Inductively Coupled Plasma – Optical Emission Spectroscopy ICP-OES merek Varian pada penentuan intensitas Zn
No Parameter
Logam Seng Zn
1 Panjang Gelombang nm
213,856 2
Tipe Gas Plasma Argon
3 Power kW
1,20 4
Kecepatan Aliran Gas Plasma Lmin 1,50
5 Kecepatan Gas Pendukung Lmin
1,50 6
Ketinggian Tungku mm 8
7 Tekanan Nebulizer kPa
200 8
Kecepatan Pompa rpm 20
9 Penundaan Penyerapan Sampel s
30 10
Lama Pembilasan s 10
11 Waktu Pembacaan Replikasi s
1 12
Penundaan Stabilisasi Instrumen s 15
Universitas Sumatera Utara
13 Replikasi
3 14
Tegangan PMT V 650
4.1.3.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi Untuk Larutan Standar Zn dengan Panjang Gelombang 213,856 nm
Hasil pengukuran Intensitas larutan standar dari suatu seri larutan standar seng II diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva
kalibrasi berupa garis linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode Least Square dapat dilihat pada table 4.6 berikut :
Tabel 4.6. Data Hasil Penurunan Persamaan Regresi Untuk Larutan Standar Zn Pada Panjang Gelombang 213,856 nm
No X
Y X-X
̅ Y-Y
̅ X-X
̅Y-Y̅ X-X
̅ Y-Y
̅
2 2
1 2997.2000
-3.1667 -111408.0167 35,28x10
10.0278
4
12,41x10
9
2 0.5
19612.2000 -2.6667 -94793.0167
25,28 x10 7.1111
4
8,99 x10
9
3 1
38251.0000 -2.1667 -76154.2167
16,50 x10 4.6944
4
5,79 x10
9
4 2.5
91603.1000 -0.6667 -22802.1167
1,52 x10 0.4444
4
0,52 x10
9
5 5
178588.2000 1.8333
64182.9833 11,77 x10
3.3611
4
4,12 x10
9
6 10
355379.6000 6.8333
240974.3833 164,67 x10
46.6944
4
58,07 x10
9
∑ 19
686431.3000 0.0000
0.0000 255,01 x10
72.3333
4
89,91 x10
9
Keterangan : X = Data konsentrasi larutan standar
Y = Data intensitas cs yang ditentukan oleh alat inductively coupled plasma
Penurunan persamaan garis regresi :
Dimana a = slope ; b = intersept
Universitas Sumatera Utara
Maka persamaan yang diperoleh adalah :
4.1.3.2. Penentuan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Grafik kurva kalibrasi larutan seri standar Zn dapat dilihat pada gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Grafik kurva kalibrasi larutan standar Zn dengan panjang gelombang 213,856 nm
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.3. Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Dengan mensubstitusikan harga konsentrasi larutan standar Xi ke persamaan garis regresi
maka diperoleh harga Y yang baru Y ̅
seperti yang tercantum pada tabel berikut :
No Xi
Yi Xi
Y ̅
2
Yi-Y ̅
Yi-Y ̅
1
2
2997.2000
2765,7744 231,4256
53557,8083 2
0,5
19612.2000
0,25 20392,2127
780,0127 608419,8122
3 1,0
38251.0000
1,0 38019,6509
231,3491 53522,4061
4 2,5
91603.1000
6,25 90901,9657
701,1343 491589,3066
5 5,0
178588.2000
25,0 179039,1569
450,9569 203362,1257
6 10,0
355379.6000
100,0 355313,5394
66,0606 4364,0029
∑ 19
686431.3000
132,5 869962,3000
2460,9392 1414815,4617 Dimana r = 0,9999
; a = slope = 35254,8765
; n = 6
Simpangan Baku SB =
=
=
594,7301
Batas Deteksi =
=
= 0,0506 mgL
Universitas Sumatera Utara
Batas Kuantitasi =
=
= 0,1687 mgL
4.2. Data Hasil Pengukuran Daya Serap Ion CuII, NiII, dan ZnII