17
dengan survey menelusuri komoditas mulai dari produsen sampai ke konsumen akhir Lubis, 2002.
Tabel 4. Sampel Lembaga Pemasaran Bunga Krisan
Lembaga Pemasaran Sampel
Pedagang Besar Pedagang Toko Bunga florist
Pedagang Pengecer 5
3 5
Total
13
Sumber: Survey, 2008.
Jumlah sampel pedagang perantara yang diambil dalam pemasaran bunga krisan adalah 13 sampel dimana jumlah sampel sebanyak jumlah populasinya,
yang terdiri dari 5 sampel pedagang besar, 3 sampel untuk florist, dan 5 sampel untuk pedagang pengecer.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung responden dengan
daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Dinas Pertanian Tingkat I
Sumatera Utara, Dinas Pertanian Karo, Kantor Statistik Kecamatan Brastagi, dan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
18
Tabel 5. Spesifikasi Pengumpulan Data
Jenis Data Sumber
Metode Alat Pengambilan
Data
Identitas Produsen Petani
Wawancara Kuesioner
Identitas Pedagang Besar
Pedagang Besar Wawancara
Kuesioner Identitas Pedagang
Toko Bunga Florist
Pedagang Toko Bunga
Florist Wawancara
Kuesioner Identitas Pedagang
Pengecer Pedagang Pengecer Wawancara
Kuesioner Bentuk Saluran
Pemasaran Masing-masing
Lembaga Pemasaran
Wawancara dan Observasi
Kuesioner Volume Pemasaran Masing-masing
Lembaga Pemasaran
Wawancara dan Observasi
Kuesioner Fungsi-Fungsi
Pemasaran Masing-masing
Lembaga Pemasaran
Wawancara dan Observasi
Kuesioner Komponen Marjin
Pemasaran Masing-masing
Lembaga Pemasaran
Wawancara dan Observasi
Kuesioner
3.4. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi dan selanjutnya dianalisis data tersebut.
Identifikasi masalah yang ke 1, 2, dan 6, meliputi: saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, dan masalah-masalah serta upaya-upaya yang dilakukan
dalam pemasaran, yaitu dianalisis secara analisis deskriptif berdasarkan survey di daerah penelitian.
Identifikasi masalah yang ke 3, meliputi: menghitung biaya pemasaran, sebaran harga Price speread, dan bgian yang diterima masing-masing lembaga
share margin. Dianalisis dengan analisis deskriftif dengan bantuan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
19
Menghitung Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya pemasaran selama menjalankan fungsi-fungsi pemasaran oleh masing-masing lembaga
pemasaran
Menghitung Sebaran Harga Price Spread
Price Spread adalah perbedaan harga dari barang yang sama yang berada pada dua pedagang perantara yang berbeda atau perbedaan harga yang diterima
oleh produsen dengan harga yang di bayarkan oleh konsumen terakhir. Sebaran harga dapat dihitung dengan rumus:
Atau atau
Keterangan:
M
ji
= Margin pada lembaga pemasaran tingkat ke-i P
si
= Harga jual pada lembaga pemasaran tingkat ke-i P
bi
= Harga beli lembaga pemasaran tingkat ke-i B
ti
= Biaya pemasaran tingkat ke-i I = Keuntungan pemasaran tingkat ke-i Anonimous, 2005
Menghitung Bagian
yang diterima
masing-masing Lembaga
Share Margin
Share Margin merupakan rasio antara harga eceran dengan harga jual petani yang dinyatakan dalam persen, dapat dihitung dengan rumus:
M
ji
= P
si
- P
bi
M
ji
= b
ti
+ I
Universitas Sumatera Utara
20
S
m
=
100
Pk Pp
Keterangan:
S
m
= Share margin dihitung dalam persen P
p
= Harga yang diterima produsen atau pedagang P
k
= Harga yang dibayar oleh konsumen akhir
Identifikasi masalah yang ke 4, yaitu efesiensi pemasaran. Diuji secara analisis deskriftif, dengan bantuan rumus efisiensi pemasaran. Rumus untuk
menghitung efisiensi pemasaran adalah:
Ef = Biaya Pemasaran X100 Nilai Produk yang dipasarkan
Efisiensi pemasaran akan terjadi jika: 1. Menekan biaya pemasaran sehingga keuntungan dapat lebih tinggi
2. Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi
3. Tersedia fasilitas fisik pemasaran 4. Adanya kompetisi pasar yang sehat
Saluran pemasaran akan semakin efisien jika nilai efisiensi pemasaran semakin kecil Soekartawi, 2002.
Identifikasi masalah yang ke 5, yaitu elastisitas transmisi harga. Dianalisis secara deskriptif dengan bantuan rumus.
Universitas Sumatera Utara
21
Elastisitas tranmisi harga digunakan untuk menjelaskan perbandingan persentase perubahan harga di tingkat pengecer dengan persentase perubahan
harga di tingkat petani produsen. Elastisitas transmisi harga dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
Et = Elastisitas transmisi Pr = Harga di tingkat pengecer
Pf = Harga di tingkat petani dPr = Perubahan harga di tingkat pengecer
dPf = Perubahan harga ditingkat petani
Koefisen b diperoleh dari uraian berikut: Seandainya Marketing Margin M merupakan fungsi linier dari harga tingkat
konsumen Pk, maka secara matematik dapat ditulis:
Kriteria:
- Jika Et maka perubahan harga 1 di tingkat pengecer akan mengakibatkan perubahan harga kurang dari 1 di tingkat petani.
- Jika Et = 1 maka perubahan harga sebesar 1 di tingkat pengecer akan mengakibatkan perubahan harga sebesar 1 di tingkat petani.
- Jika Et 1 maka perubahan harga sebesar 1 di tingkat pengecer akan mengakibatkan perubahan harga lebih besar dari 1 di tingkat petani.
Sudiyono, 2004 Et = dPr . Pf
dPf Pr
M = a + bPk
b =
2 2
. .
Pk n
Pk Pk
M n
PK M
Universitas Sumatera Utara
22
3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1 Definisi