3. Elit Modern
Pengertian elit adalah golongan sosial terkemuka atau orang-orang berkedudukan di atas orang kebanyakan yang mampu membimbing,
mempengaruhi, memimpin atau memerintah. Ada juga yang berpendapat, elit diartikan sebagai suatu kumpulan kelompok-kelompok kecil yang banyak
jumlahnya, berfungsi sebagai pemimpin dalam lingkungan yang berbeda-beda dalam masyarakat, misalnya elit cendekiawan, elit politik, elit birokrat Mulyoto,
1989 : 95. Golongan elit sangat memegang peranan dalam menentang penjajahan
Belanda. Pada abad ke-XVIII dan ke-XIX dari data historis nampak bahwa perlawanan-perlawanan terhadap penjajahan Belanda dipimpin dari orang-orang
golongan tertentu dalam masyarakat. Di daerah-daerah kerajaan dimana terdapat perlawanan terhadap kekuasaan penjajah yang kebanyakan dipimpin oleh
golongan bangsawan. Ikatan berdasarkan status dan fungsinya antara golongan tersebut dengan golongan lain yang lebih rendah, memudahkan pemimpin tersebut
mengerahkan pengikut Sartono Kartodirdjo, Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto, 1984 : 99. Dalam masyarakat kerajaan, golongan
bangsawan merupakan golongan terhormat, yang mempunyai pengikut-pengikut pribadi.
Kepemimpinan juga dapat dipegang oleh golongan agama yaitu para kyai dan ulama, yang banyak memainkan peranan dalam politik. Pada jaman
penjajahan Belanda kewibawaan rohani para santri yang paling menonjol adalah para kyai dan ulama yang menolak menjadi alat kekuasaan kerajaan atau
penguasaan penjajahan Belanda bahkan mereka menentang terhadap penjajahan Belanda Zaini Muctarum, 1988 : 30.
Orang Indonesia mengakui adanya dua tingkatan di dalam masyarakatnya kira-kira pada tahun 1900. Kelompok besar yang terdiri dari petani, orang desa
dan kampung dinamakan rakyat jelata. Administratur, pegawai pemerintah dan orang-orang Indonesia yang berpendidikan dan berada di tempat yang lebih baik,
baik di kota maupun di pedesaan dikenal sebagai elit atau priyayi. Priyayi bagi
commit to users
orang Indonesia berarti siapa saja yang berdiri di atas rakyat jelata yang dalam beberapa hal memimpin, memberi pengaruh, mengatur, menuntun masyarakat
Indonesia Robert Van Niel, 1984 : 30. Banyak dibukanya sekolah untuk pribumi dan bertambah pesatnya fasilitas
pendidikan untuk orang Indonesia menyebabkan ditemukannya akar dari perubahan sosial yang mempengaruhi elit Indonesia. Dengan bertambah luasnya
kekuasaan Belanda, kebutuhan akan birokrasi Indonesia yang berpendidikan Barat bertambah besar, hal ini membuahkan beragamnya elit Indonesia. Pada tahun
1900 kelompok priyayilah yang menjadi kaum bangsawan dan administrator, tetapi menjelang tahun 1914 kelompok ini bertambah dengan sejumlah pegawai
pemerintah, teknisi-teknisi pemerintah dan cendekiawan yang sama-sama memerankan peran elit dan yang di mata rakyat biasa Indonesia di desa-desa
tercakup ke dalam yang umumnya disebut priyayi Robert Van Niel, 1984 : 75.
B. Kerangka Berfikir
Keterangan :
Di setiap negara mempunyai peraturan dan hukum masing-masing yang berfungsi untuk mengatur serta menjaga ketertiban negaranya. Didalam
Kebijakan Politik Hindia Belanda
Reaksi Pemerintah Hindia Beranda
Partisipasi Politik
Partisipasi Tokoh Paku Alam : organisasi-organisasi politik,
organisasi non politik. Nasionalisme
Pergerakan Nasional
commit to users