Kualitas Air PDAM Duri yang Tidak Layak Konsumsi

75 Dari keseluruhan kasus yang terjadi mengenai bengkaknya jumlah tagihan ini sebenarnya yang menjadi pemicu kemarahan pelanggan adalah karena tidak lancarnya distribusi air kepada pelanggan. Menurut pelanggan ketidaklancaran biasanya “pagi mati, tetapi malamnya air hidup” namun ketidaklancaran yang cocok untuk PDAM adalah “Air mati terus” seperti ungkapan pelanggan lewat fax kepada PDAM. Tidak adanya upaya pihak PDAM untuk masalah ini tentu saja semakin mengembangkan konflik di antara pihak pelanggan dengan PDAM Duri.

3.2.3 Kualitas Air PDAM Duri yang Tidak Layak Konsumsi

Selain permasalahan mengenai kemacetan air dan bengkaknya tagihan pelanggan, masalah tentang kualitas air PDAM juga menjadi salah satu bentuk ketidakpuasan pelanggan. Menurut keluhan pelanggan, air seringkali keruh, berbuih bahkan berbau kaporit pekat. Karena hal ini sebagian pelanggan tidak berani untuk mengkonsumsi air PDAM baik untuk menjadikannya air minum atau untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Pelanggan PDAM yang masih memiliki sumur dangkal akan lebih memilih menggunakan air sumur dangkal tersbeut untuk kepentingan memasaknya dari pada menggunakan air PDAM, sementara lainnya memilih untuk membeli Air Minum Isi Ulang. 34 Ketentuan Umum Permenkes No. 416MenkesPERIX1990 Dalam Modul Gambaran Umum Penyediaan dan Pengolahan Air Minum Edisi Maret 2003 hal 4-5 dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut : 34 Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya penjual Air Minum Isi Ulang Keliling di Duri, dan prilaku masyarakat yang lebih nyaman untuk mengkonsumsi Air Minum jenis ini dibandingkan dengan mengolah kembali air PDAM. Universitas Sumatera Utara 76 1. Persyaratan fisik Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih25 o C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25 o C ± 30 o C. Kualitas fisis yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata dengan pertimbangan segi kesehatan, akan tetapi juga menyangkut soal kenyamanan dan dapat diterimanya oleh masyarakat pemakai air. 2. Persyaratan kimiawi Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium Ca, besi Fe, mangan Mn, tembaga Cu, seng Zn, chlorida Cl, nitrit, flourida F, serta logam berat. 3. Persyaratan bakteriologis Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. coli atau fecal coli dalam air. 4. Persyaratan radioaktifitas Persyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma. Universitas Sumatera Utara 77 Jika mengacu kepada persyaratan kualitas air bersih seperti ini maka air PDAM dari segi fisik tidak termasuk kedalam kategori air bersih yang layak untuk dikonsumsi. PDAM Duri dalam teknologi pengelolaan airnya masih menggunakan sistem konvensional yakni dengan sistem Koagulasi-Flokulasi Pengendapan Kimia. Adapun bahan-bahan yang digunakan PDAM Duri untuk menjernihkan air, yaitu : 1. Alumunium Sulfat, berfungsi untuk membentuk co-ogulan, yang memisahkan lumpur dari air. 2. Soda Ash, berfungsi untuk menaikkan pH air. 3. Hyper Cloride Kaporit Flodwer, berfungsi untuk membunuh bakteri yang ada dalam air gambut. 4. Polymer, berfungsi untuk membantu pengendapan lumpur yang terkandung dalam air. Gambar 11: tumpukan goni berisi bahan kimia untuk menjernihkan air gambut Universitas Sumatera Utara 78 Apabila air yang sampai kepada masyarakat masih keruh, merah dan berbusa maka alasannya pasti bahan bahan kimia yang digunakan PDAM Duri untuk mengolah air bersihnya tentu saja belum cukup untuk memenuhi standar persyaratan kualitas air bersih. Untuk itu hal ini juga cukup sering menjadi keluhan pelanggan. Kondisi keruh lama kelamaan pada saatnya memang akan menjadi jernih, dengan proses pengendapan yang memakan waktu cukup lama. Dan biasanya apabila air tersebut ditampung di bak pemandian, maka kotoran atau tanah yang mengendap di air yang diberi tawas akan terlihat sangat tebal, berwarna kuning pekat seperti sekumpulan butiran debu halus yang sangat banyak. Tentu sangat menyulitkan untuk mandi dan menggayungkan air pada bak yang kondisinya seperti ini, sebab endapan tawas tersebut bisa saja terguncang sehingga airnya kembali keruh. Bila sudah begini, maka rambutlah yang paling memprihatinkan. Jika mandi menggunakan air begini rambut akan menjadi keras, dan gersang karena endapan tawas tersebut terbawa sampai ke rambut. Selain kesehatan rambut, air juga kerap kali menjadi pemicu utama orang terkena gangguan kulit, seperti alergi, dll. Sebagian orang ada yang alergi dengan air PDAM, terlalu banyaknya penggunaan bahan kimia sehingga membuat kulit seseorang yang sensitive menjadi bereaksi dan menimbulkan gatal-gatal.

3.2.4 Adanya Isu Konflik Antara PDAM Dengan PT. CPI