Karakteristik Agen Pelaksana Implemetasi Kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional

sertipikat. Sosialisasi dari BPN untuk SIMTANAS ini sudah bisa dikatakan cukup ”. hasil wawancara 08 Oktober 2015 Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat sudah mengetahui tujuan dan standar pelayanan dari program SIMTANAS ini. Kejelasan informasi menghilangkan persepsi yang berbeda-beda dalam pelaksanaan suatu program, sehingga tujuan awal dapat tercapai. Dalam komunikasi kejelasan informasi merupakan hal yang sangat perlu untuk diperhatikan sehingga semua pihak dapat memahami program tersebut.

4. Karakteristik Agen Pelaksana

Struktur birokrasi yang jelas dalam implementasi kebijakan akan memberikan batasan-batasan tanggung jawab sesuai bagiannya masing-masing. Setiap bagian akan mengetahui tugasnya sesuai kedudukannya dalam suatu organisasi. Struktur birokrasi dalam pelaksanaan suatu kebijakan perlu untuk mempertegas alur pelaksanaan suatu program. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan bahwa : “Struktur birokrasi disini sudah sesuai dengan ketentuan pasal 32 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006, Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dengan susunan organisasi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan, Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, Seksi Universitas Sumatera Utara Pengendalian dan Pemberdayaan, dan Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan. hasil wawancara 29 September 2015 Setiap organisasi memiliki nilai-nilai atau norma yang akan mengatur bagaimana setiap anggota organisasinya bertindak dan berperilaku dalam lingkungan organisasi. Menurut Kepala Urusan Umum dan Kepegawaian bahwa : “Norma atau nilai yang mengatur setiap anggota dalam betindak itu diatur dalam Keputusan Kepala BPN Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Nilai dan Standar Mekanisme Ketatalaksanaan Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan. Selain itu terdapat kode etik yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai dalam berperilaku dan bertindak di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu ”. hasil wawancara 30 September 2015 Berdasarkan hasil wawancara penulis menarik kesimpulan bahwa BPN Labuhanbatu memiliki struktur birokrasi yang jelas sehingga pembagian tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian dapat dilaksanakan dengan sesuai. Selain itu dalam pelaksanaan suatu program setiap orang dalam bidangnya masing-masing diikat oleh norma atau nilai yang berlaku dilingkungan kerja. Pelaksanaan suatu program membutuhkan suatu prosedur yang menjadi standar pelaksanaannya. Adapun menurut Kepala Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan bahwa : Universitas Sumatera Utara “Standar dan prosedur pelayanan yang berlaku di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Keputusan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2005 tentang Standar Prosedur Operasional Pengaturan dan Pelayanan SOPP. hasil wawancara 28 September2015 Selain itu Bagian Pengukuran sekaligus Operator IT menambahkan bahwa : “Dalam pelaksanaan SIMTANAS ini kami melaksanakannya sesuai dengan Standar Prosedur yang berlaku. Setiap pelayanan pertanahan memilki standar pelayanan masing-masing yang sudah ditetapkan ”. hasil wawancara 01 Oktober 2015 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan SIMTANAS ini sudah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

5. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik