Tembaga Cu Nikel Ni

hidup juga memerlukan logam berat dengan jumlah takaran yang bervariasi. Manusia misalnya membutuhkan besi, kobalt, tembaga, mangan, molybdenum, dan seng pada jumlah tertentu. Akan tetapi, pada jumlah berlebih, keberadaan logam berat tersebut mengakibatkan dampak yang merusak pada organ tubuh. Saat ini para ahli mulai mengklasifikasikan jenis-jenis logam berat terutama yang perlu menjadi fokus perhatian paling tinggi untuk dikendalikan keberadaannya di lingkungan. Logam-logam berat tersebut diantaranya adalah Ag, As, Cd, Co, Cr, Cu, Hg, Mn, Mo, Ni, Pb, Sn, dan Ti. Beberapa dari logam berat ini , pada takaran jumlah yang sedikit, sebenarnya berguna bagi mahluk hidup Co, Cu, Cr, Ni dan beberapa yang lain bersifat karsinogen penyebab kanker atau beracun berefek negatif pada organ-organ tertentu, seperti pada sistem saraf pusat Hg, Pb, As, organ ginjal atau liver Hg, Pb, Cd, Cu, serta kulit, tulang, atau gigi Ni, Cd, Cu, Cr http:www.icempo.comindex.php?option=com_contentview=articleid=64:logam -berat-heavy-metalcatid=37:teknologiItemid=65. Logam berat yang dipelajari didalam penelitian ini adalah logam Cu, Ni, dan Zn yang akan dibahas secara singkat berikut ini.

2.2.1. Tembaga Cu

Tembaga atau copper Cu merupakan logam berat yang dijumpai pada perairan alami dan merupakan unsur essensial bagi tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, termasuk algae, tembaga berperan sebagai penyusun plastocyanin yang berfungsi dalam transpor elektron dalam proses fotosintesis. Kadar tembaga pada kerak bumi sekitar 50 mgkg. Sumber alami tembaga adalah chalcopyrite CuFeS 2 , copper sulfida CuS 2 , malachite [Cu 2 CO 3 OH 2 , dan azurite [Cu 3 CO 3 2 Oh 2 ] Tembaga banyak digunakan pada industri metalurgi, tekstil, elektronika, dan sebagai cat anti karat anti fouling. Tembaga CuSO 4 .5H 2 O juga digunakan sebagai algasida untuk membasmi algae yang tumbuh secara berlebihan di perairan. Tembaga karbonat digunakan sebagai molusida yang berfungsi untuk membunuh Moluska. Universitas Sumatera Utara Defisiensi tembaga dapat mengakibatkan anemia, namun kadar tembaga yang berlebihan dapat mengakibatkan air menjadi berasa jika diminum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada hati. Kadar tembaga yang tinggi juga dapat mengakibatkan korosi pada besi dan aluminium. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup kep-202MENLH101995, baku mutu air limbah bagi kegiatan penambangan bijih emas dan atau tembaga adalah 2 mgL Achmad,R.2004.

2.2.2. Nikel Ni

Nikel berwarna putih keperak-perakan , bersifat keras, mudah ditempa, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam group logam besi – kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga http:blogibnuseru.blogspot.com201112nikel-nikel-adalah-unsur-kimia- metalik.html . Nikel dan senyawanya tidak memiliki karakteristik bau atau rasa. Nikel terdapat di udara, menetap di tanah atau dikeluarkan dari udara dalam hujan. Sumber utama nikel adalah asap tembakau, knalpot mobil, pupuk, superfosfat, pengolahan makanan, dihidrogenasi lemak-minyak, limbah industri, peralatan masak stainless steel, pengujian perangkat nuklir, baking powder, pembakaran bahan bakar minyak, perawatan gigi dan jembatan. Efek yang ditimbulkan logam nikel adalah serangan asma, bronkitis kronis, sakit kepala, pusing, sesak napas, muntah, nyeri dada, batuk, sesak napas, kejang, bahkan kematian http:id.wikipedia.orgwikiToksisitas_logam .

2.2.3. Seng Zn