Interpretasi Tema ELABORASI TEMA

Dari sejak abad yang lalu sudah banyak bangunan-bangunan yang terinspirasi kepada alam semesta. Dan dengan memakai material-material bangunan yang baru dan bantuan dari software desain komputer memungkinkan segala bentuk bangunan ini dapat tercipta dengan leluasa dan bebas. Dan pemakaian analogi hewan di dalam pengerjaan arsitektur ini dapat menjangkau hingga ke seluruh bentuk di dalam kerajaan hewan. Hal ini termasuk rumah-rumah seperti bintang laut dan kupu-kupu, museum seperti hewan armadillo dan kokon, dan lain-lain. Seorang kurator Zoomorfik, Hugh Aldersey – Williams 2001, berkata : Some of the most arresting and interesting architecture being designed today by the worlds greatest architects is inspired by animal forms, either in a very direct way or when architects borrow more subtly from the biological world. Some of the architecture is whimsical and fantastic, but there is also a serious scientific impulse. As architects learn more from the world of biology, they will be able to create buildings more in harmony with both the natural and built environment. Dari perkataannya diatas dapat diterjemahkan, bahwa “hal yang paling menarik dalam desain mereka, para arsitek dunia terinspirasi oleh bentukan-bentukan hewan, ada yang memakai langsung bentukannya dan ada juga yang memakai dari bentuk hingga ke unsur terdalam biologisnya. Beberapa karya arsitektur ada yang fantastik dan menakjubkan, namun ada juga yang betul-betul hasil dari pendalaman penerapan sains. Sebagai arsitek mendalami tentang dunia biologi, membuat mereka mampu menciptakan bangunan-bangunan yang lebih harmonis antara alam dan lingkungan binaannya.”

IV.2. Interpretasi Tema

Istilah Arsitektur “Zoomorphic” dimulai pada pameran Zoomorfik di Museum Victoria Albert London, yang mana acara tersebut menampilkan gelombang baru pada arsitektur kontemporer yang terinspirasi oleh hewan-hewan. Para arsitek yang ingin menerapkan kembali rancangan mereka itu kembali kepada bentukan alam maupun bentuk organisme. Ketertarikan mereka dalam mencari inspirasi tersebut kebanyakan dengan mempelajari ilmu biologi yang menghasilkan keluaran desain bangunan yang bermacam-macam bentuknya. Hasil bentukan-bentukan bangunan ini dibagi atas dua macam: 1. Bangunan yang mengambil unsur biologis, dan ini bisa berupa bagian-bagian dari bentuk hewan untuk tujuan simbolik; Universitas Sumatera Utara 2. Bangunan dimana animalisme dipakai sepenuhnya maupun kurang pada fungsi program ruangnya. Simbolisme hewan dipakai dalam tingkatan yang berbeda. Ada bangunan yang menjadi sebagai gateway untuk kota tersebut. Museum Seni Milwaukee karya Santiago Calatrava menjadi salah satu contoh tersebut. Lambang hewan pada bangunan dan lokasi tapaknya memberi ciri khas karakternya tersendiri. Dipihak lain, ada yang bangunannya ditujukan menjadi sebuah metafora, dalam hal ini diterapkan dipakai sebagai terminal transportasi. Zoomorfik menampilkan proyek arsitektural yang indah, yang menggambarkan hubungan organisme natural dan cara kerjanya. Dalam kebanyakan proyek yang diwakili oleh model dan gambar kemudian menempatkannya dalam objek natural, untuk memposisikan evolusi arsitektur. Sebagai contoh Gedung 30 St. Mary Axe Tower London karya Norman Foster yang berevolusi dari bentuk sponge, yang disebut “ euplectella”. Bentuk bangunan, skema struktur dan ventilasi semuanya dapat dilihat secara paralel seperti dalam tingkatan makhluk laut sebagai sponge kaca. Prinsip pengambilan nutrisi pada makhluk sponge yang menghisap nutrisi dari lubang di atas tubuhnya ditiru oleh Foster untuk sirkulasi penghawaan dan pencahayaan alami, hal ini juga upaya dalam penghematan energi. Kenapa disebut Zoomorphic?. Bangunan yang dianalisa oleh Hugh Perman menampilkan pertemuan arsitektur dengan alat-alat tubuh hewan. Sebenarnya ini Gambar 4.3. Bangunan Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava. Sumber: Hugh Pearman Gambar 4.2. Bangunan 30St Mary Axe Tower London karya Norman Foster sumber :www.wikipedia.com Universitas Sumatera Utara merupakan konsep yang sederhana. Banyak bangunan sekarang ini digambar dari inspirasi merekan kepada alam. Bangunan itu seperti bentuk burung, paus, sponge laut, armadillo, sarang lebah, potongan daun, ubur-ubur, dan lain sebagainya. Hal ini berkat teknologi modern, yang terus maju dan berkembang memungkinkan arsitek untuk merancang desain bentuk bangunan dengan segala bentuk. Sangat sedikit bangunan yang didesain menggambarkan hewan, tapi pemikiran untuk merancang bangunan seperti itu selalu ada. Seperti pada American amusement park, dimana mereka menyukai Gedung-Bebek dan Gedung-Gajah. Amerika juga telah menerapkan desain seperti ini pada beberapa proyek, seperti oleh arsitek dan kritikus Michael Sorkin, yang mengembangkan bentuk hewan seperti ikan, domba, anjing, kodok, penyu, dan lain sebagaimya dalam tingkatan tertentu. Seorang arsitek bernama Eugene Tsui yang merancang sebuah rumah yang terlihat seperti sebuah mata raksasa atau seperti seekor capung. Kemudian sebuah rumah yang dirancang oleh Laurie Chetwood dari bentuk kupu-kupu. Trend arsitektur zoomorfik merupakan lebih dari sebuah penggabungan struktur yang diilhami oleh alam dan bentuk yang allusive. Sebuah bangunan bisa mengingatkan Gambar 4.4. Bangunan karya Eugene Tsui berbentuk seperti mata. Sumber: Hugh Pearman Universitas Sumatera Utara seseorang pada sesuatu baik tersurat atau tersirat. Bisa saja menggambarkan tiang bangunan seperti pohon, atau seperti burung yang terbang, atau menggambarkan kulit yang menutupi sebuah bangunan seperti burung atau ular. Hugh Aldersey-Williams, seorang kurator telah membuat perbandingannya sendiri, dan memiliki peniliaian yang terbukti memperoleh persetujuan para arsitek. Ia menganalisa bentuk Gedung St. Mary Axe Tower London menyerupai bentuk sponge laut, dan ia memiliki gambar yang dapat membuktikannya. Bagaimanapun penerapan yang dilakukan oleh arsitek dari gambaran dunia alam ada dipikiran mereka masing- masing. Arsitek Spanyol yang sukses secara internasional yaitu Santiago Calatrava yang memiliki pandangan terbuka karirnya dengan membuat apapun dari jembatan sampai museum seni dan pusat ilmu pengetahuan dalam bentuk- bentuk alam. Ia membangun sebuah bangunan di Valencia seperti mata manusia raksasa, selain itu di Lyon seperti burung yang mengembangkan sayap, yang lainnya di Milwaukee membuat banyak pemikiran analitik di kepala Aldersey-Wiliiams dalam gambaran satu ia menggambarkan Museum Seni di Milwaukee seperti seekor burung tapi menurut Hugh Pearman seperti ekor paus yang tubuhnya sedang menyelam. Pada kenyataannya Calatrava tetap melangkah jauh untuk terus menghasilkan karya-karya yang spektaluler. Berikut beberapa contoh-contoh karya arsitek yang memakai tema hewan didalamnya:

1. Capung

Reyes House in Oakland, California, merupakan contoh karya evolusi arsitektur dari Eugene Tsui. Ini merupakan hasil desain dan penelitiannya yang telah Tsui lakukan dalam mempelajari implementasi terhadap evolusi alam yang telah bersintesis dalam ribuan juta tahun yang lalu yang beraplikasi terhadap keadaan dan kebutuhan bentuk, fungsi dan tujuannya Gambar 4.5. Potongan St Mary Axe Tower. Sumber: Hugh Pearman Gambar 4.6. Reyes House karya Eugene Tsui. Sumber: Hugh Aldersey-Williams Universitas Sumatera Utara

2. Burung

Salah satu karya Calatrava yang populer dalam melakukan renovasi pada Milwaukee Art Museum, dimana 72 silinder balok baja, yang lebih dari 32 meter panjangnya dan bergantung pada sebuah tiang rangka dan tiang Baja silinder tersebut dapat diangkat dan diturunkan dengan memakai bantuan mesin berteknologi canggih.

3. Spons laut

Merupakan bangunan karya Foster and Partners yang mengisi skyline kota London. 30 St Mary Axe merupakan bangunan kantor milik Swiss Re Insurance Company, yang mempunyai bentukan yang mirip dengan spons laut dengan membuat sistem rangka geometris yang luar biasa dari bawah hingga keatas, analoginya mencapai hingga kepada aspek fungsi bangunannya juga. Arsitektur Zoomorfik memang dipengaruhi dari bentuk makhluk organisme, yang mana rancangannya sangat membutuhkan bantuan teknologi mesin canggih dan material yang baru dalam merancang bentukan-bentukan yang rumit dan juga dalam kekuatan strukturnya. Gambar 4.7. Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava. Sumber: Hugh Aldersey-Williams Gambar 4.8. 30 St Mary Axe karya Foster and Partner. Sumber: Hugh Aldersey-Williams Universitas Sumatera Utara

IV.3. Studi Banding Tema Sejenis