Macam-Macam Motivasi Belajar Tinjauan Pustaka 1. Prestasi Belajar Matematika

energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sementara itu Sardiman A.M. 2001 berpendapat bahwa, “Motivasi dalam kegiatan belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai”. Berdasar beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang ada pada siswa sehingga ia mau melakukan kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan belajarnya. Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan semangat belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi yang banyak untuk mencapai prestasi yang tinggi. Adanya motivasi yang tinggi dalam diri siswa untuk belajar merupakan syarat agar siswa oleh dirinya sendiri untuk mengatsi segala kesulitan dalam belajar. Sehingga jika seseorang dalam kegiatan belajar memiliki motivasi yang tinggi maka memungkinkan hasil belajar baik, begitu juga sebaliknya, jika seseorang dalam belajar memiliki motivasi yang rendah maka memungkinkan hasil belajar rendah.

b. Macam-Macam Motivasi Belajar

Macam-macam motivasi belajar menurut Sardiman A.M. 2001 dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu: 1 Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a Motif-motif bawaan Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Termasuk di sini adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, bekerja dan sebagainya. b Motif-motif yang dipelajari Motif-motif yang dipelajari disebut juga motif-motif yang disyaratkan secara sosial. Yang termasuk motif-motif ini adalah motif belajar, motif bekerja. 2 Motivasi menurut pembagian Woodworth dan Marquis a Motif atau kebutuhan organis Motif atau kebutuhan organis meliputi misalnya kebutuhan untuk makan, minum, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat. b Motif-motif darurat Yang termasuk dalam jenis motivasi ini antara lain; dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar. c Motif-motif obyektif Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif. 3 Motivasi jasmani dan rohaniah Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya reflek, instink otomatis, nafsu. Sedangkan motivasi rohaniah, yaitu kemauan. 4 Motivasi intrinsik dan ekstrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrisik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yan dilakukannya misalnya kegiatan belajar, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsic ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi, yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Sedangkan menurut Oemar H. 2003 ada dua bentuk motivasi belajar yaitu: 1 Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk memperoleh ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain dan lain-lain. 2 Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijasah, tingkat hadiah, medali dan persaingan yang bersifat negative ialah sarcasm, ridicule dan hukuman. Motivasi terhadap pelajaran perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar. Uraian di atas menunjukkan bahwa pada umumnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam intrnsik yaitu motivasi atau dorongan yang timbul dari dalam diri siswa, misalnya karena adanya cita-cita, perasaan ingin tahu, perasaan ingin mencoba dan minat. Motivasi yang kedua adalah motivasi dari luar ekstrinsik yaitu motivasi atau dorongan yang disebabkan oleh faktor luar, dorongan ini timbul karena ada pihak-pihak luar yang berperan, misalnya perhatian orang tua, perhatian guru,celaan atau hukuman dan hadiah atau pujian.

c. Fungsi Motivasi

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

Eksperimentasi pembelajaran Matematika dengan menggunakan model struktural “Think Pair Share” pada materi pokok bentuk akar dan pangkat ditinjau dari gaya belajar Matematika siswa

0 3 121

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE Perbandingan Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Melalui Strategi Think-Pair-Square dan Explicit Instruction Siswa Kelas VII SMPN 1 Bany

0 0 15

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE Perbandingan Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Melalui Strategi Think-Pair-Square dan Explicit Instruction Siswa Kelas VII SMPN 1 Bany

0 1 14

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA (Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mojosongo).

0 0 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Kelas VII Semester 2 SLTP Negeri 2 Ngemplak, Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009).

0 0 8

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA (PTK Kelas VII SMP Pembangunan Wonosari Tahun Ajaran 2008/2009).

0 0 7

PENDAHULUAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Kebakkramat

0 0 8

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP

0 0 4

STUDI KOMPARANSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) Studi Komparansi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Struktural Tipe Tps (Think Pair Share) Dan Tipe Nht (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan

0 3 14