Permasalahan Dalam Pencetakan Tablet Keterangan Spesifikasi Bahan .1 Zat Aktif Klordiazepoksida

7.6 Permasalahan Dalam Pencetakan Tablet

Masalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet secara umum, seperti : a. Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atasbawah tablet dari badan tablet b. Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih c. Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong d. Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian atas- tengah e. Picking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die ada adhesi f. Sticking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch g. Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata Universitas Sumatera Utara BAB VIII PRAFORMULASI 8.1 Keterangan Spesifikasi Bahan 8.1.1 Zat Aktif

a. Klordiazepoksida

Rumus molekul : C 16 H 14 ClN 3 O Bobot molekul : 299,76 Klordiazepoksida mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari 101,0 C 16 H 14 ClN 3 O, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian: Serbuk hablur; kuning; tidak berbau; peka terhadap cahaya matahari Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam kloroform P dan dalam etanol 95P Jarak Lebur: antara 240 dan 244 Susut Pengeringan: tidak lebih dari 0,3; pengeringan dilakukan pada suhu 105 selama 3 jam Stabilitas penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Universitas Sumatera Utara Indikasi: derivat benzodiazepin digunakan untuk menimbulkan sedasi, menghilangkan rasa cemas, dan keadaan psikosomatik yang ada hubungan dengan rasa cemas, hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan induksi anastesi umum. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian: Sebagai antiansietas, klordiazepoksid dapat diberikan secara oral atau suntikan dapat diulang 2-4 jam dengan dosis 25-100 mg sehari dalam 2 atau 4 pemberian. Tersedia sebagai tablet 5 dan 10 mg. Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap klordiazepoksi dan glaucoma. Efek samping: Mual, nyeri kepala, gangguan fungsi seksual, dan vertigo.

b. Thyamin Hidroklorida Vitamin B

Dokumen yang terkait

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Periode 03 Mei – 31 Mei 2010

0 28 96

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

0 34 102

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

2 36 108

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 01-30 November 2010

0 47 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 01 – 30 November 2010

1 34 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

0 45 79

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 01 – 30 November 2010

1 39 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

1 49 75

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

1 62 93

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

2 33 100