dipakai untuk mengetahui struktur mikro suatu material meliputi tekstur, morfologi, komposisi dan informasi kristalografi permukaan partikel. Morfologi
yang diamati oleh SEM berupa bentuk, ukuran dan susunan partikel. Syarat agar SEM dapat menghasilkan citra yang tajam adalah permukaan benda harus bersifat
sebagai pemantul elektron atau dapat melepaskan elektron ketika ditembak dengan berkas elektron. Material yang memiliki sifat demikian adalah logam. Jika
permukaan logam diamati di bawah SEM maka profil permukaan akan tampak dengan jelas. Untuk benda keramik berpori maka permukaan material tersebut
harus dilapisi dengan logam sehingga menghasilkan citra yang tajam. Pengamatan diantaranya adalah untuk mengetahui ukuran, bentuk dan distribusi pori yang
terbentuk serta unsur penyusun keramik.
2.9 Uji Daya Adsorpsi Uap Air
Adsorpsi atau penyerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan zat
penyerapadsorben dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film zat terserapadsorbat pada permukaannya. Berbeda dengan absorpsi yang merupakan
penyerapan fluida oleh fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan, adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan substansi terlarut soluble yang ada
dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, di mana terjadi suatu ikatan kimiafisika antara substansi dengan penyerapnya. Definisi lain menyatakan
adsorpsi sebagai suatu peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa, di mana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorpsi atau
adsorben. Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1. Adsorpsi fisika adalah proses interaksi antara adsorben dengan adsorbat yang
disebabkan oleh gaya Van Der Waals. Adsorpsi fisika terjadi jika daya tarik menarik antara zat terlarut dengan adsorben lebih besar dari daya tarik
menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya. Kerena gaya tarik menarik yang lemah tersebut maka zat yang terlarut akan diadsorpsi pada permukaan
adsorben. Adsorpsi fisika biasanya terjadi pada temperatur rendah sehingga
Universitas Sumatera Utara
keseimbangan antara permukaan solid dengan molekul fluida biasanya cepat tercapai dan bersifat reversibel.
2. Adsorpsi kimia adalah reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut
yang teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya dan kalor yang sama dengan panas reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul
teradsorpsi ditahan pada permukaan oleh ikatan valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam molekul. Ikatan kimia tersebut
menyebabkan pada permukaan adsorbent akan terbentuk suatu lapisan film. Adsorpsi memiliki kecepatan. Kecepatan adsorpsi adalah banyaknya zat yang
teradsorpsi per satuan waktu. Kecepatan adsorpsi mempengaruhi kinetika adsorpsi. Kinetika adsorpsi adalah laju penyerapan suatu fluida oleh adsorben
dalam jangka waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya zat yang teradsorpsi di pengaruhi oleh
Kecepatan Adsorpsi Macam adsorben
Macam zat yang diadsorpsi adsorbat Luas permukaan adsorben
Konsentrasi zat yang diadsorpsi adsorbat Temperatur
Pada penelitian ini, uji daya adsorpsi uap air dilakukan dengan menggunakan kit filter yang dilengkapi dengan sensor hidrogen TGS821 yang hasil
pembacaanya dapat dilihat pada layar monitor yang berupa nilai konsentrasi hidrogen dan tegangan keluaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lempung adalah komponen yang melimpah terdapat di permukaan bumi. Lempung atau yang lebih dikenal juga sebagai tanah liat sangat mudah ditemukan
dimana-mana serta memiliki manfaat dan kegunaan yang sangat luas. Terutama di daerah beriklim tropis seperti Indonesia kandungan lempung yang ada sangat
melimpah ruah namun masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Karakteristik utama dari mineral lempung adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan air;
sifatnya sangatlah higroskopis, menyerap air dengan mudah dan menahannya dengan kuat. Lempung yang telah mengalami sintering atau pembakaran akan
mengalami perubahan wujud menjadi keramik yang memiliki pori dan batas butir. Keramik berpori ini dapat dimanfaatkan sebagai filter atau penyaring polutan
khususnya pada fluida. Keistimewaan keramik berpori ini menjadikan jenis keramik ini sangat
diunggulkan dalam perkembangan teknologi nanofilter. Berbeda dengan jenis keramik konvensional yang sangat menghindari atau bahkan mengurangi
keberadaan porinya, keramik berpori justru mengharapkan agar keberadaan pori dapat diatur sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan. Keramik
makropori dengan ukuran pori antara 400 nm sampai 4 mm dan nilai porositas antara 20-97 telah diproduksi dalam jumlah besar dan untuk aplikasi yang
berbeda-beda seperti filtrasi logam molten, katalisis, insulasi keramik tahan panas dan filtasi gas panas. Dari sekian banyak aplikasi keramik berpori, teknologi
keramik berpori sebagai filter uap air memberikan solusi pemanfaatan sifat porositas jenis keramik ini. Pemanfaatan keramik sebagai filter uap air masih
jarang ditemui, karena aplikasi dari hasil penyaringan uap air masih belum dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain karena sifat porositas dan
mikrostruktur keramik yang harus diperhatikan, filter uap air juga harus
Universitas Sumatera Utara