9
2.1.2. Sifat Fisik Tanah
Dari tiga fase tanah kita mengetahui adanya hubungan dalam parameter tanah.Untuk mengetahui sifat fisik tanah tersebut, kita dapat menganalisa
parameter yang terdapat dalam tanah.Hubungan-hubungan antar parameter tanah tersebut di atas adalah sebagai berikut :
2.1.2.1 Kadar Air w
Kadar air w merupakan perbandingan antara berat air W
w
dengan berat butiran W
s
dalam tanah tersebut, dinyatakan dalam persen.
2.4
2.1.2.2 Porositas n
Porositas adalah perbandingan antara volume rongga Vv dengan volume total V. dapat digunakan dalam bentuk persen maupun desimal.
2.5
2.1.2.3 Angka Pori e
Angka pori didefenisikan sebagai perbandingan antara volume pori
dengan volume butiran padat pada tanah tersebut. Persamaan 2.6 digunakan
untuk menghitung angka pori tanah .
2.6
Universitas Sumatera Utara
10
2.1.2.4 Berat Volume Basah
Berat volume basah yakni perbandingan antara berat butiran tanah termasuk air dan udara W dengan volume tanah V.
2.7 dengan
W = Ww + Ws + Wv Wv = berat udara = 0. Bila ruang udara terisi oleh air seluruhnya Va = 0, maka tanah menjadi jenuh.
2.1.2.5 Berat Volume Kering
Berat volume kering adalah perbandingan antara berat butiran Ws dengan volume total V tanah.
2.8
2.1.2.6Berat Volume Butiran Padat
Berat volume butiran padat adalah perbandingan antara berat butiran padat Ws dengan volume butiran padat Vs.
2.9
2.1.2.7 Berat Jenis Specific Gravity
Berat jenis tanah didefenisikan sebagai perbandingan antara berat
volume butiran padat dengan berat volume air
dengan isi yang sama pada temperatur tertentu. Nilai suatu berat jenis tanah tidak memiliki satuan tidak
Universitas Sumatera Utara
11 berdimensi.Persamaan 2.10 dapat digunakan untukmenghitung berat jenis tanah
dari suatu tanah.Tabel 2.1 menunjukkan nilai berat jenis dari bermacam jenis tanah.
2.10 Tabel 2.1. Berat jenis tanah
Macam Tanah Berat Jenis G
s
Kerikil Pasir
Lanau tak organik Lempung organik
Lempung tak organik Humus
Gambut 2,65 - 2,68
2,65 - 2,68 2,62 - 2,68
2,58 - 2,65 2,68 - 2,75
1,37 1,25 - 1,80
Sumber : HaryChristiady, Mekanika Tanah Jilid 1.1992
2.1.2.8 Derajat Kejenuhan S