Diagram Alir Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

3.4 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbulkan dalam bentuk kotak beserta urutannya dengan menghubungkan langkah-langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram alir penelitian ini menunjukkan langkah-langkah mulai dari preparasi sampel, proses aktivasi kimia dan fisika, proses pencampuran dan pencetakan, sintering sampel hingga pengujian sampel untuk mendapatkan data penelitian yang pada akhirnya menghasilkan hasil penelitian. Universitas Sumatera Utara START Tanah lempung Dikeringkan selama 7 hari di bawah terik matahari. Peremukan crushing Diayak dengan ukuran 200 mesh. Diaktivasi kimia dengan larutan H 2 SO 4 6 dengan perbandingan massa lempung dan volume H 2 SO 4 1 gr : 3 mL . Diaduk dengan magnetic and hot plate stirer dengan kecepatan 350 rpm selama 2 jam dengan suhu 80 C Didiamkan selama 2 jam. Disaring larutan dengan menggunakan kertas saringan Dicuci berulang kali dengan menggunakan larutan aquades sampai di dapat pH lempung yang sama dengan pH sebelum dilakukan aktivasi kimia. Diaktivasi fisika dengan suhu 300 C. Arang Aktif Peremukan crushing Diayak dengan ukuran 200 mesh. Universitas Sumatera Utara Dicetak sampel dengan teknik slip casting dengan ukuran cetakan 3 cm x 3 cm x 1 cm. Dibakar sampel dengan suhu sintering 1000 C dengan variasi holding time 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Pengujian Sifat Mekanis Sifat Fisis Morfologi permukaan Porositas Daya Serap Air Kekerasan Kuat tekan SEM-EDX Data Analisa Data SELESAI Daya Adsorpsi Dicampur lempung dan arang aktif dengan variasi campuran lempung dan arang aktif 100 : 0 ; 90 : 10 ; 80 : 20 ; 70 : 30 dan 60 : 40. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Sifat Fisis Keramik Berpori

4.1.1 Serapan Air

Pengujian serapan air dilakukan dengan mengukur massa kering sampel setelah dibakar dan massa basah sampel setelah direndam selama 24 jam dan didiamkan selama 5 jam setelah diangkat dari perendaman . Hasil pengujian serapan air ditunjukkan oleh gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik Variasi Campuran vs Serapan air Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai serapan air maksimum terjadi pada keramik berpori campuran tanah lempung dan arang aktif 80 : 20 yang disintering pada suhu 1000 C dengan holding time 2 jam yaitu sebesar 36,27 sedangkan nilai serapan air minimum terjadi pada campuran tanah lempung dan arang aktif 100 :0 yang disintering pada suhu 1000 C dengan holding time 4 jam yaitu sebesar 3,51. 5.54 12.29 36.27 26.9 13.64 4.56 4.76 11.01 19.04 20.51 3.51 5.27 9.01 13.56 21.45 5 10 15 20 25 30 35 40 100 : 0 90 : 10 80 : 20 70 : 30 60 : 40 S E R A P A N A IR Variasi Campuran Grafik Serapan Air vs Variasi Campuran 2 JAM 3 JAM 4 JAM Universitas Sumatera Utara