Untuk menentukan level tindakan REBA, kita membutuhkan tambahan data apakah akan menggunakan tubuh bagian kiri atau kanan. Berikut ini nilai
level tindakan REBA.
Tabel 3.11. Nilai Level Tindakan REBA Skor REBA
Level Risiko Level Tindakan
Tindakan
1 Dapat diabaikan
Tidak diperlukan 2-3
Kecil 1
Mungkin diperlukan 4-7
Sedang 2
Perlu 8-10
Tinggi 3
Segera 11-15
Sangat tinggi 4
Sekarang juga
3.3. Anthropometri
Perubahan waktu secara perlahan-lahan telah merubah manusia dari keadaan primitiftradisional menjadi manusia yang berbudayamodern. Manusia
berusaha mengadaptasikan dirinya menurut situasi dan kondisi lingkungannya. Hal ini terlihat pada perubahan rancangan peralatan yang dipergunakan manusia
untuk mempermudah pekerjaannya. Tujuan pokok manusia untuk selalu mengadakan perubahan rancangan peralatan yang dipakai adalah untuk
memudahkan dan memberi kenyamanan dalam operasi penggunaannya. Dalam sistem kerja, manusia berperan sentral yaitu: sebagai perencana, perancang,
pelaksana, pengendali, dan pengevaluasi sistem kerja yang bekerja secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja yang baik. Ilmu yang mempelajari manusia
beserta perilakunya di dalam sistem kerja disebut Ergonomi. Banyak penerapan ergonomi yang hanya berdasarkan sekedar common
sense dianggap suatu hal yang sudah biasa terjadi, dan hal itu benar, jika
Universitas Sumatera Utara
sekiranya suatu keuntungan yang besar bisa didapatkan hanya dengan sekedar penerapan suatu prinsip yang sederhana. Hal ini biasanya merupakan kasus
dimana ergonomi belum dapat diterima sepenuhnya sebagai alat untuk proses desain, akan tetapi masih banyak ergonomi yang jauh dari kesadaran manusia.
Karakteristik fungsional dari manusia seperti kemampuan penginderaan, waktu respontanggapan, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki untuk efisiensi
kerja otot, dan lain-lain merupakan suatu hal yang belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat awam. Agar diperoleh suatu perancangan pekerjaan maupun
produk yang optimum bisa dilakukan dengan trial and error. Di dalam ergonomi terdapat dua cabang ilmu yang mempunyai sasaran
penyelidikan tentang manusia, yaitu Biomekanika dan Anthropometri. Biomekanika adalah aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem
kerangka-otot-manusia yang mempelajari manusia dari segi kemampuannya seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan ketelitian. Sedangkan Anthropometri
menyelidiki manusia dari segi keadaan dan ciri-ciri fisiknya seperti dimensi linier, volume, dan berat.
Anthropometri menurut Stevenson 1989 dan Nurmianto 1991 adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data anthropometri akan dapat dilakukan
jika tersedia nilai mean rata-rata dan SD standar deviasi nya dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean
rata-rata dan SD standar deviasi. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya: 95 populasi adalah
sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil.
Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang lain adalah sebagai berikut: 1.
Umur Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai dengan kira-
kira umur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian ukuran tubuh manusia akan berkurang setelah umur 60 tahun.
2. Jenis kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya daripada
wanita. Oleh karenanya data anthropometri untuk kedua jenis kelamin tersebut selalu disajikan secara terpisah.
3. Suku bangsa Ethnic Variability
Variasi akan terjadi karena pengaruh etnis. Meningkatnya jumlah migrasi dari satu negara ke negara lain akan mempengaruhi anthropometri secara nasional.
4. Jenis Pekerjaan
Aktivitas manusia sehari-hari menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Misalnya buruh dermaga atau pelabuhan harus mempunyai postur tubuh yang
relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer.
Universitas Sumatera Utara
5. Pakaian
Karena terjadi perbedaan musim, pada musim dingin orang memakai pakaian yang lebih tebal dan ukuran yang relatif lebih besar.
6. Faktor kehamilan pada wanita
Terjadi perbedaan dimensi tubuh yang signifikan antara wanita hamil dan tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan analisis perancangan produk APP dan
analisis perancangan kerja APK. 7.
Cacat tubuh secara fisik Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir yaitu dengan
diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta
merasakan “kesamaan” dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi di dalam pelayanan untuk masyarakat.
Postur yang baik merupakan kebutuhan dasar dalam merancang ruang kerja. Gambar 3.8. menunjukkan sebuah kerangka kerja untuk kharakteristik
postur kerja, yang mengutamakan aturan 3tiga variabel dan utnuk lebih jelasnya dapat juga dilhat pada Tabel 3.11. Kerangka kerja ini menekankan bahwa
merancang ergonomik pada sebuah parabot sangat dibutuhkan.
Tugas Pekerjaan
Postur Kerja
Perancangan Tempat Kerja Faktor-faktor Individu
Gambar 3.8. Segitiga Postural
Universitas Sumatera Utara
Postur kerja seseorang dihasilkan dari tugas pekerjaan, perancangan tempat kerja dari karakteristik individu seperti ukuran tubuh, bentuk dan
pandangan. Pertimbangan untuk semua komponen dibutuhkan analisis postur dan perancangan tempat kerja.
Tabel 3.12. Contoh Faktor-faktor yang Mempengaruhi Postur Kerja No.
Faktor Contoh
1. Karakteristik Pengguna
Umum, Anthropometri, Berat Badan Olah Raga
Pergerakan Sendi Arah Gerakan Masalah Kerangka Otot
Luka Lama atau Ilmu Bedah Pandangan, Ketangkasan, Kegemukan
2. Tugas Pekerjaan
Tugas Penglihatan Kebutuhan Manual Kekuatan Posisi
Perputaran Waktu, Periode Istirahat Langkah Kerja
3. Perancangan Tempat Kerja
Dimensi Duduk Dimensi Permukaan Kerja
Rancangan Duduk Dimensi Ruang Kerja kepala, kaki,
betis, Privasi Kualitas dan Tingkat Iluminasi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap operator yang bekerja pada bagian boiler di PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang yang memproduksi
gula. Pabrik Gula Sei Semayang berlokasi di Jl. Medan – Binjai Km. 12,5. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai dengan Januari
2010.
4.2. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci
aktifitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomondasi – rekomondasi untuk keperluan masa yang akan datang.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah hanya operator yang bekerja pada bagian boiler di Pabrik Gula Sei Semayang.
Universitas Sumatera Utara