juga sebaliknya, demi mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Partisipasi Politik
Menurut Kerth David dalam F. Isjwara 1982 : 26 definisi partisipasi adalah keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di
dalam situasi kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Partisipasi politik adalah aspek penting
dalam sebuah negara demokrasi, karena dengan adanya partisipasi politik menunjukkan modernisasi politik dalam suatu negara. Pengertian partisipasi
politik sering disamakan dengan hak aktif dalam mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan negara Cheppy Haricahyono, 1985 : 47.
Miriam Budiarjo 1982 : 1 mengartikan partisipasi politik sebagai kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam
kehidupan politik yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah.
Kegiatan seseorang dalam partai politik merupakan suatu bentuk partisipasi politik. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan sukarela melalui
bagaimana seseorang turut serta dalam proses pemilihan pemimpin-pemimpin politik dan turut serta secara langsung atau tidak langsung dalam pembentukan
kebijaksanaan umum. Kegiatan-kegiatan ini mencakup kegiatan memilih dalam pemilihan umum, menjadi anggota golongan politik seperti partai, kelompok
penekanan, kelompok kepentingan, duduk dalam lembaga politik seperti dewan perwakilan rakyat atau mengadakan komunikasi dengan wakil-wakil rakyat yang
duduk dalam badan itu, berkampanye dan menghadiri kelompok diskusi, dan sebagainya Miriam Budiardjo, 1977 : 161.
Partisipasi politik itu merupakan kegiatan yang dilakukan warga negara untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan dengan tujuan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah Sudijono Sastroatmodjo, 1995 : 67. Secara umum dalam masyarakat tradisional yang sifat
kepemimpinan politiknya lebih ditentukan oleh segolongan elit penguasa,
commit to users
keterlibatan warga negara dalam ikut serta mempengaruhi pengambilan keputusan, dan mempengaruhi kehidupan bangsa relatif sangat kecil. Warga
negara yang hanya terdiri dari masyarakat sederhana cenderung kurang diperhitungkan dalam proses-proses politik.
Tinggi atau rendahnya partisipasi politik masyarakat merupakan suatu akibat dari kegiatan politik dan tidak berdiri sendiri. Keberlangsungan tingkat
partisipasi politik masyarakat didukung oleh banyak faktor, di antaranya adalah faktor kesadaran politik. Melalui kesadaran politik, masyarakat akan dapat
bergerak menentukan bagaimana dengan cara apa ia akan berpartisipasi sehingga partisipasinya memberikan konstribusi yang produktif bagi proses politik yang
sedang bergulir Ruslan, 1980 : 46. Di negara-negara yang proses modernisasinya secara umum telah berjalan
dengan baik, biasanya tingkat partisipasi warga negara meningkat. Modernisasi dapat berkaitan dengan aspek politik dan pemerintahan seperti adanya
modernisasi hukum, administrasi pembangunan, ideologi nasional, pembangunan sosial politik, integrasi politik, pemerataan pembangunan dan partisipasi politik.
Dapat dikatakan bahwa dengan modernisasi telah menghasilkan partisipasi yang meluas.
Tingkat partisipasi politik mempunyai hubungan erat dengan pertumbuhan sosial ekonomi. Artinya bahwa kemajuan sosial ekonomi suatu negara dapat
mendorong tingginya tingkat partisipasi rakyat. Partisipasi itu juga berhubungan dengan kepentingan-kepentingan masyarakat, sehingga apa yang dilakukan rakyat
dalam partsipasi politiknya menunjukkan derajat kepentingan mereka. Dari beberapa pengertian partisipasi politik tersebut dapat disimpulkan
bahwa partisipasi politik merupakan peran serta warga negara dalam mengatur dan menentukan pemerintah baik secara langsung ataupun tidak langsung atas
dasar kemauan sendiri sesuai dengan aspirasi sendiri tanpa ada paksaan ataupun tekanan dari orang lain.
commit to users
c. Wujud Partisipasi Politik