40
2.2.3.  Bottom Ash BA
Abu batubara merupakan suatu pozolan buatan yang akan bereaksi secara kimiawi dengan kalsium silikat dan kalsium aluminat hidrat yang bersifat hidrolis.
Mutohar, 2002. Abu  batubara  adalah  bagian  dari  sisa  pembakaran  batubara  pada  boiler
pembangkit  listrik  tenaga  uap  yang  berbentuk  partikel  halus  amorf    dan  bersifat pozzolan,  berarti  abu  tersebut  dapat  breaksi  dengan  semen  dan  air  dengan  sifat
mengikat. Secara  kimia  abu  batubara  merupakan  mineral  alumino  silikat  yang
banyak mengandung unsur-unsur Ca, K, dan Na. Disamping itu juga mengandung sejumlah kecil unsur C dan N.
Gambar 2.12. Komposisi senyawa kimia abu batubara bottom ash Arifin, 2009
Universitas Sumatera Utara
41 Pada gambar 2.12 dapat terlihat senyawa kimia bottom ash yang di peroleh
dari  PLTU  Mpanau  Kecamatan  Tawaeli  Kota  Palu  Arifin,  2009  terdapat senyawa silika yang cukup besar.Dimana silika bersifat sebagai pengikat hidrolis.
Pada penelitian ini penulis memperoleh sampel bottom ash dari PT. Asahi Sibolga, Sumatera Utara.
2.3. Stabilitas Tanah
Menurut  Sudjianto  2006,  lempung  yang  memiliki  fluktuasi  kembang susut  tinggi  disebut  dengan  lempung  ekspansif.  Bila  suatu  konstruksi  dibangun
diatas tanah ekspansif maka akan terjadi kerusakan-kerusakan antara lain retakan pada  perkerasan  jalan  dan  jembatan,  terangkatnya  struktur  plat,  kerusakan
jaringan pipa, longsoran, dan sebagainya. Tujuan dilakukan stabilisasi tanah yaitu untuk meningkatkan kapasitas
dukung tanah. Keberhasilan usaha ini tergantung dari metode, bahan dan alat yang digunakan Dunn, 1992.
Salah  satu  cara  yang  digunakan  untuk  mengatasi  permasalahan  tersebut adalah menstabilkan tanah dengan meningkatkan daya dukung tanah asli. Menurut
Ingles dan Metcalf, salah satu cara stabilisasi tanah ekspansif yang efektif adalah dengan  menambahkan  bahan  kimia  tertentu.  Penambahan  bahan  kimia  dapat
mengikat  mineral  lempung  menjadi  padat,  sehingga  mengurangi  kembang  susut lempung ekspansif. Sudjianto, 2006
2.3.1.  Stabilitas Tanah dengan Semen
Semen merupakan salah satu bahan stabilisasi yang mudah diperoleh dan efektif.Semen memiliki kemampuan mengeras dan mengikat partikel yang sangat
Universitas Sumatera Utara