3. Disposisi Implementor
Disposisi implementor adalah kecenderungan sikap maupun pemahaman yang dimiliki oleh implementor yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan dari
implementasi kebijakan baik itu karakteristik, watak dan sifat yang dimiliki oleh implementor seperti komitmen, kejujuran dan sifat demokratis. Jika seorang
implementor memiliki disposisi yang baik maka dia juga secara langsung akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik. Argumen pertama yang penulis
dapatkan dari Bapak Rusdin Pinem dengan pertanyaan: Bagaimana pemahaman anda tentang Sistem Informasi Kesehatan SIK dalam pelaksanaannya di Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara? Informan menjawab:
“Menurut pemahaman yang saya ketahui tentangSistem Informasi Kesehatan SIK adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan
kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan PERDA No.2 Tahun 2008.” hasil
wawancara tanggal 1 Maret 2017
Selanjutnya penulis kembali bertanya kepada Bapak Elisa Sembiring dengan pertanyaan: Bagaimana sikap maupun karakteristik yang seharusnya
dijalankan dari setiap pegawai dan bagaimana standar pelaksanaanya dalam pengimplementasian Sistem Informasi KesehatanOnline?
Informan menjawab: ”karakter umum seperti jujur, komunikastif, koordinatif, ulet, bekerja
gambling dan tuntas, semuanya harus dilakukan dengan ikhlas karena segala sesuatu yang kita lakukan akan dipertanggung jawbkan pasti
akan berdampak pada Dinkes. Dalam bekerja kita memiliki standar pelaksanaan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara Nomor: 440.441.77769V2014 Tentang Pejabat Pengelola
Universitas Sumatera Utara
Informasi dan Dokumentasi Pembantu PPID Pembantu”hasil wawancara tanggal 26 Januari 2017
4. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi, menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan.Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal
penting pertama adalah mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri.Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui
standar operating procedur SOP yang dicantumkan dalam guideline programkebijakan. Struktur organisasi yang terlalu panjang dengan prosedur
birokrasi yang rumit cenderung akan melemahkan pengawasan sehingga menyebabkan aktifitas organisasi yang fleksibel. Argumen pertama yang penulis
dapatkan dari Bapak Rusdin Pinem dengan pertanyaan: Bagaimana Mekanisme pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan SIK Online pada Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara? Informan Menjawab:
“Pemprov Sumutmelalui Dinas KesehatanDinkes ProvinsiSumatera UtaramengembangkanSistem Informasi Kesehatan Online, Sistem
informasi kesehatan Online sebagaistrategipembangunanbidang kesehatan sangatpenting dalam halinformasi pelaporan dan
pendataankesehatan.Informasi kesehataninidapatdiaksessecara online dariseluruhkebupatenkota melaui rumah sakitdan
puskesmas.Mekanisme pelaksanaan SIK terbagi dalam 3 tiga tahapan yaitu: Pertama.Tahappengumpulan,dalamtahap
pengumpulansemuadatapelaporanyang berasaldaripuskesmas melaluiSP2TPSistem
PencatatanTerpaduPuskesmasdikumpulkan dandikirimmasing-masing
ke DinasKesehatan KabupatenKota setempat.Kedua. Tahap Pengolahan, adapun proseskerja pada
DinasKesehatanProvinsidalamtahapaniniadalah mengumpulkan datayang dikirimdariDinasKesehatan KabupatenKota, memantau
indikator-indikator kunci dan menganalisisvariasibesaranindikatorantar-kabkota, menyusunprofil
Universitas Sumatera Utara
kesehatanprovinsi danmendistribusikannya.Ketiga.Tahappengiriman,setelah semua data
diolahdandi evaluasibarulahseterusnyaakandikirimsampaike
Departemen KesehatanRepublikIndonesiadandatayang terkumpuldariseluruh Dinas Kesehatan Provinsi
diseluruhIndonesia.”hasil wawancara tanggal 1 Maret 2017
Kemudian penulis bertanya kepada Bapak Rusdin Pinem dengan pertanyaan yaitu: Bagaimana struktur pelaksana SIK pada Dinas Kesehatan
Pemprov Sumatera Utara Informan menjawab:
“Struktur pelaksana yang ada sesuai dengan Lembar Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Nomor:
440.447.77769V2014 Tanggal 22 Mei 2014.” hasil wawancara tanggal 1 Maret 2017
4.3 Kendala-Kendala Dalam Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan SIK Online Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pada Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Implementasi dari Sistem Informasi Kesehatan SIK oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, tentu menemui kendala-kendala yang dapat
menghambat tercapainya tujuan dari SIK itu sendiri, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara juga harus menemukan solusi agar kendala-kendala yang ada
dapat diselesaikan. Argument pertama penulis dapatkan dari Bapak Rusdin Pinem selaku informan kunci penelitian, dengan pertanyaan yaitu: Apa saja yang
menjadi kendala-kendala dalam implementasi SIK pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ?
Universitas Sumatera Utara
Informan menjawab: “Dalam
pelaksanaansistem informasi kesehatanonline dalam peningkatan efektivitas kerja, masih terdapat beberapahambatanyang
membuatkurang efektifnya pengoperasiansistem informasi
kesehatanonline tersebut,yaitu 1AdanyaGangguan Jaringan, 2 keterlambatan data masuk 3SumberDaya Manusiayangtersedia
kurang terampil.” hasil wawancara tanggal 26 Januari 2017 Kemudian penulis bertanya kepada bapak Elisa Sembiring selaku
pegawai Seksi Sub Bag Program dengan pertanyaan yang sama yaitu: Apa saja yang menjadi kendala-kendala dalam implementasi SIK online pada Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ? Informan menjawab:
“Kendala dalam pelaksanaan SIK Online ini ialah terlambatnya pengiriman data-datayang baik dari puskesmas-puskesmas,RS, maupun
Dinkes kabupatenkota.” hasil wawancara tanggal 26 Januari 2017 Kemudian untuk menambah data mengenai kendala-kendala yang
dihadapi Dinas Kesehatan penulis bertanya kepada Ibu Hafsah Tahir dengan pertanyaan yang sama yaitu: Apa saja yang menjadi kendala-kendala dalam
implementasi SIK online pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ? Informan menjawab:
Universitas Sumatera Utara
“Kendala dalam pelaksanaan system informasi kesehatan online ini adalah keterbatasan kemampuan pegawai dalam menguasai software.”
hasil wawancara tanggal 26 Januari 2017 Kemudian untuk lebih memperdalam data mengenai kendala-kendala yang
dihadapi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Kesehatan, penulis bertanya kepada Bapak Muhammad
Ahmadi dengan pertanyaan yang sama yaitu: Apa saja yang menjadi kendala- kendala dalam implementasi SIK Onlinepada Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara ? Informan menjawab:
“Penghambat dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan online ini yaitu gangguan jaringan, terjadinyaoffline padasaatpengoperasiansistem
informasi kesehatan online ini; mutasi pegawai pengelola datainformasi;latarbelakang SDMyang kurang menguasai tekhnologi
informasi.”hasil wawancara tanggal 26 Januari 2017 Kemudian penulis bertanya kepada informan yang sudah ditetapkan, untuk
menemukan informasi mengenai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi. Argumen
pertama penulis dapatkan dari Bapak Muhammad Ahmadi dengan pertanyaan yaitu: Upaya apa saja yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
dalam mengatasi kendala-kendala implementasi SIK online ? Informan menjawab:
Universitas Sumatera Utara
“Terkait dengan gangguan jaringan kita biasanya melaporkan kepada telkom terkait lambatnya atau terganggunya jaringan setiap terjadi
gangguan. Sedangkan untuk masalah SDM yang kurang terampil biasanya dilakukan pelatihan-pelatihan tambahan oleh kepala dinas
untuk mengatasi permasalahan ini.”hasil wawancara tanggal 1 Maret 2017
Kemudian untuk menambah informasi mengenai upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala, penulis bertanya kepada Bapak Elisa
Sembiring dengan pertanyaan yang sama yaitu: Upaya apa saja yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam mengatasi kendala-kendala
implementasi SIK online?
Informan menjawab: “Upaya yang dilakukan harus lebih meningkatkan koodirnasi dengan
pegawai Dinas Kesehatan KabupatenKota agar penyampaian umpan balik data lebih cepat dan lebih efektif lagi agar tidak terjadi
keterlambatan penerimaan data ke Dinas Kesehatan Provinsi yang kemudian akan disampaikan ke pusat.”hasil wawancara tanggal 26
Januari 2017 Kemudian untuk lebih memperdalam informasi mengenai upaya yang dilakukan
dalam mengatasi kendala-kendala, penulis bertanya kepada Ibu Hafsah Tahir
Universitas Sumatera Utara
dengan pertanyaan yang sama yaitu: Upaya apa saja yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam mengatasi kendala-kendala
implementasi SIK online? Informan menjawab:
“Peningkatan pelaksanaan sistem informasi kesehatan online padaDinasKesehatan ProvinsiSumateraUtara terus dilakukan mulaidari
pemantauan oleh kepala dinas,evaluasi, dan meningkatkan pelatihan mengenai SIK.” hasil wawancara tanggal 26 januari 2017
Berdasarkan data mengenai kendala dan upaya yang penulis sajikan diatas, menurut hemat penulis bahwa kendala-kendala yang dihadapi Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara bersifat teknis operasional, dimana kendala yang dihadapi terfokus pada ketersediaan sumber daya manusia yang terampil,
akses internet dan keterlambatan data masuk. Selanjutnya upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan melakukan meningkatkan
koordinasi dengan pegawai Dinas Kesehatan KabupatenKota.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA