Pada stasiun kerja yang terpilih yaitu stasiun dapur boiler terdapat lima elemen kerja, dimana dari kelima elemen kerja tersebut didapat dua elemen kerja
yang perlu diperbaiki berdasarkan penilaian postur kerja REBA. Elemen kerja tersebut adalah elemen kerja pada saat pengaturan bahan bakar ke dapur boiler
dan pembersihan pipa luar pada boiler dengan cara mengoperasikan soot boiler. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan cara penambahan fasilitas kerja untuk
kedua kegiatan tersebut, sedangkan identifikasi berdasarkan PLIBEL dapat diketahui bagian tubuh yang meyebabkan keluhan musculuskeletal diantaranya
adalah bagian leher,bahu,punggung bagian atas sebesar 25 , bagian siku, lengan bawah, dan tangan sebesar 16,67 , bagian kaki,lutut, dan pinggul sebesar 5,56
sedangkan untuk bagian punggung bagian bawah sebesar 8,33 . Untuk identifikasi faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan lingkunganorganisasi
didapatkan stasiun kerja yang paling mempunyai pengaruh besar terhadap lingkunganorganisasi yaitu stasiun kerja dapur boiler sebesar 60.
6.2. Analisis Kelelahan Fisik Operator Bagian Boiler Berdasarkan Kegiatan Fisiologi
Berdasarkan pengumpulan denyut nadi yang dilakukan secara bersama- sama terhadap ketujuh orang operator didapat jumlah kebutuhan kalori dari
masing-masing operator tersebut. Dari perhitungan jumlah kalori setiap operator diketahui bahwa beban kerja yang dialami oleh operator tersebut masih termasuk
dalam beban kerja sedang. Kebutuhan kalori kerja sangat ditentukan dengan jenis aktivitas kerja yang dilakukan atau berat ringannya pekerjaan. Selain berat
Universitas Sumatera Utara
ringannya pekerjaan itu sendiri,juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja,cara dan sikap kerja serta stasiun kerja yang digunakan selama bekerja.
Berdasarkan penilaian PLIBEL diketahui stasiun kerja dapur boiler mempunyai pengaruh besar terhadap lingkunganorganisasi sebesar 60 . Salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi kebutuhan kalori operator adalah temperatur di lingkungan dapur boiler dengan suhu ruangan 38,7
° Celcius.
6.3. Perbaikan Postur Kerja dan Fasilitas Kerja
Dari penilaian postur kerja dengan menggunakan metode REBA dapat dilihat elemen-elemen kerja yang perlu dilakukan perbaikan terhadap postur kerja
operator. Perbaikan ini dilakukan dengan cara menambah fasilitas kerja operator untuk kegiatan pengaturan bahan bakar dan pembersihan pipa luar boiler. Data
antropometri yang diperlukan untuk membuat fasilitas kerja ini adalah Tinggi Siku Berdiri TSB dan Lebar Tangan LT dimana fasilitas kerja yang akan
dibuat adalah berupa tuas penggulung yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan operator dalam menarik beban kerja sehingga keluhan musculoskeletal
dapat berkurang. Gambar tuas penggulung dapat dilihat pada Gambar 6.1. berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.1. Tuas Penggulung Dua Dimensi
6.4. Perancangan Metode Kerja Usulan Berdasarkan Fasilitas Kerja Usulan
Setelah dilakukan perancangan alat bantu kerja operator berupa tuas penggulung, dapat dilihat perbedaan postur kerja operator dalam melakukan
pekerjaan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan metode kerja. Sebelum dilakukan perbaikan metode kerja operator saat melakukan pekerjaan dengan cara
menarik beban dengan jarak 5 meter dengan posisi batang tubuh sedikit membungkuk, lengan atas membentuk sudut lebih dari 45 derajat dan leher
menyungak ke atas. Setelah dilakukan perbaikan metode kerja operator bekerja dengan sikap kerja posisi batang tubuh normal tegak lurus, kaki dalam keadaan
lurus,lengan atas membentuk sudut 45 derajat, pekerja melakukan dengan sikap kerja yang normal dengan demikian keluhan musculoskeletal dapat berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Gambar postur kerja operator sebelum dan sesudah diperbaiki dapat dilihat pada Gambar 6.2. dan Gambar 6.3. berikut ini.
Gambar 6.2. Postur Kerja Operator Sebelum Dilakukan Perbaikan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.3. Postur Kerja Operator Setelah Dilakukan Perbaikan
Universitas Sumatera Utara
6.5. Perancangan Standard Operation Procedure SOP berdasarkan Metode Kerja Usulan