Tekanan nadi Tekanan darah vena Faktor yang mempengaruhi tekanan darah

Guyton Hall, 1997.Tekanan darah arteri rata-rata ini dapat dihitung secara matematis atau elektronis dengan menggunakan rumus : Tekanan arteri rata-rata = 13 tekanan sistolik + 23 tekanan diastolik

2.4 Tekanan sistolik

Tekanan sistolik merupakan tekanan pada dinding pembuluh darah setelah sistolik ventrikuler, ketika arteri mengandung banyak darah, maka sesaat itu terjadi tekanan yang maksimal. Tekanan sistolik ditentukan oleh; jumlah darah yang diejeksikan ke dalam arteri isi sekuncup, kekuatan kontraksi, dan distensibilitas dinding arteri. Peningkatan dua faktor pertama atau penurunan faktor ketiga akan meningkatkan tekanan sistolik dan begitu pula sebaliknya.

2.5 Tekanan diastolik

Tekanan diastolik merupakan tekanan pada dinding pembuluh darah selama diastole ventrikuler, ketika arteri hanya berisi sedikit darah, tekanan pada dinding pembuluh darah juga berkurang. Tekanan diastolik dipengaruhi oleh tingkat tahanan perifer, tekanan sistolik, dan curah jantung. Tekanan diastolik menurun bila ketiga faktor tersebut menurun, terutama bila frekuensi jantung lebih lambat sehingga sisa darah arteri lebih sedikit.

2.6 Tekanan nadi

Tekanan nadi merupakan perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Untuk tekanan darah 12080 mmHg, tekanan nadi adalah 40.

2.7 Tekanan darah vena

Tekanan ini merupakan tekanan pada dinding pembuluh darah vena, yang menggambarkan aliran darah vena ke jantung terutama volume darah yang Universitas Sumatera Utara bersirkulasi dan fungsi jantung. Tekanan vena sentral mengukur tekanan di dalam atrium dan ditentukan oleh volume darah yang termasuk ke atrium kanan aliran balik vena, tonus, fungsi ventrikel kanan, dan tekanan intratoraks. Nilai tekanan darah arteri maternal normal adalah rentang normal untuk orang dewasa sehat 10060-14090 mmHg tetapi bervariasi tergantung usia dan variabel lainnya. WHO menetapkan hipertensi sebagai tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 95 mmHg atau lebih Johnson Wendy Taylor, 2005.

2.8 Faktor yang mempengaruhi tekanan darah

2.8.1 Volume darah. Bekurangnya volume darah yang bersirkularisasi, misalnya akibat perdarahan atau syok, dapat menyebabkan penurunan tekanan sistolik maupun diastolik. 2.8.2 Frekuensi jantung. Tekanan darah meningkat sejalan dengan meningkatnya frekuensi jantung agar volume darah yang bersirkulasi tidak berubah. 2.8.3 Usia. Tekanan darah menigkat sejalan dengan peningkatan usia akibat penurunan elastisitas dinding arteri Johnson Wendy Taylor, 2005. Pada tingkat tekanan darah anak-anak atau remaja dikaji dengan memperhitungkan ukuran tubuh dan usia. Selama remaja tekanan darah tetap bervariasi sesuai dengan ukuran tubuh. Namun, kisaran normal pada anak yang berusai 19 tahun, 90 persen adalah 124-13677-84 mmHg untuk anak laki-laki dan 124-12763- 74 mmHg untuk anak perempuan. Tekanan orang dewasa Universitas Sumatera Utara cenderung meningkat seiring pertambahan usia. Pada lansia cenderung meningkat. Tekanan darah lansia normalnya adalah 14090 mmHg Potrer dan Perry, 2005. 2.8.4 Variasi diurnal. Tingkat tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari. Tekanan darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara berangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya pada senja hari atau malam hari. Tidak ada orang yang pola dan derajat variasinya sama. 2.8.5 Berat badan. Orang dengan berat badan berlebihan cenderung memiliki tekanan lebih yang tinggi. 2.8.6 Jenis kelamin. Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah pada anak laki-laki atau perempuan. Setelah puberitas, pria cenderung memiliki bacaan tekanan darah yang lebih tinggi. Setelah menopause, wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut. 2.8.7 Alkohol. Asupan alkohol yang tinggi dan harus terus menerus berkaitan dengan tekanan darah yang tinggi, meskipun alkohol juga dapat menurunkan tekanan darah juga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat efek hormone antidiuretik, yang menimbulkan vasodilatasi 2.8.8 Merokok. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah, yang berlangsung selama 30-60 menit. Universitas Sumatera Utara 2.8.9 Makan. Tekanan darah meningkat selama 30-60 menit setelah ingesti makanan. 2.8.10 Stress, takut, nyeri, dan ansietas dapat mengakibatkan stimulasi sistem saraf simpatis , yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vaskular perifer. Efek simpatik meningkatkan tekanan darah Potrer Perry, 2005. 2.8.11 Latihan fisik. Latihan fisik meningkat tekanan, dengan pengaruh selama 30-60 menit. 2.8.12 Kandung kemih yang distensi, dapat meningkatkan tekanan darah yang berlangsung selama 30-60 menit. 2.8.13 Keturunan. Banyak orang yang mempunyai predisposisi keturunan untuk tekanan darah tinggi. Stillwell 1992 mengemukakan bahwa hal ini terdapat pada 50 orang yang bertekanan darah tinggi. 2.8.14 Penyakit. Proses penyakit apapun yang mempengaruhi isi sekuncup, diameter pembuluh darah, tahanan perifer atau pernapasan akan mempengaruhi tekanan darah. 2.8.15 Renin. Tingginya kadar renin menyebabkan vasokontriksi dan peningkatan volume darah akibat meningkatnya retensi garam dan cairan pada ginjal, mengakibatkan tingginya kadar tekanan darah.

3. Pengaruh Posisi terhadap Tekanan Darah

Fungsi jantung dan pembuluh darah dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf simpatis mempengaruhi fungsi Universitas Sumatera Utara