disimpulkan bahwa keramik dengan campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam serta keramik dengan campuran 90 : 10 dengan holding time 4 jam
merupakan jenis macroporous ceramic dikarenakan keramik tersebut memiliki ukuran pori lebih besar dari 50 nm d 50 nm.
4.3.3 Kandungan Unsur
Karakterisasi unsur yang terdapat pada keramik berpori dilakukan dengan menggunakan Energy Dispersive X-Ray EDX. Unsur yang ditembak dengan
sinar X akan memantulkan kembali sinar dengan spektrum dan panjang gelombang tertentu yang kemudian akan dibaca pada hasil keluaran berupa
puncak puncak gelombang dan akhirnya unsur unsur yang terdapat pada sampel akan dapat ditentukan. Unsur unsur yang didapat kemudian akan menampilkan
hasil pembacaan konsentrasi pada keadaan tidak normal berdasarkan massa total unn. C [wt.], konsentrasi pada keadaan normal berdasarkan massa total nor. C
[wt.] serta konsentrasi unsur berdasarkan massa atomik Atom. C [at.] dimana massa total pada tiap sampel adalah kurang lebih 5 gram.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Hasil Pembacaan Kandungan Unsur EDX Sampel dengan Campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam pada Perbesaran 1000 kali
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pembacaan unsur EDX dapat dilihat bahwa 9 unsur yang terdeteksi pada sampel campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam yang terbaca pada
keadaan tidak normal unn. C[wt.] yaitu O = 58,11 ; Si = 24,04 ; Al = 12,33 ; Na = 3,06 ; K = 2,51 ; Ca = 2,22 ; Fe = 2,01 ; Mg = 1,60 dan
C = 1,54. Unsur O, Si, Al, Fe, K, Mg dan Na yang terdapat pada keramik yang telah disintering ini ternyata dapat ditemukan juga sebagai unsur yang sama yang
terdapat pada tanah lempung. Namun unsur Ti yang pada awalnya terdapat pada tanah lempung yang belum diaktivasi ternyata hilang bila dibandingkan dengan
kandungan unsur pada keramik yang telah disintering. Hal ini dapat disimpulkan bahwa proses aktivasi kimia dan fisika pada tanah lempung dapat menghilangkan
kandungan unsur pengotor Ti pada keramik. Unsur Ca dan C yang terbaca pada keramik campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam dapat diduga berasal
dari kandungan unsur arang aktif karena tidak terdapat pada pembacaan kandungan unsur tanah lempung.
Keberadaan unsur O yang paling banyak berasal dari ikatannya dengan Si yang membentuk SiO
2
serta dari oksigen yang terperangkap pada pori-pori keramik. Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa dari hasil analisa unsur
keramik dengan campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam memiliki porositas yang tinggi yang sesuai dengan hasil pengujian sifat fisis porositas
keramik. Unsur karbon C pada keadan tidak normal unn. C[wt.] yang memiliki
konsentrasi 1,54 menandakan bahwa proses pengikatan arang aktif dengan tanah lempung telah terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10 Hasil Pembacaan Kandungan Unsur EDX Sampel dengan Campuran 90 : 10 dengan holding time 4 jam pada Perbesaran 1000 kali
Universitas Sumatera Utara
Pembacaan unsur pada keadaan tidak normal unn.C[wt.] pada keramik dengan campuran 90 : 10 dengan holding time 4 jam menunjukkan bahwa terdapat 8
unsur yang terdeteksi pada keramik yaitu O = 29,20 ; Si = 19,71 ; Al = 14,06 ; C = 6,56 ; K = 3,23 ; Fe = 3,50 ; Mg = 1,51 dan Na = 0,68.
Dapat dilihat bahwa ternyata unsur Ti yang dijumpai pada tanah lempung sebelum diaktivasi telah hilang dan tidak terbaca pada keramik campuran 90 : 10
dengan holding time 4 jam. Hal ini sama seperti pada pembacaan unsur pada campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam yang menandakan proses
aktivasi telah mampu menghilangkan unsur pengotor pada tanah lempung. Bila dibandingkan dengan keramik campuran 80 : 20 dengan holding
time 2 jam maka dapat dilihat bahwa konsentrasi dari unsur O dan Si jumlahnya lebih banyak dan konsentrasi Al jumlahnya lebih sedikit daripada keramik dengan
campuran 90 : 10 dengan holding time 4 jam. Hal ini dikarenakan bahwa pembacaan unsur EDX campuran 90 : 10 dengan holding time 4 jam pada
keadaan tidak normalunn. C[wt.] tidaklah sempurna karena total konsentrasi unsur pada variasi ini adalah 77,67 yang artinya masih ada unsur yang tidak
terbaca oleh mesin EDX. Hal ini dipengaruhi oleh proses preparasi sampel sebelum pembacaan EDX yang kurang sempurna. Dapat dilihat pula bahwa unsur
Ca yang terbaca pada campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam ternyata tidak ditemukan pada keramik campuran 90 : 10 dengan holding time 4 jam.
Hal ini juga diakibatkan pada preparasi sampel pada pengamatan SEM yang kurang sempurna.
Konsentrasi O yang bernilai 29,20 pada keadaan tidak normal unn. C [wt.] juga dapat mengindikasikan bahwa nilai keporian pada campuran 90 :
10 dengan holding time 4 jam adalah bernilai kecil dibandingkan sampel campuran 80 : 20 dengan holding time 2 jam. Hal ini sesuai dengan pengujian
sifat fisis porositas sampel yang juga bernilai kecil. Konsentrasi karbon C sebagai unsur keempat 6,56 menunjukkan bahwa proses pengikatan arang
aktif dengan tanah lempung telah terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian EDX adalah unsur penyusun utama dari keramik setelah disintering adalah oksigen O, silika Si
dan aluminium Al, besi Fe, kalium K, magnesium Mg dan natrium Na.
4.4 Hasil Pengujian Daya Adsorpsi Uap Air