c. Insentif Incentive
Insentif adalah penghargaanganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau
sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau yang
berprestasi. Misalnya dalam bentuk pemberian bonus. Sedangkan menurut Rivai 2008 : 357 Kompensasi dapat dibedakan menjadi :
1. Kompensasi Finansial
Kompensasi Finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan kompensasi langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran
karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus, atau komisi. Kompensasi tidak langsung atau benefit, terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup
dalam kompensasi financial langsung yang meliputi hiburan, berbagai macam asuransi jasa seperti, perawatan anak atau kepedulian keagaamaan.
2. Kompensasi Non Finansial
Kompensasi non finasial yaitu penghargaan non finansial seperti pujian menghargai diri sendiri dan pengakuan yang dapat mempengaruhi
motivasi kerja karyawan , produktivitas, dan kepuasaan.
Berdasarkan uraian ini dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan salah satu unsur pembiayaan cost organisasiperusahaan yang sangat
penting, karena akan mempengaruhi harga dasar produknya, baik berupa barang maupun jasa yang dipasarkannya.
3. Tujuan Pemberian Kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi menurut Hasibuan 2007:121, pada dasarnya meliputi :
1. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
Universitas Sumatera Utara
dengan baik, sedangkan pengusahamajikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasaan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, satatus sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasaan kerja
dari jabatannya. 3.
Pengadaan Efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. 4.
Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya. 5.
Stabilitas Karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan
yang berlaku. 7.
Pengaruh Serikat Buruh Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkosentrasi pada pekerjaannya. 8.
Pengaruh Pemerintah Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang
berlaku seperti batas upah minimum maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi menurut Hasibuan 2003:128, antara lain sebagai berikut :
1. Penawaran dan Permintaan Kerja
Jika pencari kerja penawaran lebih banyak daripada lowongan pekerjaan permintaan maka kompensasi relative kecil. Sebaliknya jika pencari
kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relative semakin besar.
2. Kemampuan dan Kesedian Perusahaan
Apabila kemampuan dan kesedian perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar.
3. Serikat Buruh Organisasi Perusahaan
Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang
berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil. 4.
Produktivitas Kerja Kryawan Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan
semakin besar. Sebaliknya kalau produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil.
5. Pemerintah dengan Undang-undang dan Keppres
Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya batas upahbalas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangat penting
supaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan.
6. Biaya Hidup Cost Living
Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasiupah semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah
maka tingkat upah atau kompensasi relatif kecil.
Universitas Sumatera Utara
7. Posisi Jabatan Karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gajikompensasi lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki
jabatan yang lebih rendah kan memperoleh gajikompensasi yang kecil. 8.
Pendidikan dan Pengalaman Kerja Jika pendidik lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka
gajibalas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang berpendidikan
rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat
gajikompensasinya kecil. 9.
Kondisi Perekonomian Nasional Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju boom maka tingkat
upahkompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full employment.
Sebaliknya jika kondisi perekonomian kurang maju depresi maka tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penganggur
disqueshed unemployment. 10.
Jenis dan Sifat Pekerjaan Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai resiko
finansial,keselamatan yang besar maka tingkat upahbalas jasanya semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk
mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan resiko finansial, kecelakaannya kecil. Tingkat upahbalas jasanya relatif
rendah.
Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi menurut, Sofyandi 2008 : 162, sebagai berikut :
1. Adanya Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja
Permintaan tenaga kerja artinya pihak perusahaan sangat membutuhkan tenaga kerja, maka secara otomatis kompensasi relatif tinggi. Penawaran
tenaga kerja yaitu pihak individu yang membutuhkan pekerjaan, maka tingkat kompensasi relatif lebih rendah.
Universitas Sumatera Utara
2. Kemampuan dan Kesedian Perusahaan Membayar
Bahwa ukuran besar kecilnya kompensasi yang akan diberikan kepada karyawan akan tergantung pada kemampuan finansial yang dimiliki
perusahaan, dan juga seberapa besar kesedian dan kesanggupan perusahaan menentukan besarnya kompensasi untuk karyawannya.
3. Serikat Buruh atau Organisasi Karyawan
Pentingnya eksitensi karyawan dalam perusahaan, maka karyawan akan membentuk suatu ikatan dalam rangka proteksi atas kesemena-menaan
pimpinan dalam memberdayakan karyawan. Dalam hal ini muncul rasa yang menyatakan bahwa perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuannya
tanpa ada karyawan. Dengan demikian, maka akan mempengaruhi besarnya kompensasi.
4. Produktivitas KerjaPrestasi Kerja Karyawan
Kemampuan karyawan dalam menghasilkan prestasi kerja akan sangat mempengaruhi besarnya kompensasi yang akan diterima karyawan.
5. Biaya HidupCost of Living
Tingkat biaya hidup di suatu daerah akan menentukan besarnya kompensasi. Sebagai contoh tingkat upah di daerah atau kota terpencil
akan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat upah di kota besar. 6.
Posisi atau jabatan Karyawan Tingkat jabatan yang dipegang karyawan akan menentukan besar kecilnya
kompensasi yang akan diterimanya, juga berat ringannya beban dan tanggung jawab suatu pekerjaan.
7. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Pendidikan dan pengalaman berperan dalam menentukan besarnya kompensasi bagi karyawan. Semakin tinggi pendidikan karyawan dan
semakin banyak pengalaman kerja, maka semakin tinggi pula kompensasinya.
Universitas Sumatera Utara
8. Sektor Pemerintah
Pemerintah sebagai pelindung masyarakat berkewajiban untuk menerbitkan system kompensasi yang ditetapkan perusahaanorganisasi,
serta instansi-instansi lainnya, agar karyawan mendapatkan kompensasi yang adil dan layak, seperti dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah
dalam hal pemberian upah minimum bagi para karyawan.
5. Indikator Kompensasi