Keterkaitan Tema Dengan Proyek Kesimpulan

Ruangan hall utamanya merupakan yang paling mengesankan dalam desainnya. Hall dibelah oleh tulang spinal utamanya berupa dua kerucut yang menyilang dan bertemu dalam satu titik. Dua buah kerucut lainnya terbentang dari pusat tulang belakang membentuk sayap-sayap burung. Tulang spinal pusat terbentuk dari tiga lengkungan yang saling mengkaku oleh balok silang. Tulang spinal merupakan sebuah beton konkrit di timur dan dua lainnya di barat. Pada paling puncak lengkungan spinal merupakan baja persegi berbentuk segitiga sementara pada lengkungan bawah memakai baja tabung. Bentuk konfigurasi ini merupakan perwujudan daripada bentuk tulang punggung burung.

IV.4. Keterkaitan Tema Dengan Proyek

Tema pada judul proyek ini adalah Arsitektur Zoomorphic, sedangkan judul proyek ini adalah Pet World Medan. Kaitannya adalah sama-sama memiliki keterkaitan dengan dunia hewan. Tema membicarakan fisik, struktur, ataupun konsep bangunan yang memiliki ciri atau menerapkan prinsip-prinsip teori tema ke dalam desain bangunan. Sedangkan judul membicarakann tentang fungsi bangunan itu sendiri. Fungsi bangunan adalah sebagai tempat penjualan, perawatan dan penitipan hewan khusus dikota Medan..Sehingga desainnya akan menerapkan ciri-ciri dan perilaku yang berkaitan hewan yang sesuai dengan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan Pet World. Gambar 4.18. Potongan Lyon-Satolas Airport Railway Station dengan detail-detail gambar struktur utamanya. Sumber: Calatrava, Santiago Universitas Sumatera Utara

IV.5. Kesimpulan

Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk hewan Architecture Zoomorphic pdapat dilihat pada bangunan-bangunan yang dijadikan acuan studi banding dengan tema sejenis yaitu Museum Seni Milwaukee dan Stasiun Lyon Satolas. Uniknya, kedua bangunan ini dirancang oleh arsitek yang sama, Santiago Calatrava. Kedua bangunan ini ide bentuk bangunannya terinspirasi pada bentuk-bentuk organik yang secara spesifik menyerupai bentuk hewan. Kesamaannya pada bentuk bangunan simetris yang membagi bangunannya dengan sama besar. Pada permainan ornamennya menampilkan struktur bangunan sebagai estetika bangunannya. Estetika bangunan juga terbentuk karena harmonisasi bentuk bangunannya yang seimbang dengan tampilan menyerupai hewan, pada kasus ini inspirasinya diambil dari bentuk sayap burung. Kedua tampilannya dapat dilihat pada gambar kedua bangunan di bawah ini. Gambar 4.19. Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk sayap burung. Sumber: Calatrava, Santiago Universitas Sumatera Utara Selain itu permainan garis busur yang panjang juga merupakan ciri kedua bangunan ini. Garis busur yang panjang merupakan gambaran suatu teknik struktur bagunan yang inovatif sehingga ciri khas ini selalu ditampilkan ke dalam desain bangunan Calatrava. Garis busur yang melengkung juga merupakan bagian dari desain arsitektur organik yang terinspirasi dari bentuk makhluk hidup, tumbuhan dan hewan. Untuk dapat memperoleh bentukkan yang organik sudut-sudut tajam tidak terlalu dominan dalam permainan bentuknya. Dalam Arsitektur Zoomorfik yang merupakan tren baru dalam dunia arsitektur, pemilihan struktur yang tepat dan inovatif juga mendorong terciptanya bentuk-bentuk bangunan yang spektakuler. Pemilihan struktur bentang lebar long span building mendominasi bentuk-bentuk bangunan Arsitektur Zoomorfik, karena perkembangan teknologi struktur bentang lebar, teknologi material, teknologi desain. Jadi, pada dasarnya perkembangan Arsitektur Zoomorfik terjadi karena perkembangana teknologi struktur yang lebih canggih, berkembangnya teknologi bahan bangunan, dan teknologi desain bangunan mendorong para arsitek untuk menciptakan bentuk-bentuk bangunan yang lebih spektakuler dan inovatif. Sehingga zaman sekarang banyak tercipta bentuk-bentuk bangunan ‘aneh’ yang belum pernah tercipta sebelumnya. Gambar 4.20. Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk sayap burung. Sumber: Calatrava, Santiago Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA

V.1. Analisa Lingkungan Tapak

5.1.1. Analisa Lokasi Posisi Site Terhadap Kota-Kawasan Lingkungan

Lokasi site proyek Pet World Medan berada di Kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara. Site proyek Pet World Medan berada di Wilayah Pengembangan Pengembangan E, di Kecamatan Medan Sunggal dengan pusat pengembangannya di daerah Inti Kota. Posisi site berada di Jalan Ring Road Industri, dekat dengan persimpangan Jalan Kenanga Raya pasar VI. Daerah lingkungan sekitar site merupakan pengembangan lahan fungsi permukiman, komersil, rekreasi, dan pendidikan. Dan proyek yang akan dibangun berupa fasilitas komersil yaitu Gedung Pet World Medan yang mewadahi aktifitas perdagangan, penitipan, dan pemeliharaan kesehatan hewan-hewan peliharaan sekaligus menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat Kota Medan sekitarnya. Gambar 5.1 Peta lokasi site. Sumber: CAD peta Medan Universitas Sumatera Utara