I. 5. 4. Kepuasan
Para khalayak menjadi perhatian baik dari perilaku, kebutuhan, sistem nilai, dan gaya hidupnya. London dan Della Bitta 1993 menjelaskan kepuasan
sebagai hasil proses kognitif yang berbentuk disonansi postif atau negatif Brotoharsojo, 2005: 167. Khalayak merasa puas bila nilai harapannya sama
dengan kenyataan yang didapatkan dari mengkonsumsi suatu produk media massa. Harapan ini merupakan perpanjangan dari kebutuhan khalayak. Khalayak
selalu mencari media massa yang mampu memenuhi kebutuhannya. Namun tidak semua media massa, khususnya televisi, mampu memenuhinya karena televisi
memiliki kelebihan tersendiri yang membuat khalayak betah untuk berlama-lama di depan televisi. Untuk itu, khalayak akan menilai harapannya akan produk
media massa itu. Apabila sesuai positif maka kebutuhan dapat terpenuhi dan khalayak dapat merasa puas, begitu juga sebaliknya. Maka dapat disimpulkan
kebutuhan merupakan faktor yang menentukan kepuasan seseorang. Katz, Gurevitch, dan Haas membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil
dari literatur tentang fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa, kemudian menggolongkan ke dalam 5 lima kategori yaitu :
• Kebutuhan kognitif
• Kebutuhan afektif
• Kebutuhan integratif personal
• Kebutuhan integratif sosial
• Kebutuhan pelepasan ketegangan Severin, 2005: 357
Universitas Sumatera Utara
I. 5. 5. Reality Show
Reality Show adalah jenis program acara televisi dimana pendokumentasiannya berlangsung tanpa dilengkapi skenario dan menggunakan
pemain dari khalayak umum biasa. Reality Show berarti pertunjukan yang asli real, faktual, yang merujuk pada program siaran yang menyajikan fakta non
fiksi. Kejadiannya diambil dari keseharian, kehidupan masyarakat apa adanya, yaitu realita dari masyarakat Pedoman Perilaku Penyiaran Indonesia, 2004, Bab
II, pasal 8, ayat 1-2. Keunggulan dalam reality show adalah unsur kedekatannya dengan kehidupan masyarakat, dan didukung oleh pesertanya yang berasal dari
khalayak biasa. Berbagai tema yang biasa diangkat dalam reality show diantaranya permasalahan sosial, kompetisi, kemanusiaan, pencarian bakat,
mengekspose kehidupan sehari-hari, percintaan, bahkan menjahili orang www.wikipedia.com
Secara umum terdapat beberapa penggolongan dari reality show, yakni : .
1. Program yang berisi rekaman kehidupan seseorang atau sekelompok orang
dengan sepengetahuan objek yang direkam. Seperti tayangan Minta Tolong, Tantangan, Dunia Lain, Ekspedisi Alam Gaib, dan sebagainya.
2. Program yang berisi rekaman tersembunyi atas perilaku orang yang
mengejutkan, atau dalam kondisi yang direkayasa. Seperti tayangan Jail, Paranoid, Harap-Harap Cemas, Playboy Kabel, Termehek-Mehek, Orang
Ketiga, dan sebagainya. 3.
Program pencarian bakat melalui kompetisi tertentu. Seperti AFI, Indonesian Idol, KDI, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
4. Program Amal Charity, konsep yang disampaikan adalah menolong orang
lain. Seperti Rezeki Nomplok, Bedah Rumah, Nikah Gratis, Uang Kaget, dan sebagainya http:www.gumilarcenter.comRealityShow
.
I. 6. KERANGKA KONSEP