Sistem Klasifikasi AASHTO Sistem Klasifikasi Unified Soil Classification System USCS

21

2.1.3.1. Sistem Klasifikasi AASHTO

Sistem klasifikasi tanah ASSHTO dikembangkan pertama kali pada tahun 1920 oleh U.S. Bureau of Public Roads guna mengklasifikasikan tanah dalam perencanaan lapisan dasar jalan raya.Pada mulanya sistem ini mengklasifikasikan tanah kedalam delapan kelompok, yaitu A-1 sampai A-8 seperti pada Gambar 2.4 berikut. Tabel 2.6 Klasifikasi tanah berbutir menurut AASHTO Universitas Sumatera Utara 22 Klasifikasi tanahmenurut AASHTO lanjutan Sumber : Mekanika Tanah Jilid 1, Braja M. Das Sistem klasifikasi tanah ASSHTO sangat cocok digunakan dalam perencanaan jalan raya.Semakin besar nilai kelompok tanah dalam sistem ASSHTO maka semakin besar tingkat ketidaksesuaian.Suatu tanah diklasifikasikan dengan membaca tabel dari kiri ke kanan sampai ditemukan kelompok pertama yang sesuai dengan data pengujian yang diperoleh.

2.1.3.2. Sistem Klasifikasi Unified Soil Classification System USCS

Pengklasifikasian menurut sistem UnifiedSoil Classification SystemUSCS didasari atas hasil analisa saringan. Jika suatu tanah tertahan pada saringan nomor 200 lebih dari 50 dari berat total tanah diklasifikasikan sebagai tanah berbutir kasar, namun apabila tanah yang tertahan pada saringan nomor 200 lebih kecil dari pada 50 dari berat total tanah diklasifikasikan sebagai tanah berbutir halus.Pengklasifikasian tanah berdasarkan system USCS dapat dilihat Universitas Sumatera Utara 23 pada Gambar 2.5.Simbol-simbol yang digunakan dalam sistem klasifikasi ini diantaranya : G = kerikil gravel W = bergradasi baik well-graded S = pasir sand P = bergradasi buruk poor-graded C = lempung clay H = plastisitas tinggihigh-plasticity M = lanau silt L = plastisitas rendah low-plasticity O = lanauempung organik organic silt or clay Pt = gambut peat 2.2. Bahan-bahan Penelitian 2.2.1. Tanah Lempung Tanah lempung adalah tanah berukuran mikrokronis hingga sub- mikrokonis yang berasal dari pelapukan unsur-unsur kimiawi penyusun batuan. Tanah lempung sangat keras dalam keadaan kering dan bersifat plastis pada kadarair sedang. Pada keadaan air lebih tinggi air bersifat lengket kohesif dan sangat lunak.

2.2.1.1 Susunan Tanah Lempung

Pelapukan akibat reaksi kimia menghasilkan susunan kelompok partikel berukuran koloid dengan diameter butiran lebih kecil darl 0,002 mm, yang disebut Universitas Sumatera Utara