Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

E. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot di Universitas Texas dan kemudian diadaptasikan oleh Slavin di Universitas John Hopkins. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil Rusman, 2010. Fathurrohman 2015 mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi yang harus dipelajari dan manyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain. Dari uraian yang ada maka model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan saling berketergantungan positif serta bertanggung jawab pada materi yang dipelajari secara mandiri. Menurut Wena 2014 secara umum penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas adalah sebagai berikut : 1. Kelas dibagi dalam kelompok, tiap kelompok siswa terdiri atas 4-5 siswa yang bersifat heterogen dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya dan sebagainya. 2. Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan. 3. Dari masing-masing kelompok diambil seorang anggota untuk membentuk kelompok baru kelompok pakar dengan membahas tugas yang sama. Dalam kelompok ini diadakan diskusi antara anggota kelompok pakar. 4. Anggota kelompok pakar kemudian kembali lagi ke kelompok semula, untuk mengajari anggota kelompoknya. Dalam kelompok ini diadakan diskusi antara anggota kelompok. 5. Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. 6. Tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. 7. Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka wajib diberi penghargaan. Menurut Zaini 2008 mengatakan bahwa langkah-langkah penerapan Jigsaw adalah sebagai berikut: 1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang maisng-masing beranggotakan 4 sampai 5 orang dengan karakteristik yang heterogen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Bahan diskusi dibagi kepada siswa dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu bagian dari bahan diskusi tersebut. 3. Salah satu anggota dari beberapa kelompok yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari satu bahan diskusi yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan diskusi tersebut. Kelompok ini dinamakan sebagai kelompok ahli. 4. Selanjutnya, para siswa yang berbeda dalam kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk mengajar anggota kelompok asalnya mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli. 5. Setelah diadakan diskusi dalam kelompok asal, para siswa dievaluasi secara individual mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam pelaksanaannya, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Wena. Ibrahim 2000 mengatakan bahwa model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah: 1. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan lain; 2. siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan; 3. setiap siswa berhak menjadi ahli dalam kelompoknya; 4. dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif; 5. dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain, sehingga siswa memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan. Sementara itu, kekurangannya adalah : 1. membutuhkan waktu yang lama, 2. siswa yang pandai cenderung tidak mau disatukan dengan siswa yang kurang pandai, dan yang kurang pandai pun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai, walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.

F. Materi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22