Derajat Kejenuhan S Tinjauan Umum 1 Pengertian Tanah

11 berdimensi.Persamaan 2.10 dapat digunakan untukmenghitung berat jenis tanah dari suatu tanah.Tabel 2.1 menunjukkan nilai berat jenis dari bermacam jenis tanah. 2.10 Tabel 2.1. Berat jenis tanah Macam Tanah Berat Jenis G s Kerikil Pasir Lanau tak organik Lempung organik Lempung tak organik Humus Gambut 2,65 - 2,68 2,65 - 2,68 2,62 - 2,68 2,58 - 2,65 2,68 - 2,75 1,37 1,25 - 1,80 Sumber : HaryChristiady, Mekanika Tanah Jilid 1.1992

2.1.2.8 Derajat Kejenuhan S

Derajat kejenuhan didefenisikan sebagai perbandingan antara volume air dengan volume total rongga tanah . Bila suatu tanah dalam keadaan jenuh, maka nilai = 1.Persamaan 2.11 dapat digunakan untukmenghitungderajat kejenuhan suatu tanah . 2.11 Berbagai macam derajat kejenuhan tanah ditampilkan padaTabel 2.2di bawah ini. Tabel 2.2 Derajat kejenuhan dan kondisi tanah Universitas Sumatera Utara 12 Keadaan Tanah Derajat Kejenuhan S Tanah kering Tanah agak lembab Tanah lembab Tanah sangat lembab Tanah basah Tanah Jenuh 0 - 0,25 0,26 - 0,50 0,51 - 0,75 0,76 - 0,99 1 Sumber : HaryChristiady, Mekanika Tanah Edisi 4. 2002 Dari persamaan-persamaan di atas dapat disusun hubungan antara masing- masing persamaan, yaitu : a Hubungan antara angka pori dengan porositas. 2.12 2.13 b Berat volume basah dapat dinyatakan dalam rumus berikut 2.14 c Untuk tanah jenuh air S = 1 2.15 d Untuk tanah kering sempurna Universitas Sumatera Utara 13 2.16 e Bila tanah terendam air, berat volume dinyatakan sebagai , dengan Bila γ w = 1, maka = γ sat − 1 2.18 Nilai-nilai porositas, angka pori dan berat volume pada keadaan asli di alam dari berbagai jenis tanah diberikan oleh Terzaghi 1947 seperti terlihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Nilai n, e, w,  d dan  b untuk tanah keadaan asli lapangan. Macam tanah n E w  d g cm 3  b g cm 3 Pasir seragam, tidak padat Pasir seragam, padat Pasir berbutir campuran, tidak padat Pasir berbutir campuran, padat Lempung lunak sedikit organis Lempung lunak sangat organis 46 34 40 30 66 75 0,85 0,51 0,67 0,43 1,90 3,0 32 19 25 16 70 110 1,43 1,75 1,59 1,86 − − 1,89 2,09 1,99 2,16 1,58 1,43 Sumber : Braja M. Das 1998 f. Kerapatan relatif relative density Universitas Sumatera Utara 14 2.19 dengan e mak = kemungkinan angka pori maksimum e min = kemungkinan angka pori minimum e = angka pori pada keadaan aslinya Angka pori terbesar atau kondisi terlonggar dari suatu tanah disebut dengan angka pori maksimum e mak . Angka pori maksimum ditentukan dengan cara menuangkan pasir kering dengan hati-hati dengan tanpa getaran ke dalam cetakan mould yang telah diketahui volumenya. Dari berat pasir di dalam cetakan, e mak dapat dihitung. Angka pori minimum e min adalah kondisi terpadat yang dapat dicapai oleh tanahnya. Nilai e min dapat ditentukan dengan menggetarkan pasir kering yang diketahui beratnya, ke dalam cetakan yang telah diketahui volumenya, kemudian dihitung angka pori minimumnya. Pada tanah pasir dan kerikil, kerapatan relatif relative density digunakan untuk menyatakan hubungan antara angka pori nyata dengan batas-batas maksimum dan minimum dari angka porinya. Persamaan 2.19 dapat dinyatakan dalam persamaan berat volume tanah, sebagai berikut : 2.20 2.21 Universitas Sumatera Utara 15 Dengan cara yang sama dapat dibentuk persamaan : 2.22 2.23 dengan  dmak ,  d min , dan  d berturut-turut adalah berat volume kering maksimum, minimum, dan keadaan aslinya. Substitusi persamaan 2.20 sampai 2.23 ke dalam persamaan 2.19 memberikan, 2.24

2.1.2.9. Batas-batas Atterberg Atterberg Limit