Fisiologi Otot Lumpuh Kontraksi Otot

Kekuatan dari sebuah otot ditentukan terutama oleh ukurannya, dengan suatu daya kontraktilitas maksimum antara 3 dan 4 kgcm 2

4.1 Fisiologi Otot Lumpuh

dari satu daerah potongan melintang otot. Kekuatan yang mempertahankan otot kira-kira 40 persen lebih besar dari kekuatan kontaktilitas. Yaitu, bila satu otot sudah berkontraksi dan kemudian dikeluarkan gaya untuk mencoba meregangkan otot tersebut, seperti yang terjadi saat mendarat sesudah melakukan loncatan , keadaan ini akan membutuhkan gaya kira-kira 40 persen lagi daripada yang dapat dicapai oleh satu kontraksi pemendekan. Keadaan tersebut dapat mengarah pada robekan bagian dalam dari otot itu sendiri. Peregangan dari satu otot yang sudah berkontraksi maksimal derajat kesakitan otot yang paling tinggi. Daya kontraksi otot berbeda dengan kekuatan otot karena daya merupakan suatu pengukuran dari jumlah total kerja yang dilakukan oleh otot dalam satuan waktu. Rangkaian sel saraf berjalan dari otak melalui batang otak keluar menuju otot yang disebut motor pathway. Fungsi otot yang normal membutuhkan hubungan yang lengkap disepanjang semua motor pathway. Adanya kerusakan pada ujungnya menurunkan kemampuan otak untuk mengontrol pergerakan- pergerakan otot. Hal ini menurunkan efesiensi disebabkan kelemahan, juga disebut paresis. Kehilangan hubungan yang komplit menghalangi adanya keinginan untuk bergerak lebih banyak. Ketiadaan kontrol ini disebut paralisis. Batas antara kelemahan dan paralisis tidak absolut. Keadaan yang menyebabkan kelemahan mungkin berkembang menjadi kelumpuhan. Pada tangan yang lain, kekuatan mungkin memperbaiki lumpuhnya anggota badan. Universitas Sumatera Utara Regenerasi saraf untuk tumbuh kembali melalui satu jalan yang mana kekuatan dapat kembali untuk otot yang lumpuh. Paralisis lebih banyak disebabkan perubahan sifat otot. Lumpuh otot mungkin mebuat otot lemah, lembek dan tanpa kesehatan yang cukup, atau mungkin kejang, mengetat, dan tanpa sifat yang normal ketika otot digerakkan. 4.1.1 Tipe paralisis antara lain : 1. Monoplegia yaitu hanya mengenai satu anggota badan. 2. Diplegia yaitu mengenai bagian badan yang sama pada kedua sisi badan. Contohnya kedua lengan atau kedua sisi wajah. 3. Hemiplegia yaitu mengenai satu sisi badan atau separuh badan. 4. Quadriplegia yaitu mengenai semua keempat anggota badan dan batang tubuh. 5. Hemiparesis adalah paralisis salah satu sisi tubuh.

4.2 Penyebab kelumpuhan