7.6 Permasalahan Dalam Pencetakan Tablet
Masalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet secara umum, seperti :
a. Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atasbawah tablet
dari badan tablet b.
Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih c.
Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong d.
Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian atas- tengah
e. Picking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die ada
adhesi f.
Sticking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch
g. Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet
tidak merata
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII PRAFORMULASI
8.1 Keterangan Spesifikasi Bahan 8.1.1 Zat Aktif
a. Klordiazepoksida
Rumus molekul : C
16
H
14
ClN
3
O Bobot molekul : 299,76
Klordiazepoksida mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari 101,0 C
16
H
14
ClN
3
O, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian: Serbuk hablur; kuning; tidak berbau; peka terhadap cahaya
matahari Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam kloroform P dan
dalam etanol 95P Jarak Lebur: antara 240
dan 244 Susut Pengeringan: tidak lebih dari 0,3; pengeringan dilakukan pada suhu
105 selama 3 jam
Stabilitas penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Universitas Sumatera Utara
Indikasi: derivat benzodiazepin digunakan untuk menimbulkan sedasi, menghilangkan rasa cemas, dan keadaan psikosomatik yang ada hubungan
dengan rasa cemas, hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan induksi anastesi umum.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian: Sebagai antiansietas, klordiazepoksid dapat diberikan secara oral atau suntikan
dapat diulang 2-4 jam dengan dosis 25-100 mg sehari dalam 2 atau 4 pemberian. Tersedia sebagai tablet 5 dan 10 mg.
Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap klordiazepoksi dan glaucoma. Efek samping: Mual, nyeri kepala, gangguan fungsi seksual, dan vertigo.
b. Thyamin Hidroklorida Vitamin B