Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

- Cawan porselen Fungsi : sebagai wadah ketika lempung diaktivasi fisika dan wadah sampel ketika dibakar pada tanur. - Tanur Fungsi : sebagai tempat pembakaran sampel. - Alat lain-lain Fungsi : sebagai alat pendukung eksperimen.

3.2.2 Bahan

1. Lempung dari Desa Iraonogeba Kecamatan Moroó Kabupaten Nias Barat. 2. Arang aktif Aquasorb ® 1000. 3. Aquadest 4. H 2 SO 4 dengan konsentrasi 6.

3.3 Prosedur Penelitian

Pertama-tama lempung yang telah diperoleh dijemur pada terik sinar matahari untuk menghilangkan kadar air yang ada pada lempung selama 7 hari. Apabila lempung telah mengering dan mengeras, maka lempung kemudian digerus atau diremukkan dengan menggunakan mortar dan lumpang agar didapat ukuran lempung yang semakin halus. Arang aktif yang masih berupa granula juga harus digerus agar menjadi semakin halus. Lempung dan arang aktif yang telah digerus kemudian diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 200 mesh untuk menyeragamkan ukuran butiran. Lempung yang terbentuk kemudian diukur pH awal sebelum diaktivasi dengan menggunakan pH meter digital. Setelah didapat lempung yang berukuran 200 mesh maka lempung akan diaktivasi secara kimia dengan menggunakan larutan H 2 SO 4 6 dengan menggunakan perbandingan massa lempung per volume H 2 SO 4 yaitu sebesar 3 gr : 1 mL. Campuran lempung dan H 2 SO 4 kemudian diaduk dengan menggunakan magnetic dan hot plate stirer dengan kecepatan putaran stirer 350 rpm dan suhu hot plate 80 C selama 2 jam.Lempung yang telah diaktivasi kimia kemudian didiamkan selama 2 jam.Setelah didiamkan, lempung kemudian disaring dengan menggunakan kertas Universitas Sumatera Utara saring dan corong untuk membuang cairan yang terdapat pada lempung. Lempung yang telah disaring kemudian diukur pH nya dengan menggunakan pH meter digital untuk mendapatkan nilai pH setelah diaktivasi. Lempung yang telah diaktivasi diketahui adalah lempung yang bersifat asam oleh sebab itu pH lempung akan dinetralkan kembali sesuai dengan pH awal sebelum diaktivasi. Penetralan pH dilakukan dengan mencuci lempung dengan aquadest berulang kali sampai didapat pH lempung yang sama dengan lempung yang belum diaktivasi. Setelah didapat lempung yang pH nya sama dengan sebelum diaktivasi, maka lempung kemudian akan diaktivasi fisika dengan memanaskan lempung pada suhu 300 C. Lempung kemudian siap untuk dicampur dengan arang aktif. Pencampuran lempung dan arang aktif dilakukan dengan variasi campuran lempung dan arang aktif : 100 : 0 ; 90 : 10 ; 80 : 20 ; 70 : 30 dan 60 : 40. Campuran ini kemudian dicetak pada cetakan berukuran 3 cm x 3 cm x 1 cm dengan menggunakan teknik slip castingcor. Sampel yang telah dicetak kemudian dibiarkan diam di suhu ruangan selama 7 hari untuk menghilangkan kadar airnya. Sampel yang telah mengering kemudian disimpan pada wadah tertutup rapat dan diberi label sesuai variasi campuran dan akan disintering dengan variasi holding time. Setelah sampel terbentuk maka sampel siap untuk disintering dengan menggunakan tanur pada suhu sintering 1000 C dengan variasi holding time 2 jam ; 3 jam dan 4 jam. Sampel yang disintering kemudian didiamkan 1 malam sampai sampel mencapai suhu kamar. Sampel yang telah terbentuk ini kemudian siap untuk diuji yaitu pengujian fisis serapan air dan porositas ; pengujian mekanis kuat tekan dan kekerasan ; morfologi permukaan, ukuran diameter pori, kandungan unsur SEM-EDX dan pengujian daya adsorpsi uap air kit filter dilengkapi dengan sensor hidrogen TGS 821. Universitas Sumatera Utara

3.4 Diagram Alir Penelitian