BAB VI ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang disajikan pada bab sebelumnya. Analisis data yang
dialukan adalah teknik analisis kualitatif deskriptif dengan tetap mengacu pada hasil data dan informasi dilapangan sesuai rumusan masalah penelitian.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, seperti yang tertera pada bab sebelumnya maka secara umum program SIMTANAS Sistem Informasi dan
Manajemen Pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu secara umum dapat dibahas sebagai berikut :
A. Standar dan Sasaran Kebijakan
Standar dan sasaran kebijakan merupakan sesuatu yang harus harus diterapkan dalam setiap proses impelemntasi kebijakan. Standar dan sasaran
kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisasikan. Standar dan sasaran kebijakan tersebut juga harus dipahami baik oleh para pelaksana
kebijakan. Implementasi kebijakan yang berhasil, bisa jadi gagal ketika para pelaksana tidak sepenuhnya menyadari terhadap standar dan tujuan kebijakan.
Standar dan tujuan kebijakan memiliki hubungan yang erat dengan disposisi para implementor. Implementor mungkin bisa jadi gagal dalam melaksanakan
kebijakan, dikarenakan mereka tidak mengerti apa yang menjadi tujuan suatu kebijakan. Sasaran dan tujuan yang jelas dan terarah sangatlah penting guna
menyukseskan program yang ingin dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan peneilitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa Sistem Informasi dan Manajemen Pertnahan Nasional SIMTANAS dapat diketahui
bahwa yang menjadi sasaran dari program ini adalah semua masyarakat yang ada di Kabupaten Labuhanbatu, dan tujuannya adalah untuk memudahkan masyarakat
mengetahui batas-batas tanahnya sehingga tidak ada tumpang tindih kepemilikan tanah dan status tanah jelas. Selain untuk masyarakat SIMTANAS dalam
lingkungan BPN dan Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu juga bertujuan untuk memudahkan pengambilan keputusan dengan informasi yang sudah
transparan dan terperinci yang terhubung antar Kantor Pertanahan, Kantor Wilayah dan Kantor Pusat BPN.
B. Sumber Daya
Dalam pengimplementasian kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS, ketersediaan sumber daya merupakan faktor
yang sangat penting untuk diperhatikan. Tanpa tersedianya sumber daya maka akan sangat kecil kemungkinan kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen
Pertanahan Nasional di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu dapat diimplementasikjan dengan baik. Sumber daya yang penting itu meliputi sumber
daya manusia yang memadai dengan kemampuan dan keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, sumber daya finansial dan sarana prasarana
yang memadai. Van Meter dan Van Horn menegaskan bahwa sumber daya kebijakan tidak kalah pentingnya dengan komunikasi. Sumber daya kebijakan ini
juga harus tersedia dalam rangka untuk memperlancar administrasi implementasi suatu kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaan sumber daya manusia dalam SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu merupakan hal yang sangan penting.
Meskipun demikian perlu juga diketahui bahwa jumlah pegawai tidak selalu mempunyai efek positif bagi implementasi suatu kebijakan. Maksudnya adalah
bahwa jumlah pegawai yang banyak tidak secara otomatis mendorong implementasi yang berhasil, demikian juga sebaliknya jumlah pegawai yang
sedikit tidak menjadikan implementasi dikatakan tidak berhasil. Namun disis lain kurangnya pegawai juga menimbulkan persoalan menyangkut implementasi
kebijakan yang efektif. Artinya bahwa dalam melaksanakan kebijakan kebutuhan sumber daya manusai secara kualitas dan kuantitas harus terpenuhi.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa jumlah personil atau kuantitas sumber daya manusia untuk pelaksanaan program SIMTANAS ini
sudah memadai. Namun Ketersediaan sumber daya manusia dalam hal kuantitas tidaklah cukup dalam mencapai keberhasilan implementasi suatu kebijakan tanpa
diimbangi dengan kualitas sumber daya manusianya juga. Selain kuantitas, kualitas sumber daya manusia juga menjadi hal yang penting. Dibutuhkan orang-
orang yang berkompeten dalam bidangnya sehingga suatu kebijakan dapat tepat sasaran dan tujuan.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia untuk menjalankan SIMTANAS ini belum memadai, hal
tersebut dapat diketahui dari pengetahuan pegawai yang kurang tentang SIMTANAS dan kurang pahamnya dalam mengoperasikan program khusus yang
sudah disediakan untuk SIMTANAS.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu belum mendapatkan anggaran
pendanaan yang cukup untuk pelaksanaan SIMTANAS yang berakibat pada kurangnya sarana dan prasarana, sehingga menghambat kelancaran implementasi
SIMTANAS. Sarana dan prasarana secara keseluruhan untuk implementasi kebijakan
SIMTANAS masih membutuhkan perhatian untuk lebih ditingkatkan sehingga pelayanan pertanahan secara on-line system dapat tercapai, sehingga data
pertanahan masyarakat yang lebih transparan juga tercapai. Dari hasil pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa Kantor Pertnahan
Kabupaten Labuhanbatu belum bisa dikatakan meiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan implementasi kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen
Pertananahan Nasional.
C. Komunikasi Antar Badan Pelaksana