24 112
6,73
25 115
7,30
26 115
7,00
27
112 7,63
28 114
6,81
29 115
7,13
30
116 7,50
Selanjutnya dilakukan pengolahan data dimensi tubuh untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada perancangan fasilitas. Adapun tahapan pengolahan datanya
adalah sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata
n X
n X
X X
X
n n
∑
= +
+ +
= ..
. .
2 1
Dimana : n = banyaknya pengamatan ΣX
n
= total n pengamatan X
= X rata-rata Contoh :
Nilai rata-rata untuk data TSB adalah :
30 116
... 106
107 +
+ +
= X
= 109,87 2. Nilai standar deviasi
Untuk menentuan nilai standar deviasi pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus seperti di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
σ =
1
2
− −
∑
n X
Xi
= 4,70
3. Nilai maksimum dan minimum
Nilai maksimum dan minimum adalah nilai terbesar dan terkecil pada data hasil pengukuran setelah data tersebut diurutkan.
contoh : Nilai maksimum = 120, Nilai minimum = 102
4. Uji Keseragaman Data
Kemudian dilakukan pengujian keseragaman data. Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam
karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data yang tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak
dan dilakukan revisi data yang tidak seragam dengan cara membuang data yang out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Pada percobaan ini
digunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5. Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan
persamaan berikut : σ
2 +
= X BKA
σ 2
− = X
BKB Jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka Data Seragam Jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka Data Tidak Seragam Contoh :
Hasil uji keseragaman data adalah :
Universitas Sumatera Utara
7 ,
4 2
87 ,
109 2
+ =
+ =
σ
X BKA
= 119,26 cm
7 ,
4 2
87 ,
109 2
− =
− =
σ
X BKB
= 100,48 cm
5. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data
sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk uji kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat
keyakinan 95 digunakan persamaan :
2 2
2
40
−
=
∑ ∑
∑
X X
X N
N
Jika, N’N maka data sudah cukup untuk melakukan perancangan N`N maka data belum cukup untuk melakukan perancangan.
Kesimpulan: N’ = 2,61 N
data
= 30 Maka data hasil pengukuran yang dilakukan telah mencukupi untuk
dilakukan perancangan produk. Untuk mengetahui hasil perhitungan pada data yang lainya dapat dilihat
pada Tabel 5.7.berikut ini.
Tabel 5.7. Hasil Perhitungan Data Dimensi Tubuh No
TSB cm
LT cm
1 107
7,13 2
106 7,35
3 109
7,5 4
105 6,87
Universitas Sumatera Utara
5 102
6,2 6
109 7,42
7 108
7 8
112 6,83
9 115
6,87 10
113 7,35
11 105
6,5 12
106 7,01
13 105
7,13 14
105 7,47
15 105
6,7 16
105 7,1
17 106
6,93 18
105 7,5
Tabel 5.7. Hasil Perhitungan Data Dimensi Tubuh Lanjutan No
TSB cm
LT cm
19 108
7,3 20
110 6,84
21 116
6,8 22
115 7,02
23 120
7,07 24
112 6,73
25 115
7,3 26
115 7
27 112
7,63 28
114 6,81
29 115
7,13 30
116 7,5
Jumlah 3296,00
211,99 Rata-rata
109,87 7,07
X max 120,00
7,63 X min
102,00 6,20
Std. Deviasi 4,70
0,33 BKA
119,26 7,72
BKB 100,48
6,41 Ket.
Seragam Seragam N
30,00 30,00
N 2,61
3,08 Ket.
Cukup Cukup
6. Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square
Universitas Sumatera Utara
Salah satu syarat penggunaan data antropometri yang akan diaplikasikan pada perancangan fasilitas untuk populasi tertentu adalah data harus berdistribusi
normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas. Pada penelitian ini pengujian kenormalan data dilakukan dengan metode Chi-Square menggunakan software
SPSS 17.0 for windows. Metode Chi-Square digunakan karena data antropometri yang digunakan adalah data parametrik yang dapat diketahui nilai
parameterstatistik data rata-rata, standar deviasi, dan sebagainya, merupakan data kontiniu hasil pengukuran, dan ukuran sampel memenuhi 30 sampel
sehingga metode Chi-Square dapat digunakan untuk melakukan uji kenormalan data. Hasil seluruh pengujian dinyatakan normal karena chi kuadrat X
2
hitung chi kuadrat X
2
tabel. Pengujian kenormalan data dapat dilihat pada lampiran dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini.
Tabel 5.8. Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square No
Dimensi Chi kuadrat
X
2
hitung Keterangan
1 TSB
17,67 Normal
2 LT
6,667 Normal
7. Penetapan Prinsip Perancangan
Data antropometri digunakan sebagai data untuk perancangan fasilitas kerja. Tiga prinsip antropometri yang digunakan dalam perancangan suatu produk
adalah : 1.
Prinsip penggunaan data antropometri yang ekstrem 2.
Prinsip penggunaan data antropometri rata-rata 3.
Prinsip penggunaan data antropometri yang dapat disesuaikan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun penetapan prinsip perancangan yang disunakan untuk penetapan data antropometri yang akan digunakan dalan perancangan fasilitas kerja adalah dapat
dilihat pada Tabel 5.9 berikut ini.
Tabel 5.9. Penetapan Ukuran yang Digunakan Untuk Perancangan Fasilitas
No Dimensi yang
Digunakan Prinsip Perancangan
yang digunakan Data yang Digunakan
cm
1 TSB
Ekstrim kecil 102
2 LT
Ekstrim besar 7,63
≈ 8
5.4. Data Suhu Ruangan Dan Denyut Nadi Operator