Data Suhu Ruangan Dan Denyut Nadi Operator Penilaian Beban Kerja Fisik Berdasarkan Denyut Nadi Operator

Adapun penetapan prinsip perancangan yang disunakan untuk penetapan data antropometri yang akan digunakan dalan perancangan fasilitas kerja adalah dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut ini. Tabel 5.9. Penetapan Ukuran yang Digunakan Untuk Perancangan Fasilitas No Dimensi yang Digunakan Prinsip Perancangan yang digunakan Data yang Digunakan cm 1 TSB Ekstrim kecil 102 2 LT Ekstrim besar 7,63 ≈ 8

5.4. Data Suhu Ruangan Dan Denyut Nadi Operator

Data suhu ruangan dan denyut nadi operator diukur dalam waktu yang bersamaan. Adapun data suhu ruangan dan denyut nadi operator dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini. Tabel 5.10. Data Suhu Ruangan dan Denyut Nadi operator No Stasiun Suhu ruangan C Operator Denyut nadi dpm Usia Jenis kelamin 1 Gudang Ampas 30,2 1 113 46 Laki-Laki 2 118 40 Laki-Laki 2 Dapur Boiler 38,7 1 127 27 Laki-laki 2 127 28 Laki-laki 3 125 30 Laki-laki 3 PengawasanContol Panel 28,5 1 95 37 Laki-laki 2 90 39 Laki-laki

5.5. Penilaian Beban Kerja Fisik Berdasarkan Denyut Nadi Operator

Penilaian beban kerja fisik dapat ditinjau dari konsumsi energi yang dikeluarkan. Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Y = 1,0841 – 0,229038 X + 4,71733x10 -4 X 2 Dimana: Y = Energi kcalmenit X = Denyut Jantung denyutmenit Untuk penilaian beban kerja berdasarkan enegi yang dikeluarkan adalah sebagai berikut: Beban kerja ringan : 100 – 200 Kilo kalorijam Beban kerja sedang : 200 – 350 Kilo kalorijam Beban kerja berat : 350 – 500 Kilo kalorijam Sebagai contoh, untuk operator pada stasiun gudang ampas: X = 113 dpm Y = 1,0841 – 0,229038 113 – 4.71733x10 -4 113 2 Y = 4,52 kkalmenit Y = 271,17 kkaljam Termasuk pada beban kerja ringan Untuk hasil perhitungan beban kerja operator lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut ini. Tabel 5.11. Beban Kerja yang Dialami Operator Stasiun Operator Denyut Nadi dpm Y kkalmenit Y kkaljam Beban Kerja Gudang Ampas 1 113 4,52 271,17 Sedang 2 118 4,95 296,99 Sedang Dapur Boiler 1 127 5,78 347,03 Sedang 2 127 5,78 347,03 Sedang 3 125 5,59 335,52 Sedang PengawasanControl Panel 1 95 3,17 189,94 Ringan 2 90 2,84 170,63 Ringan Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Keluhan Musculoskeletal MSDs Pada Operator Bagian Boiler

Berdasarkan dari hasil pengamatan dengan menggunakan PLIBEL maka didapatkan stasiun kerja yang paling banyak mengalami keluhan Musculoskeletal MSDs yaitu pada stasiun dapur boiler, sedangkan berdasarkan penilaian dengan menggunakan Standard Nordic Questioner didapatkan stasiun kerja yang paling banyak mengalami keluhan musculoskeletal yaitu stasiun kerja dapur boiler. Keluhan-keluhan yang dialami oleh operator berdasarkan pengamatan menggunakan PLIBEL dengan persentase yang paling besar adalah bagian leher,bahu,punggung bagian atas sebesar 25 , kemudian bagian siku, lengan bawah, dan tangan sebesar 16,67 dan bagian tubuh lainnya seperti kaki,lutut,pinggul besar sebesar 5,56 . Keluhan-keluhan yang didapat berdasarkan pengamatan dengan menggunakan SNQ adalah terdapat pada bagian leher, lengan, punggung, tangan, dan kaki. Universitas Sumatera Utara