6.2 TUJUAN
1. Mengetahui proses-proses produksi obat di industri farmasi.
2. Menyusun formula tablet yang mengandung klordiazepoksid, vitamin B1,
B6, dan B12.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII TINJAUAN PUSTAKA
7.1 Definisi Tablet
Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa zat tambahan. Anief, 2006. Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu atau jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat
tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok. Anonim,1979.
7.2 Keuntungan dan Kerugian Tablet Lachmann, 1989.
7.2.1 Keuntungan Tablet
a. Tablet merupakan bentuk sediaan yang biaya pembuatannya paling
rendah. b.
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak.
c. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk
diproduksi secara besar-besaran. d.
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik stabilitas mikrobiologi yang paling baik.
Universitas Sumatera Utara
7.2.2 Kerugian Tablet
a. Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi padat dan kompak, tergantung
pada keadaan amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis. b.
Zat aktif yang sukar dibasahkan hidrofob, lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorpsi optimumnya tinggi melalui saluran
cerna atau setiap kombinasi dari sifat diatas, akan sukar dipabrikasi dalam bentuk tablet harus diformulasikan sedemikian rupa.
c. Zat aktif yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat
dihilangkan, atau zat aktif yang peka terhadap O
2
atau kelembaban udara memerlukan enkapsulasi terlebih dahulu sebelum dikempa atau
memerlukan penyalutan terlebih dahulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang terbaik serta lebih murah dibandingkan
tablet.
7.3 Jenis-Jenis Sediaan Tablet
Berdasarkan metode pembuatannya, tablet terdiri atas: Anonim, 1995. a.
Tablet Kempa Dibuat dengan cara pengempaan, dimana suatu tekanan tinggi
diberikan pada serbuk atau granul menggunakan ponscetakan baja. b.
Tablet Cetak Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan
rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak bergantung
pada kekuatan yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet terdiri dari : Lachmann, 1989.
1 Tablet Kempa untuk Tujuan Saluran Pencernaan
a Tablet Konvensional Biasa
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan
bahan eksipien seperti pengisi, pengikat atau disintegrator. b
Tablet Kempa Ganda Tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus
kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapat
memisahkan zat aktif yang bersifat inkompatibel. c
Tablet Lepas Lambat atau Lepas Terkendali Tablet yang pelepasan zat aktifnya dikendalikan atau dimodifikasi
sehingga tablet tersebut memberikan dosis awal yang cukup untuk terapi dan disusul oleh dosis pemeliharaan sehingga
jumlahkonsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk periode waktu tertentu misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb.
d Tablet Lepas Tunda Tablet Salut Enterik
Tablet yang pelepasan zat aktifnya ditunda pada daerah tertentu. Tablet salut enterik yang paling umum adalah tablet kempa yang
disalut dengan suatu zat yang tahan cairan lambung atau reaksi asam, akan tetapi dapat terlarut dapat terlarut dalam usus halus.
Universitas Sumatera Utara
e Tablet Salut Gula
Tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula, baik berwarna atau tidak. Tujuannya adalah untuk melindungi zat aktif
terhadap lingkungan udara O
2
, lembab, menutupi rasa dan bau tidak enak dan meningkatkan penampilan tablet.
f Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut oleh lapisan tipis, berwarna atau tidak, dari bahan polimer yang larut dalam air dan hancur cepat dalam
saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali. g
Tablet Effervescent Tablet kempa yang jika kontak dengan air menjadi berbuih karena
menghasilkan gas CO
2
. Tablet ini harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu sebelum diminum.
h Tablet Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
2 Tablet Kempa untuk Penggunaan dalam Rongga Mulut
a Tablet Bukal
Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan diantara gusi dan pipi. Biasanya keras dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi
atau terdisolusi ditempat tersebut dalam waktu yang lama secara perlahan.
Universitas Sumatera Utara
b Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah. Biasanya berisi obat untuk penyempitan pembuluh darah ke jantung
angina pectoris sehingga harus cepat terlarut agar segera memberi efek terapi. Diabsorpsi oleh selaput lendir mulut.
c Tablet Hisap
Tablet yang mengandung zat aktif dan zat penawar rasa atau bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal
pada selaput lendir mulut. 3
Tablet Kempa yang Digunakan melalui Lubang Tubuh a
Tablet Rektal Tablet kempa mengandung zat aktif yang akan digunakan secara
rektal dubur dengan tujuan penggunaan untuk kerja lokal atau sistemik.
b Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur ovula yang dimasukkan ke dalam vagina dan terjadi disolusi dan pelepasan zat aktif di dalam
vagina. Biasanya mengandung antiseptik atau astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina atau mungkin juga untuk pemberian
steroid dalam pengobatan sistemik.
7.4 Komposisi Umum Sediaan Tablet Lachmann, 1989.