Hubungan Stroke terhadap Tekanan Darah

Selama istirahat, beberapa kapiler otot mengandung sedikit atau tidak sama sekali aliran darah. Namun selama kerja fisik yang berat, semua kapiler terbuka. Terbukanya kapiler yang dormant ini juga mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh oksigen dan zat makanan lainnya untuk berdifusi dari kapiler ke serat-serat otot dan menyebabkan perluasan daerah permukaan yang harus dilalui oleh zat makanan dari darah sebesar dua sampai tiga kali lipat. Kenaikan yang hebat pada aliran darah otot yang terjadi selama aktivitas otot lurik terutama disebabkan oleh pengaruh lokal yang bekerja secara langsung pada arteriol otot untuk menyebabkan vasodilatasi. Kenaikan otot pada aliran darah ini selama kontraksi otot mungkin disebabkan oleh bemacam-macam faktor yang semua bekerja pada saat bersamaan. Salah satu faktor yang paling penting adalah berkurangnya oksigen dalam jaringan otot. Jadi selama akitivitas otot, otot tersebut menggunakan oksigen dengan cepat, sehingga menurunkan konsentrasi oksigen di cairan jaringan. Hal ini selanjutnya menyebabkan vasodilatasi baik karena dinding pembuluh darah tidak dapat mempertahankan pada keadaan tidak adanya oksigen maupun karena kurangnya oksigen yang menyebabkan terlepasnya bahan vasodilator Guyton Hall, 1997.

5. Hubungan Stroke terhadap Tekanan Darah

Aliran darah normal yang melalui jaringan otak pada orang dewasa rata- rata sekitar 50 sampai 65 milimeter per 100 gram otak per menit. Untuk seluruh otak, terdapat 750 sampai 900 ml menit, atau 15 persen dari curah jantung total. Universitas Sumatera Utara Aliran darah serebral sangat berkaitan dengan metabolisme jaringan serebral. Sedikitnya terdapat tiga faktor metabolik yang memberi pengaruh kuat terhadap pengaturan aliran darah serebral. Ketiga faktor tersebut adalah konsentrasi karbon dioksida , konsentrasi ion hidrogen, dan konsentrasi oksigen. Kebanyakan kasus stroke disebabkan oleh plak arteriosklerotis yang terjadi pada suatu atau lebih arteri yang memberi makanan ke otak. Plak biasanya mengaktifkan mekanisme pembekuan darah, dan menghasilkan bekuan untuk membentuk dan menghambat arteri, dengan demikian menyebabkan hilangnya fungsi otak secara akut pada area yang terlokalisasi. Atau pada sekitar seperempat penderita mengalami stroke, penyebabnya adalah tekanan darah tinggi yang membuat salah satu pembuluh darah pecah, sehingga terjadi perdarahan, yang mengkompersi jaringan otak setempat. Efek neurologis dari otak stroke ditentukan area otak yang terpengaruh. Salah satu tipe stroke yang paling umum adalah terjadinya penghambatan pada salah satu arteri serebralis medialis yang menyuplai bagian tengah salah satu hemisfer otak. Selain itu, hilangnya fungsi area pengatur saraf motorik lainnya pada hemisfer kiri dapat menimbulkan paralisis spastik pada semua atau sebagian besar otot-otot dari sisi tubuh yang berlawanan. Dengan cara yang hampir sama, penghambatan arteri serebralis posterior akan menyebabkan infark pada sudut oksipital hemisfer pada sisi yang sama dan hilangnya penglihatan di kedua mata dan separuh retina dari sisi yang sama dengan lesi stroke. Yang bersifat merusak, khususnya stroke yang melibatkan suplai darah ke otak belakang dan otak tengah, karena mereka dapat menghambat Universitas Sumatera Utara hantaran jaras-jaras utama antara otak dan medula spinalis, dan secara total menyebabkan ketidakmampuan sensorik motorik yang abnormal.

5. Pengukuran tekanan darah