BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lempung Tanah liat
Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 milimeter. Lempung mengandung leburan silika
danatau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini : silika, oksigen dan aluminium adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk oleh
proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan
lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan
lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Kata “lempung” memiliki definisi yang saling bertentangan Bergaya, 2000. Pada satu
sisi kata lempung digunakan sebagai definisi segala partikel tanah yang lebih kecil dari 2µm, tetapi di sisi lain termasuk juga kelompok besar microcrystalline.
Menurut ahli mineralogi, mineral lempung adalah mineral silikat berlapis pilosilikat atau mineral lain yang bersifat liat plasticity dan mengalami
pengerasan saat dipanaskan atau dalam keadaan kering. Istilah lempung digunakan di Amerika Serikat dan International Society of Soil Science untuk
menyatakan suatu batuan atau partikel mineral yang terdapat pada tanah soil dengan diameter kurang dari 0,002 mm. Sedangkan menurut sedimentologis,
partikel lempung berukuran kurang dari 0,004 mm. Seringkali, clay disamakan dengan lempung, padahal clay berbeda dengan
lempung. Lempung dan clay adalah fraksi-fraksi butiran yang membentuk tekstur tanah. Menurut Haridjadja 1980 tekstur tanah adalah distribusi besar butir-butir
tanah atau perbandingan secara relatif dari besar butir-butir tanah. Butir-butir tersebut adalah pasir, debu dan liat. Gabungan dari ketiga fraksi tersebut
dinyatakan dalam persen dan disebut sebagai kelas tekstur. Pada umumnya tanah asli merupakan campuran dari butiran-butiran yang mempunyai ukuran yang
Universitas Sumatera Utara
berbeda-beda Braja,1993. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Kelas tekstur tanah dikelompokkan berdasarkan perbandingan banyaknya butir-
butir pasir, debu dan liat. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit menyerap menahan air dan unsur hara.
Tanah-tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan
menahan air
dan menyediakan
unsur hara
tinggi Hardjowigeno,1995. Braja 1993 menyatakan bahwa kelas tekstur dapat
ditetapkan denganmenggunakan diagram segi tiga tekstur menurut USDA dalam Gambar 2.1. Sistem ini didasarkan pada ukuran batas dari butiran tanah yang
meliputi: a. Pasir : butiran dengan diameter 2,0 s.d. 0,05 mm
b. Debu : butiran dengan diameter 0,05 s.d. 0,002 mm c. Clay : butiran dengan diameter lebih kecil dari 0,002 mm
Gambar 2.1 Segitiga Tekstur Tanah
Paling tidak ada dua alasan yang menjadikan mineral lempung sangat aktif dalam proses di alam dan menjadi kunci untuk aplikasi yang sangat luas. a
Permukaan yang sangat luas yang muncul dari partikel yang berukuran sangat
Universitas Sumatera Utara
kecil skala nano dan b Fakta bahwa partikel tersebut bermuatan elektrik, yang akhirnya membuat interaksi elektrostatisnya relatif kuat.
2.2 Jenis-jenis Lempung